Hari Lebaran Penjabat Gubernur Sumsel Kunjungi Panti Jompo Berikan Bantuan dan Santunan

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Drs H A Fathoni, M.Si., GRCE mengunjungi Panti Jompo Harapan Kita guna bersilaturahmi sekaligus memberi bantuan dan santunan bagi para Lanjut Usia (Lansia), Palembang, Sumsel, Jumat kemarin (12/4/2024).

 

Kunjungannya kali ini sekaligus halal bihalal pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Dalam kesempatan ini, Penjabat Gubernur Sumsel juga menyerahkan paket bantuan bagi para penghuni panti yang berusia lanjut.

 

“Bapak/ibu yang sabar ya, dan teruslah beribadah dan jaga ibadahnya. Tetap tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” ujar Penjabat Gubernur Sumsel.

 

Kemudian, setelah satu bulan lamanya kita menunaikan ibadah berpuasa di bulan suci ramadhan, mudah-mudahan keimanan kita semakin meningkat dan dipertemukan kembali dengan Ramadhan di tahun depan.

 

Dimana saya, Penjabat Gubernur Sumsel berkesempatan untuk melihat langsung sejumlah fasilitas yang ada di panti tersebut.

 

“Kemudian, disini saya juga mendoakan para penghuni panti yang sedang sakit agar segera diberi kesembuhan,” ungkap Dr Drs H A Fathoni.

 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Edy Khaidir menyebut panti sosial ini melayani rehabilitasi bagi warga lanjut usia yang mengalami masalah sosial.

 

Setidaknya terdapat 60 warga yang berada di panti tersebut, terdiri dari 32 orang perempuan dan 28 orang laki-laki.

 

“Dimana Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita juga menerima rujukan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel,” katanya.

 

Dilanjutkannya, kegiatan yang terselenggara di sini tetap seperti biasa dan normal. Seperti pada bulan puasa, ada sholat tarawih, peringatan Nuzulul Quran, bimbingan sosial dan keterampilan yang sifatnya untuk mengisi waktu luang seperti latihan rebana.

 

“Dimana dirinya menyebut rata-rata penghuni panti sekitar 40-50 persen tidak bisa beraktivitas sama sekali dan segala kegiatan dilakukan di tempat tidur,” ucapnya.

 

Masih dilanjutkannya, selain daripada itu, sebagian besar warga Panti juga tidak lagi kembali ke keluarga maupun masyarakat.

 

“Mereka sebagian besar penghuni tetap di sini,sangat jarang yang pulang ke keluarganya,” imbuhnya. (Anton)

 

Pos terkait