Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema “Pencegahan Radikalisme dan Ekstremisme terhadap Mantan Napiter dan Masyarakat Kota Palembang” di Hotel Aston Palembang, Jumat (7/11/2025).
Acara tersebut dihadiri sekitar 500 peserta yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), mahasiswa, organisasi masyarakat, serta mantan narapidana terorisme (napiter). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional BPIP dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan mencegah berkembangnya paham-paham radikal di tengah masyarakat.
*Pancasila Sebagai Benteng NKRI
Koordinator Bidang Sosialisasi BPIP, Andi Apriyanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara BPIP dan Pemerintah Kota Palembang untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“BPIP merasa perlu hadir memberikan pemahaman agar masyarakat tidak terpengaruh paham-paham radikal yang bisa merusak Pancasila dan dasar negara kita. Tujuannya agar semua kembali pada NKRI dan falsafah negara Pancasila,” ujar Andi.
Menurutnya, Palembang termasuk daerah yang mendapat perhatian karena terdapat indikasi penyebaran paham yang mulai melenceng dari nilai-nilai kebangsaan. Karena itu, kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara berkelanjutan.
“Sosialisasi ini bukan hanya di Palembang, tapi juga kami lakukan di berbagai daerah di Indonesia setiap tahun,” tambahnya.
Andi juga mengungkapkan bahwa sejumlah mantan napiter yang kini telah kembali ke masyarakat menunjukkan perubahan positif dan teguh pada nilai-nilai Pancasila. Ia berharap generasi muda juga memiliki kesadaran yang sama dalam mengamalkan nilai-nilai kebangsaan.
“Kami ingin anak muda sadar dan mengamalkan Pancasila. Jangan sampai generasi kita kehilangan semangat kebangsaan. Karena itu, BPIP datang ke berbagai kota untuk menggelorakan Pancasila agar tidak lose generation,” ujarnya.
Sementara itu, Kolonel Gusra Muttaqin, M.I.Kom, selaku Koordinator Wilayah Palembang Badan Intelijen Daerah (Binda) Sumatera Selatan yang menjadi salah satu narasumber, menyampaikan materi tentang strategi pencegahan radikalisme.
Ia menjelaskan bahwa sasaran utama penyebaran paham radikal umumnya adalah kalangan pelajar, remaja, dan mahasiswa karena masih berada dalam masa pencarian jati diri, aktif di media sosial, serta kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Selain itu, komunitas keagamaan dan grup media sosial tertutup seperti WhatsApp, Telegram, dan Facebook juga sering dijadikan sarana penyebaran doktrin anti-Pancasila dan propaganda ekstrem.
“Paham radikal juga menyasar masyarakat dengan kondisi ekonomi sulit dan rasa ketidakpuasan terhadap pemerintah. Begitu pula terhadap mantan narapidana teroris yang masih memiliki jejaring lama dan rentan direkrut ulang,” jelas Kolonel Gusra.
Ia menegaskan, Pancasila merupakan solusi menyeluruh bagi semua persoalan bangsa.
“Pancasila adalah paket lengkap. Setiap sila saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Jika diamalkan dengan benar, tidak akan ada ruang bagi radikalisme di negeri ini,” tegasnya.
*Upaya Pencegahan Berkelanjutan
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan ideologi masyarakat Palembang dari berbagai bentuk ancaman radikalisme dan ekstremisme. Melalui pembinaan berkelanjutan, BPIP dan Kesbangpol menargetkan terciptanya masyarakat yang lebih moderat, toleran, serta berjiwa Pancasila sejati.
(DNL)











