Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Aliansi Cipayung Sumatera Selatan menggelar aksi demonstrasi dengan mengusung empat tuntutan utama, yaitu: membatalkan tunjangan DPR, mengusut tuntas represifitas aparat terhadap massa aksi, mengesahkan RUU Perampasan Aset, serta mencopot Kapolri dan Anggota Polri yang terbukti terlibat dalam pelanggaran HAM.
Samuel Rio, selaku Koordinator Forkomcab GMNI Sumsel, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk tanggung jawab moral mahasiswa. “Kami menolak segala bentuk represifitas aparat terhadap massa aksi. Gerakan ini adalah seruan rakyat, bukan sekadar slogan. RUU Perampasan Aset harus segera disahkan untuk memberantas korupsi dan mengembalikan hak rakyat,” ujarnya.
Dalam Orasinya Samuel juga mengatakan bahwa Pemerintahan harus bertanggungjawab atas kegaduhan ini anggota legislatif harus lebih peka terhadap kondisi rakyat nya sehingga tidak memancing amarah ditengah kondisi ekonomi rakyat yang sedang melemah, mari pemerintah lebih humanis dan mengarah kepada kebijakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat, cium keringat rakyat.
Samuel menambahkan bahwa aksi Cipayung Sumsel digelar secara kondusif. Ia mengutuk keras tindakan pengrusakan fasilitas umum yang kerap dilakukan penyusup untuk mencoreng gerakan mahasiswa. “Gerakan mahasiswa adalah gerakan moral, bukan gerakan anarkis. Kami berdiri untuk rakyat dan akan terus menjaga ruang demokrasi,” tegasnya.(Yanti/rilis)