Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini langsung dihadiri oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru dengan didamping ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Herman Deru menghadiri acara penganugerahan lomba balita Indonesia dan launching gerakan pemantauan tumbuh kembang bayi/balita secara serentak tingkat provinsi Sumsel tahun 2023 yang dipusatkan di atrium Palembang Indah Mall (PIM), Kamis (13/7/2023).
Dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru, hari ini kita apresiasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel yang menyelenggarakan secara serentak se Sumsel. Ini gunanya adalah untuk mendeteksi awal, atau mendiagnosa awal, apakah anak-anak ini tumbuh dengan sehat atau tidak.
Dari tinggi badannya, berat badannya, kalau dia masih dalam kurun waktu 1000 hari, dari masa terjadinya pembuahan mudah-mudahan ini bisa diperbaiki. Bagi anak-anak yang kemungkinan stunting itu salah satunya, baru diagnosa adakah penyakit-penyakit lainnya.
“Kita mengapresiasi Balita sehat, secara keselurahan, ini nasional sifatnya, tapi ini kita tingkat provinsi, jadi bukan sekedar tumbuh kembang sang bayi, tapi kecerdasan juga diamati,” ujarnya.
Kemudian, WHO itu punya target 20 persen, yang penting di bawah 20 persen WHO, dimana untuk Sumsel diangka 18,6 persen jadi dibawah WHO, tapi Presiden kita yakni Presiden Republik Indonesia (RI) mentargetkan lebih khusus lagi kepada kita semua untuk 14 persen.
Dimana Sumsel tahun ini tadi meraih sebagai provinsi terbaik dalam penurunan stunting, jadi turun secara signifikan 6,2 persen, dan ini kenapa provinsi Sumsel menjadi tuan rumah dalam Hari Keluarga Nasional (HARGANAS).
“Seperti inilah memantau asupan makanan, posyandu diaktivasi lagi, dan penimbangan-penimbangan ini dilakukan bukan hanya ceremonial saja, dan selamat kepada para pemenang tadi yang telah mendapatkan hadiah, dan ini merupakan sebagai motivasi bagi kita semua,” ungkapnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes.,SpKKLP dimana yang kita berikan hadiah yakni dari juara 1 hingga 6, itu kategori umur dari 6 bulan hingga 24 bulan, selain itu juga dari usia 2 tahun sampai 5 tahun.
Kriterianya yang kita nilai mulai dari berat badan timbangannya, tinggi badan, pemeriksaan gigi-gigi, dan juga semua diperiksa, telinga, mata, hidung sampai dengan organ tubuh diperiksa,” imbuhnya.
“Psikologinya, tes IQ anak, kepintaran dia yang sesuai dengan usianya, usia sekian dia pintarnya segini, sudah ada aturannya, sudah ada buku, yakni lookbook namanya. Kemudian gigi, yakni kebersihan gigi itu yang paling utama,” katanya.
Masih dilanjutkannya, dan terakhir adalah bagaimana dia aktifitas dengan lingkungan, dengan sama-sama temannya, berkolaborasi, berteman, itu yang kita nilai. Dimana sebelum dipilihnya pemenang tadi, dia mulai dari puskesmas itu semua puskesmas dikabupaten/kota mengirimkan peserta.
Diseleksi dikabupaten/kota menjadi 2 pemenang, yakni 1 pemenang untuk kategori 6 bulan sampai 24 bulan, dan 1 lagi untuk pemenang untuk kategori 2 sampai 5 tahun.
“Sehingga ada 34 peserta dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel. Kalau untuk angka stunting yang masih tinggi yakni di kabupaten Musi Rawas dan Banyuasin, dan itu masih kita pantau,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, kalau untuk angka stuntingnya sendiri di kabupaten Musi Rawas saat ini masih diangka 22 persen, dan dikabupaten Banyuasin 24 persen. Bisa jadi mungkin pada saat itu belum banyaknya yang belum sadar, sementara sudah diintervensi semua.
Cuma pada saat itu mungkin ada beberapa yang terkena stunting pada saat diperiksa anaknya itu. Sudah semua kita laksanakan, cuma pada saat dipilih SSG itu kan dipilih Lotus, dipilih sample, pas sample yang banyak stunting mungkin yang terkena.
“Dimana dibawah usia 2 tahun untuk yang menentukan stunting atau tidak. Himbauan kepada orang tua, mulai dari hamil sampai dia lahir 1000 hari pertama kehidupan, dia harus dipantau untuk tumbuh kembangnya,” bebernya. (Anton)