Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Daerah Pemilihan (Dapil) I menggelar Reses Tahap III Tahun Anggaran 2025 di SMK Negeri 3 Palembang, Jumat (22/8/2025). Reses ini bertujuan menyerap aspirasi masyarakat khususnya di bidang pendidikan.
Reses dipimpin Koordinator Chairul S. Matdiah, S.H., M.H. (Demokrat), didampingi lima anggota DPRD Sumsel lainnya, yaitu Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos. (Golkar), Firmansyah Hakim, S.H. (NasDem), Ir. Romiana Hidayati (PDIP), Muhammad Toha, S.Ag. (PKS), dan Abdullah Taufik, S.E., M.M. (Gerindra).
Chairul S Matdiah menegaskan, sekolah tidak boleh mewajibkan pembayaran uang komite. “Kalau orang tua mau membantu dipersilakan, tapi tidak boleh memaksa apalagi sampai menahan ijazah siswa,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Aryuda Perdana Kusuma. Menurutnya, komite sekolah bersifat sukarela, bukan kewajiban. Ia juga menjelaskan kepada siswa mengenai tiga fungsi utama DPRD, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan. Selain itu, aspirasi guru terkait tunjangan akan dibahas di Komisi V bersama Dinas Pendidikan Sumsel.
Aryuda menambahkan, siswa kurang mampu bisa mendapatkan keringanan hingga beasiswa. “Jangan sampai ada alasan ijazah ditahan karena tidak bayar komite,” tegasnya.
Sementara itu, Abdullah Taufik menjawab pertanyaan siswa mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menerangkan saat ini dapur MBG sudah berdiri di 37 lokasi dan akan terus bertambah. “Satu dapur menampung 3 ribu siswa. Insya Allah bulan depan bertambah lagi, sehingga lebih banyak sekolah mendapat program MBG,” katanya.
PLH Sekretaris Disdik Sumsel, Misral, Sn., mengapresiasi kegiatan reses DPRD. Ia menyebut SMKN 3 Palembang memiliki 98 guru (PNS, P3K, dan honorer) serta 1.594 siswa. Ia berharap aspirasi guru dan siswa dapat ditindaklanjuti.
Waka Kurikulum SMKN 3 Palembang, Eti Wahyuningsih, menambahkan komite sekolah selama ini berjalan dengan sistem subsidi silang. “Ada yang tidak bayar, ada yang bayar setengah, ada juga full. Tidak ada penahanan ijazah. Kami hanya berharap bantuan fasilitas, karena gedung sudah banyak yang rusak,” jelasnya.
*Reses di Kelurahan 10 Ulu
Usai kegiatan di SMKN 3, rombongan melanjutkan reses di Kelurahan 10 Ulu.
Anggota DPRD Sumsel Dapil 1, Ir. Romiana Hidayati mengatakan, Alhamdulilah dia bisa bertemu konstituennya di Kelurahan 10 Ulu.
“Saya sekarang datang disini sebagai anggota DPRD. Kalau dulu saya datang kesini sebagai aktivis posyandu. Alhamdulilah saya bisa menyerap aspirasi teman teman, apa yang dibutuhkan masyarakat disini,” katanya.
Lebih lanjut Romiana menuturkan, Kelurahan 10 Ulu ini sudah seperti rumah baginya.
” Jadi mereka mengutarakan kebutuhan mereka. Kita dengan tangan terbuka menerima masukan mereka, dan tentunya akan kita bawa ke rapat Paripurna,” tandasnya.
Sementara itu, Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos menjelaskan, untuk pembangunan DAM yang mulai di bangun tahun 2015 nanti akan di sampaikan ke PU SDA atau Balai Wilayah Sungai untuk mengetahui persoalan DAM. Sementara persoalan lampu jalan nantinya kami koordinasikan dengan Pemkot Palembang,” bebernya.
Saat reses di Kelurahan 10 Ulu, masyarakat menyampaikan aspirasinya yakni Herlina menyatakan, pembangunan DAM di sungai Aur dari provinsi. Tidak ada peresmian dan sekarang sudah hancur bangunannya.”Kedepan akan di jadikan Destinasi wisata,” ucapnya.
Selain itu, terkait penerimaan siswa baru pihaknya berharap untum sistem zonasi berikan kemudahan agar warga sini basa bersekolah di SMA Negeri 4 atau SMA Negeri 8. (Yanti)