Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Gelar Rapat Teknis, Ini Beberapa Disampaikan Terkait Rapat Teknis

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini melalui Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (TPH) Provinsi Sumsel menyelenggarakan kegiatan rapat teknis kegiatan optimalisasi lahan rawa tahun 2024 yang mana kegiatan ini sendiri dipusatkan di grand ballroom Novotel Hotel Palembang.

 

Kegiatan ini sendiri turut dihadiri dari perwakilan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia, perwakilan dari Dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di 17 kabupaten/kota provinsi Sumsel.

 

Dikatakan Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si, kegiatan pada hari ini (kemarin.red) kita melakukan rapat teknis  optimalisasi lahan rawa provinsi Sumsel tahun 2024, adapun peserta yang hadir hari ini alhamdulillah dari Danrem, TNI, Kepolisian, ada unsur dari Universitas sebagai pelaksana survey investigasi terkait.

 

“Adapun Universitasnya itu sendiri yakni Universitas Andalas, Universitas Pajajaran, dan Universitas Sriwijaya, serta ada 5 kabupaten pelaksana oplah,” ujarnya.

 

Kemudian, tujuannya yang pertama adalah untuk mengevaluasi progres sampai dengan perhari ini yakni tanggal 2 Mei 2024 pelaksanaan SAG tahun 2021 yang sudah dilaksanakan konstruksinya sampai sejauh mana. Selain itu juga SAG tahun 2024 yang dari target 71 ribu sudah selesai sampai sejauh luas dan faktor apa penghambat yang dihadapi.

 

“Dan hari ini kita juga mengundang Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS), Dinas Perikanan, dan  institusi lainnya juga kita undang untuk hadir dalam rapat ini,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, di mana ada beberapa faktor penghambat, salah satunya adalah lahan-lahan, saluran-saluran utama seperti balai wilayah sungai-balai wilayah sungai itu yang masih dangkal agar dapat kita sinergikan dengan kegiatan oplah. Berikutnya juga kita mengundang Dinas Kehutanan dan Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga.

 

“Di mana kita mengundang mereka terkait lahan-lahan yang menjadi lokasi oplah, yang sebagian besar masih lahan-lahan suaka,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, padahal lahan-lahan tersebut itu sudah dilakukan pengelolaannya sudah beberapa lama oleh kelompok tani dan sudah memang biasa dilakukan penanaman. Jadi untuk di Sumsel ini ada 5 kabupaten, yakni Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Ogan Ilir, dan Muara Enim.

 

Di mana 5 kabupaten tersebut memiliki lahan masing-masing, untuk di OKI memiliki luas lahan 65 ribu hektar, Banyuasin memiliki luas lahan 22 ribu hektar, OKU Timur memiliki luas lahan 5 ribu hektar, Ogan Ilir memiliki luas lahan 4 ribu hektar, dan Muara Enim memiliki luas lahan 2400 hektar,” ucapnya.

 

Masih diungkapkannya, sedangkan untuk di OKI yang paling luas memiliki lahan 65 ribu hektar itu memang memiliki dua lahan, yakni lahan pasang surut dan Lebak. Saat ini memang lahan-lahan yang masih terkendala dalam pelaksanaanya, baik SAG 2024 maupun konstruksi itu lahan lebak, karena apa, karena memang genangan air masih cukup tinggi

 

“Tapi kita optimis insya Allah, bahwa target kita insya Allah di bulan Juni 2024 itu bisa kita selesaikan, sehingga bisa ada penanaman di bulan-bulan Juli sampai dengan September tahun 2024,” imbuhnya.

 

Masih disampaikannya, insya Allah akan berkontribusi untuk produksi di tahun 2024, dan tadi juga sudah disampaikan bahwa kegiatan ini untuk peningkatan produksi itu ada 3 kegiatan program yang ada di Sumsel. Salah satunya adalah oplah, yang kedua adalah pompanisasi, dan yang ketiga adalah tumpang sisip petani bobo.

 

“Tiga-tiga kegiatan ini insya Allah saling mendukung untuk dapat menambah produksi tidak hanya bagi provinsi Sumsel, tapi juga bagi untuk Indonesia, dan tadi target dari Direktur dari 98.400 hektar ini, maka akan ada 450 ribu ton TKG,” bebernya.

 

Begitu juga disampaikan Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M, di mana rapat teknis kegiatan optimasi lahan rawa ini digelar dalam rangka menyamakan persepsi, pemahaman, percepatan dan optimalisasi kegiatan Optimasi Lahan Rawa Tahun 2024. Ini merupakan perintah negara, perintah Panglima, dan perintah dari Panglima TNI untuk membantu pelaksanaan tugas optimasi lahan, dan ini sebenarnya bukan pekerjaan pertama, membantu dan bekerja sama dengan kementerian pertanian,.

 

“Beberapa waktu lalu, dulu kita bekerja sama, namanya cetak sawah. Kita punya target 500 hektar dan saat ini semua sudah tercetak dan kita sudah panen. Dan hari ini (kemarin.red) kita samakan persepsi, InsyaAllah kita kerjakan sama-sama,” jelasnya.(Anton)

 

Pos terkait