Disperkim Provinsi Sumsel Melalui Bidang SPAM Disperkim Gelar Kegiatan, Berikut Beberapa Hal Disampaikan Terkait SPAM Ini

 

Palembang. Berita Suara Rakyat.

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov)!Sumatera Selatan  (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu) dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc menghadiri serta membuka kegiatan peran serta pemerintah daerah dalam peningkatan kapasitas kelembagaan sistem penyediaan air minum (SPAM) provinsi Sumsel Tahun 2024.

 

Adapun kegiatan ini sendiri diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumsel melalui bidang Sistem Penyediaan Air Minum Disperkim Sumsel. Turut hadir didalam kegiatan ini , Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, S.T., M.M., IPM., ASEAN.Eng, Kepala Bidang Sistem Penyediaan Air Minum Disperkim Provinsi Sumsel Muhammad Syaiful Islam, S.T., M.T, dan undangan lainnya.

 

Adapun sebagai narasumber kegiatan ini adalah Pelaksana Harian (PLH) Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BLUD dan Barang Milik Daerah, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ir Budi Ernawan, MPPM, Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) diwakili oleh Ketua Tim Jejaring Kemitraan dan Fasilitasi Kelembagaan Juliana Lestari, S.T., M.T, Direktur Eksekutif PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) DR Subekti, dan para narasumber lainnya.

 

Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel diwakili Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, di mana saya mewakili daripada Penjabat Gubernur Sumsel sekaligus Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel menghadiri serta membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan SPAM dengan tema acara “Peran Serta Pemerintah Daerah (Pemda) dalam peningkatan kapasitas kelembagaan SPAM Provinsi Sumsel.

Kegiatan ini sangat bagus karena memang masih banyak PDAM yang sakit, dan ini tentunya Capacity Building itu lembaganya itu agar PDAM-PDAM itu mulai membenahi kelembagaannya supaya bisa berangsur-angsur sehat untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat itu untuk air minum.

 

“Penyebabnya sendiri banyak, misalnya salah satunya kalau secara teknis non review water, banyak kebocoran-kebocoran yang tidak terdeteksi, itu kan menyebabkan revenue nya dari PDAM itu sendiri tidak menutupi untuk cash flow nya, bisa juga dari kelembagaannya,” ujarnya.

 

Kemudian, di mana kelembagaannya itu, bisa bagaimana  peran Komisarisnya, bagaimana peran direktur bagaimana peran manajerialnya, disinilah yang perlu kita lakukan Capacity Building, supaya kelembagaan dari PDAM itu bisa sehat.

 

Selain itu juga bisa melaksanakan perannya, sehingga pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat. Output yang kita harapkan adalah masing-masing kabupaten yakni PDAM di kabupaten/kota mempelajari hal-hal menjadi perlu dilakukan agar mereka menjadi sehat.

 

“Ini-ini yang kita tekankan, supaya meraka belajar apa sih yang menyebabkan bahwa lembaga mereka itu sakit sehingga bisa ditingkatkan dan menjadi sehat. Untuk langkah-langkah dari Pemprov, ini salah satu dari pemprov mengundang seluruh BUMD PDAM kabupaten/kota serta mengundang narasumber untuk memberikan pelajaran bagi PDAM,” ungkapnya.

 

Menurut Analisis Kebijakan Direktorat BUMD, BLUD, PMD Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Auto Sudjatmikpo, S.E., M.M, terkait strategi kinerja dalam peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum di Sumsel, khususnya dari aspek keuangan, itu akan terlihat bagaimana kondisi keuangan daripada PDAM-PDAM yang ada di Sumsel, dan itu menjadi faktor utama, kita sekarang tekankan kepada BOPO, biaya operasi serta dibandingkan dengan pendapatan operasi.

 

Dimana masing-masing PDAM didaerah atau Perumda sekarang dan Perseroda, itu akan kinerja apabila memakai tolak ukur 85 persen untuk BUMD besar, 90 persen untuk sedang, 95 persen untuk PDAM yang kecil. Dan apabila melampaui itu berarti kategorinya bisa dibilang tidak sehat kinerjanya seperti itu.

 

“Kondisinya sebetulnya tadi kan di paparan kita dua yang terbaik, sebenarnya yang besar dari PDAM Tirta Musi dari Kota Palembang, dan yang terkecil tadi dari Perumda yang Kabupaten Lahat, walaupun kecil tapi dia sehat dan blue cost and cover seperti itu,” katanya.

 

Dilanjutkannya, dimana yang lainnya mungkin akibat ya faktor kemarin Covid-19 jadi itu berpengaruh juga terhadap biaya operasi yang meningkat. Adapun masukan tadi ada yang berupa menginginkan pengalihan dari BLUD menuju BUMD, karena BLUD itu masih sulit posisinya dari APBD dia tidak bisa menarik tarif dari masyarakat langsung ke APBD.

 

Sehingga ada keterbatasan dalam pelayanan tentunya, tadi dari 8000 sambungan diharapkan bisa sampai 20.000 agar bisa nanti melakukan pendirian BUMD di daerah Musi Rawas Utara (Muratara). Sebetulnya bisa ditingkatkan, nnti mungkin setelah pemilihan kepala daerah (Pilkada) naikkan tarif yang utamanya begitu, bisa menjadi set tentunya kalau tarifnya sudah sesuai

 

“Bagaimana tidak sehat apabila biaya produksi lebih besar daripada pendapatannya, tapi trik-triknya banyak, ada juga pengurangan pegawai, bisa juga terus penurunan kebocoran (non rescue warning water), dan rasio pegawai salah satunya, selain itu  juga bisa penyertaan modal,” ucapnya.

Begitu juga disampaikan Kepala Disperkim Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, S.T., M.M., IPM., ASEAN.Eng, adapun latar belakang kegiatan ini yakni berdasarkan PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang SPAM menerangkan bahwa SPAM adalah suatu kesatuan sarana dan prasarana air minum. Dan air sendiri sebagai kebutuhan dasar hidup manusia serta salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mewujudkan permukiman yang layak huni.

 

Pemerintah Bersama-sama dengan Pemda dan BUMD Air Minum berupaya untuk menyediakan air bersih guna melayani kebutuhan masyarakat. Tantangan yang dihadapi dalam penyediaan air minum antara lain masih rendahnya cakupan pelayanan, Idle Capacity, Non Revenue Water (NRW), Pemenuhan 3K (Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas), Tarif Full Cost Recovery (FCR), dan belum adanya Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) sehingga mempengaruhi kinerja BUMD Air Minum yang merupakan cerminan dari kurang efisiennya pengelolaan maupun pendanaan untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ada.

 

“Dari aspek kelembagaan, BUMD Air Minum (PDAM) selaku Operator Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Provinsi Sumsel, berdasarkan Buku kinerja BUMD Air Minum Tahun 2023 dari 12 PDAM yang dilakukan penilaian kinerja dapat dikatagorikan sebagai berikut untuk kinerja sehat ada 3 PDAM (Perumda Tirta Musi Kota Palembang, Perumda Tirta Radik Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dan Perumda Tirta Lematang Kabupaten Lahat),” imbuhnya.

 

Masih dilanjutkannya, yakni untuk kinerja kurang sehat ada 3 PDAM (Perumda Tirta Saka Selabung Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, PDAM Tirta Raja Kabupaten OKU, dan PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim). Kinerja Sakit ada 6 PDAM (Perumda Tirta Ogan Kabupaten Ogan Ilir (OI), PDAM Tirta Betuah Kabupaten Banyuasin, Perumda Tirta Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih, Perumda Way Komering Kabupaten OKU Timur, dan PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuk Linggau).

 

Untuk 2 PDAM belum dilakukan penilaian kinerja, yaitu Perumda Tirta Seguring Betung Kabupaten Empat Lawang dan Perumda Tirta PALI Anugerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sedangkan 3 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Pagaralam, Musi Rawas (Mura) dan Musi Rawas Utara (Muratara) masih berbentuk UPTD/BLUD. Dan untuk itu, perlunya peran Pemprov dalam peningkatan kapasitas kelembagaan SPAM di Provinsi Sumatera Selatan agar kondisi BUMD Air Minum di Sumsel menjadi lebih baik.

 

“Adapun tujuan di selenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam mencari solusi atas kinerja BUMD Air Minum di Provinsi Sumsel, agar ke depannya seluruh BUMD Air Minum berkinerja sehat. Dan materi kegiatannya sendiri akan dilakukan paparan dari seluruh aspek yang ada, dan metodelogi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi metode presentasi/paparan, diskusi dan tanya jawab,” bebernya. (Anton)

 

 

Pos terkait