Disdik Sumsel Ikut Memeriahkan Minum Kopi Bersama, Ada Beberapa Hal Disampaikan Kasi Peserta Didik Disdik Sumsel

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Dalam rangka untuk memeriahkan kegiatan Pemecahan Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Kopi “Gerakan Minum Kopi Terbanyak Serentak di Pinggir Sungai” yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2024 di Benteng Kuto Besak yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) nantinya.

 

Maka dari itu seluruh stakeholder diharapkan untuk partisipasinya untuk menyukseskan kegiatan ini, salah satunya yakni kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel untuk ikut andil di dalam menyukseskan kegiatan ini, demikian diutarakan dari Disdik Sumsel melalui Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam hal ini Kepala Bidang (Kabid) SMK Disidk Provinsi Sumsel Mondyaboni, S.E., S.Kom., M.Si melalui Kasi Peserta didik, Misral S.Sn

 

Dikatakan Kabid SMK Disdik Provinsi Sumsel melalui Kasi Peserta Didik Disdik Provinsi Sumsel Misral S.Sn, di mana kemarin memang ada arahan dari Kepala Disdik Provinsi Sumsel dalam hal ini Kepala Dinas Pelaksana Harian (PLH) Disdik Sumsel untuk mengerahkan anak-anak kita untuk datang ke sana untuk menghadiri kegiatan tersebut yakni gerakan minum kopi terbanyak serentak di pinggir sungai.

 

Jadi kita sesuai dengan arahan dari Kepala Disdik kita dalam hal Kepala Dinas PLH Disdik ini kita akomodir, kita tinggal koordinasi ke sekolah-ke sekolah untuk dapat mengerahkan siswanya hadir ke sana. Kami ini kan bukan pencatatan kita di bidang SMK tetapi ini adalah arahan kepala Disdik Sumsel, dan juga permintaan dari KADIN Sumsel dan Pemprov Sumsel.

 

“Di mana kemarin itu di minta sebanyak 7000 untuk SMK/SMA oleh melalui surat KADIN Provinsi Sumsel, surat itu yang diteruskan ke kami, di mana surat dari KADIN diterima oleh Kepala PLH Disdik Provinsi Sumsel, kemudian diteruskan kepada kami untuk dapat ditindaklanjuti,” ujarnya.

 

Kemudian, kita koordinasi dengan sekolah, di mana sekolah ini kan mereka kan tidak tahu cara mereka ini, mungkin apa melalui WhatsApp (WA) Grup dari Wali Kelasnya. Di mana mungkin dari Wali Kelas tersebut untuk menyampaikan kepada anak-anaknya untuk hadir di sana, ditambah lagi pada saat ini di masa libur sekolah, di mana sekolah yang sistem untuk penyampaiannya ke anak-anak itu dari sekolah untuk penyampaian ke mereka.

 

Kita kan minta ke sekolah, dari sekolah nanti kan menyampaikan ke anak-anak itu ya dari sekolah, mereka ini kan kalau sekolah itu kan anak-anak itu tidak salah Wali Kelasnya punya grup WA masing-masing mereka, di sana mungkin mereka menyampaikan ke anak-anaknya sehubungan dengan adanya Rekor MURI.

 

“Kalau untuk pesertanya sendiri untuk datang ke sana terkait lain-lainnya, untuk itu kalau itu saya tidak tahu caranya, sistemnya bagaimana cara sekolah itu sendiri, mereka untuk datang ke sana, untuk menghadirkan ke sana, dan itu sistemnya dari sekolah mereka itu, biasanya sih mereka di beri transportasi untuk menuju ke sana atau mungkin juga mereka sendiri datang sendiri ke sana,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, kalau ini kita rencananya kan 7000, kita itu minta itu cuma sekitar 2500 dari SMK, di mana 4500 itu dari SMA, karena SMA lebih banyak dari SMK, perkiraan masih seperti itu, namun kami masih melakukan koordinasi lagi dengan Kabid PLH Disdik Sumsel. Rencananya sendiri di hari Sabtu di tanggal 13 Juli 2024, jam 13.00 WIB, jadi acaranya memang dari pagi hingga malam, tapi yang untuk anak-anak kita ini cuma pas untuk rekor Muri, yakni Minum Kopi Bersama.

 

Pengawasannya sendiri dari sekolah masing-masing, jadi ada umpamanya satu sekolah itu umpamanya 100 orang, maka ada 4 orang, intinya mereka semua tidak dilepas, tetap ada guru pendamping dan ada yang mengawasinya. Kalau penanggung jawab kegiatan tersebut yakni dari KADIN Sumsel dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel, tapi untuk yang anak-anak kesana ya tetap di bawah bimbingan sekolah, karena soalnya yang mendampinginya adalah guru-gurunya.

 

“Kalau hasil informasi, di mana mereka ikut meramaikan minum kopi bersama untuk mengejar rekor MURI. Untuk kegiatan ini sendiri mereka tidak ikut, karena didalam surat kemarin itu yang disampaikan oleh Kepala Dinas PLH Disdik Provinsi Sumsel ke saya tidak di sebutkan ikut festival lomba, tapi hanya ikut untuk meramaikan minum kopi bersama,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, untuk sementara yang kita dapatkan dari Kepala Dinas PLH Disdik Sumsel itu mereka pakai seragam pakaian yang bebas pantas, tidak ada atribut sekolah, tapi nanti akan kita koordinasikan lagi bagaimana bagusnya untuk murid ataupun gurunya yang datang ke lokasi acara tersebut.

 

Ini baru sebatas surat dari KADIN Sumsel, belum kepada Kepala Dinas PLH Disdik, ke bidang sekolah, dan untuk ke sekolah sendiri belum ada himbauannya seperti apa, serta tindak lanjutnya sendiri belum ada. Apa bagusnya pakai pakaian sekolah yakni pakaian seragam, atau pakai pakaian olahraga, paling tidak ada atribut sekolahnya, disamping itu juga untuk mempermudah pula mengkoordinir para anak-anak.

 

“Kalau mereka pakai pakaian bebas pantas, maka mereka seperti orang biasa, karena memang belum ada pertemuan dengan beliau, sepertinya memang harus seperti itu, di mana harus ada ciri khas masing-masing sehingga mereka ada identitas mereka, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya. (Anton)

 

Pos terkait