Bappeda Sumsel Berharap Ini Kepada Kota Saat Hadiri Diacara Forum Konsultasi Publik RKPD Palembang

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumsel Regina Aryanti, S.T menghadiri acara Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) kota Palembang Tahun 2025.

 

Dan juga Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota Palembang Tahun 2025-2030 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang serta kegiatan ini sendiri dipusatkan di ruang rapat Parameswara Sekretariat Daerah (Setda) kota Palembang, Kantor Walikota Palembang, Selasa (18/3/2025).

 

Dikatakan Kepala Bappeda Provinsi Sumsel Regina Aryanti, S.T, kalau dari provinsi ini dalam proses forum sinergitas, jadi perlu adanya sinkronisasi antara kebijakan provinsi dengan kota Palembang.

 

Untuk itu maka kami menyampaikan menjadi fokus dari target-target provinsi yang mungkin diterjemahkan didalam target-target atau arah-arah kegiatan di kota Palembang seperti itu. Dan dari hasil tadi ternyata kalau kita lihat sudah sinergi antara kota Palembang dengan target-target provinsi.

 

“Memang ada 5 sasaran utama yang disampaikan oleh pemerintah pusat juga ada 5 sasaran utama, yaitu pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, ginirasio, GRK penurunan industri GRK, PDRB per kapita, pendapatan per kapita,” ujarnya.

 

Kemudian, memang tadi saya sudah sampaikan bahwa untuk target yang disampaikan itu kan kita melihat yang diturunkan dari pusat. Seperti misalnya pertumbuhan ekonomi ditargetkan 8,1 persen, ini yang perlu fokus bagaimana cara mencapai 8,1 persen tadi yang seperti saya sampaikan tadi.

 

Bahwa selama ini kami masih melakukan kajian untuk mencapai 8,1 persen, tapi berdasarkan hasil kajian yang kami lakukan itu belum sanggup untuk mencapai 8,1 persen dengan kondisi-kondisi yang ada.

 

“Tetap ini masih di coba kami mencari lagi potensi-potensi seperti apa untuk mencapai di angka 8,1 persen. Jadi kalau lihat di RPJMN 2025-2029 itu untuk pertumbuhan ekonomi itu ya salah satu konsepnya adalah hilirisasi, swasembada pangan, pembukaan lapangan pekerjaan, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pariwisata,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, kalau untuk hilirisasi ini kan selama ini dari struktur ekonomi kita itu masih lebih banyak ekspor bahan mentah, ini kan perlu effort untuk melakukan proses hilirisasi ini. Kemudian juga ketersediaan sumber daya manusia (SDM) nya itu juga menjadi satu fokus, dan kondisi infrastruktur kita.

 

Bagaimana kita menarik investasi ke Sumsel kalau salah satu kondisi infrastruktur kita, ini kan pelabuhan masih dalam proses, kemudian jalur kereta api yang menarik meningkatkan mutu batu bara ini terkendala adanya keterbatasan jam operasional di sungai.

 

“Kemudian adanya lintasan sebidang yang masih banyak, lintasan sebidang masih kita upayakan untuk bisa diselesaikan. Mudah-mudahan kalau 5 kendala-kendala ini bisa kita atasi ya diharapkan 8,1 persen,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, kalau untuk swasembada pangan, saya yakin kita bisa, karena kita masih di PSN, Proyek Strategi Nasional, dan juga kalau lihat dari produksi beras yang kita ada, ini kan terus meningkat, serta produktifitas juga bagus. Dan kita juga punya potensi lahan, ya lahan rawa, lahan ini untuk peningkatan konsumsi wasembada pangan.

 

Mungkin bukan sawah, tapi kan sistem holtikultura dengan sistem falming yang diharapkan, misalnya yang Gubernur Sumsel H Herman Deru minta Gerakan Sumsel Mandiri Pangan. Bagaimana masyarakat bisa menanam untuk memenuhi kebutuhannya sendiri di perkotaan biasanya pakai sistem falming.

 

“Dan tu bisa dilakukan, itu kan bisa di jual, karena kota juga punya lahan, misalnya didaerah Pulokerto ada potensi untuk pertanian. Untuk kota Palembang belum maksimal, jadi sebenarnya Gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini kan sudah digaungkan sejak lama,” ucapnya.(Anton)

 

Pos terkait