Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) terus mengeluarkan berbagai inovasi guna menekan kemiskinan ekstrem di Sumsel. Salah satunya melalui program Gerakan Bedah Rumah Serentak Se- Sumsel (GBRSS) yang diinisiasi langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni.
Sebagaimana diketahui, GBRSS merupakan program yang dilaunching langsung oleh Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian pada Rabu (21/2) lalu di Kelurahan Karang Anyar, Palembang, Sumatera Selatan.
Melalui program tersebut, ke depannya akan ada 8.391 rumah tak layak huni yang dilakukan perbaikan secara resmi oleh Pemprov Sumsel.
“Gerakan ini sangat baik dan bagus dalam mengentaskan kemiskinan. Sudah ada data bedah rumah itu 8.391 yang akan dibedah. Ini data sementara dan ini akan terus bertambah termasuk sanitasi ini juga akan terus bertambah,” kata Fatoni, Sabtu (23/3/2024).
Tak hanya GBRSS, Pemprov Sumsel juga memiliki berbagai Gerakan Serentak yang telah dilaunching guna mengentaskan kemiskinan ekstrem, penanganan inflasi dan penurunan angka stunting. Di antaranya Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel (GPSSS), Gerakan Penanganan Stunting se-Sumsel (GPStSS), Gerakan Pengendalian Inflasi se-Sumatera Selatan (GPISS) dan Gerakan Pasar Murah se-Sumatera Selatan (GPMSS).
Fatoni mengatakan, melalui Gerakan Serentak seperti ini merupakan capaian prestasi. Guna mencapai tujuan dari program tersebut maka dibutuhkan kerjasama dan koordinasi dari seluruh pihak.
“Gerakan serentak ini terus kita lakukan agar pembangunan yang ada di Sumsel lebih efektif, efisien, tepat sasaran serta dirasakan oleh masyarakat,” kata Fatoni.
Sementara itu, Ketua Umum TP-PKK Tri Tito Karnavian berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, BUMN/BUMD serta stakeholder terkait atas dukungan hingga terealisasinya program–program ini.
Dia juga menyebut bahwa program-program serentak yang diinisiasi oleh Agus Fatoni merupakan inisiatif yang baik dan pertama di Indonesia dan baik untuk dicontoh oleh daerah lain di Indonesia.
“Ini merupakan kegiatan serentak yang pertama yang saya hadiri di Indonesia dan akan kami sampaikan kepada Mendagri agar kegiatan ini dapat menjadi pilot projek bagi daerah lainnya,” ucap Fatoni.