BKPRMI Palembang Perkuat Sinergi dengan Pemkot dalam Pembinaan Generasi Qur’ani

oplus_2

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Pemerintah Kota Palembang menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi organisasi keagamaan, khususnya Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Palembang, dalam membina generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

 

Hal tersebut disampaikan Asisten III Pemerintah Kota Palembang, Ahmad Bastari, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Daerah BKPRMI Kota Palembang Periode 2025–2030 di Ruang Parameswara, Setda Kota Palembang, Selasa (7/10/2025).

 

“Pemkot Palembang mendukung sepenuhnya kolaborasi antarorganisasi keagamaan dan BKPRMI dalam membina generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Palembang bukan hanya dikenal sebagai kota bersejarah dan religius, tetapi juga sebagai kota dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat,” ujarnya.

 

Ahmad Bastari berharap BKPRMI dapat menjadi mitra strategis pemerintah kota dalam memperkuat program-program umat, terutama di bidang pendidikan karakter, dakwah, dan sosial keagamaan.

 

“Kami berharap pengurus yang baru dilantik dapat melanjutkan program positif yang sudah berjalan, sekaligus menghadirkan inovasi yang lebih segar, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Mari bersama-sama membangun Palembang sebagai kota yang maju, religius, dan berdaya sains,” tambahnya.

 

Sementara itu, Ketua DPD BKPRMI Kota Palembang terpilih, H. Anang Suroso, mengungkapkan bahwa pelantikan kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil musyawarah daerah yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2025 di Hotel Swarna Dwipa, di mana dirinya terpilih secara aklamasi.

 

“Alhamdulillah hari ini kami resmi dilantik untuk masa khidmat 2025–2030. Setelah pemilihan bulan Agustus lalu, kami langsung menyusun kepengurusan, dan pada 7 Oktober ini pelantikannya dapat terlaksana,” ujarnya.

 

Anang mengungkapkan keprihatinannya terhadap masih tingginya angka buta aksara Al-Qur’an di Kota Palembang. Berdasarkan survei internal, tercatat sekitar 72,5 persen masyarakat belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.

 

“Setelah pandemi, banyak anak-anak yang teralihkan dengan budaya gawai. Ditambah sistem pendidikan full day membuat mereka tidak punya waktu cukup untuk belajar Al-Qur’an, baik di sekolah maupun di rumah,” jelasnya.

 

Karena itu, pihaknya berencana bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Palembang agar pembelajaran Al-Qur’an bisa diintegrasikan ke sekolah dasar.

 

“Kami berharap bisa membuka TPA di sekolah-sekolah. Harapannya, anak-anak yang lulus SD sudah bisa baca tulis Al-Qur’an,” katanya.

 

BKPRMI Kota Palembang saat ini memiliki lebih dari 1.000 unit TPA, namun yang aktif pascapandemi tercatat sekitar 384 unit dengan jumlah ustazah terdaftar mencapai 1.250 orang.

 

Anang mengakui bahwa hingga kini BKPRMI belum menerima bantuan langsung dari Pemerintah Kota Palembang. Bantuan yang ada selama ini berasal dari Kementerian Agama melalui sistem EMIS (Education Management Information System) berdasarkan laporan kegiatan TPA secara daring setiap enam bulan.

 

“Masalahnya, banyak kepala unit atau ustazah kita yang sudah lanjut usia dan belum melek teknologi, sehingga pelaporan online belum optimal. Dari 384 unit TPA, baru sekitar 20 yang terdaftar di EMIS,” ungkapnya.

 

Untuk mengatasi hal ini, Anang berkomitmen membangun sistem server internal BKPRMI yang dapat membantu pengurus dan ustazah dalam proses pelaporan digital serta memperbarui kurikulum TPA agar lebih terstruktur.

 

“Kami ingin memastikan seluruh TPA di Palembang terdaftar di EMIS dan memiliki data kurikulum yang jelas, seperti sekolah formal,” tegasnya.

 

Melalui kepengurusan baru ini, BKPRMI Palembang bertekad memperkuat sinergi dengan pemerintah dan lembaga keagamaan dalam mencetak generasi muda Qur’ani, berdaya saing, dan berakhlak karimah.

 

“Dengan kolaborasi yang solid, kita ingin menjadikan Palembang bukan hanya kota religius, tapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam pembinaan generasi muda Islam,” pungkas Anang.

 

(Deva)

 

Pos terkait