Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Dalam rangka bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah/2024 terkait dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini yang jelas masyarakat ini kan yang beragama Islam melaksanakan ibadah puasa.
Dimana salah satu menu berbuka puasa itu kan banyak makanan-makanan yang di produk oleh para UMKM khususnya di bidang kuliner, jadi UMKM di bidang kuliner di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) cukup banyak, demikian diutarakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel Ir H Amiruddin, M.Si saat diwawancarai diruang kerjanya.
Dikatakan Kepala Dinas Koperasi Dan UKM Provinsi Sumsel Ir H Amiruddin, M.Si, adapun jenis makanan-makanannya baik makanan-makanan khas Palembang, ataupun makanan-makanan khas anak-anak muda, kita banyak memfasilitasi ini terutama untuk membuka-buka bazar.
Para pelaku UMKM ini buka bazar yang difasilitasi oleh pemerintah, beberapa hari yang lalu ada dari Dinas Perindustrian ada bazar, kemudian Dinas Perdagangan dengan gelar Pasar Murah.
“Kemarin ada jajanan bukoan oleh kita yakni Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel dan ICSB,” ujarnya.
Kemudian, ada beberapa para pelaku UMKM yang berinisiatif sendiri untuk membuka-buka bazar, semuanya itu kita dorong bagaimana dia selama bulan puasa ini atau bulan Suci Ramadhan ini omsetnya meningkat.
Jadi selama bulan suci ramadhan ini cukup menggeliat para pelaku UMKM di bidang kuliner khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang untuk berbuka puasa. Banyak seperti pasar bedug dan lain-lain yang dilaksanakan oleh kota Palembang, bahkan dari provinsi pun ada.
“Silahkan nanti kalaupun nanti para pelaku UMKM ini membutuhkan fasilitas seperti tenda, kita bantu nanti yang punya inisiatif sendiri itu kan banyak,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, kemudian ada lagi para komunitas-komunitas UMKM banyak kan, kemarin itu kan ada juga di Bukit Siguntang kan ada juga kegiatan-kegiatan jadi banyak. Silahkan baik di fasilitasi oleh pemerintah maupun berinisiatif sendiri untuk para pelaku UMKM.
Sedangkan kalau jumlah UMKM yang aktif itu sebanyak 2,2 juta tapi itu seluruh Sumsel, tetapi yang by name by adresses dan punya usaha yang terdata itu sebanyak 860.000 yang terdata oleh kita, tapi laporan dari kabupaten/kota 2,2 juta pelaku UMKM di Sumsel.
“Himbauan kita terkait menu-menu buka puasa kepada pelaku UMKM, jadi yang pertama untuk terutama untuk kuliner atau makanan, karena ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berpuasa ini,” katanya.
Masih dilanjutkannya, terutama yang kita dorong itu makanannya itu higienis memenuhi standar kesehatan, jangan menggunakan bahan-bahan pengawet yang merugikan kesehatan, dan kita dorong lagi masalah perizinannya.
Banyak perizinan yang harus dipenuhi oleh para pelaku-pelaku UKM, harus mempunyai Nomer Induk Berusaha, kemudian mungkin kalau dia punya merek/brand, dan apalagi yang sangat-sangat penting itu adalah halal.
“Dia harus mengurus, ke depan terutama yang belum, bagi yang belum harus mengurus sertifikat halal. Karena kita terakhir di bulan Oktober 2024 setiap produk makanan dan minuman itu harus memiliki sertifikat halal, jadi harus memenuhi itu,” ucapnya.
Masih disampaikannya, jadi harus memenuhi higienis, tidak menggunakan bahan-bahan pengawet, merugikan kesehatan, masalah izin-izinnya harus di penuhi oleh para pelaku UMKM. Sedangkan untuk harga, cukup terjangkau oleh masyarakat untuk harganya.
Karena namanya juga bazar, terutama kita juga tidak hanya kulinerannya saja, contoh kemarin kita bazar sembako di Dinas Perdagangan yang dilakukan oleh para pelaku UMKM itu namanya bazar.
“Sedangkan untuk harganya sendiri di bawah pasaran, karena ada pasar murah, dan ini merupakan salah satu langkah kita untuk meningkatkan perekonomian bagi para UMKM tersebut,” imbuhnya. (Anton)