Kepala DISPERKIM Sumsel Sampaikan Ini Persiapan Peresmian RTLH, Catat Tanggal Dan Tempatnya Untuk Peresmian RLTH Di Sumsel

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Sesuai arahan dari Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Drs H A Fathoni, MSi., GRCE pada waktu kita seremonial peresmian bedah rumah di provinsi Sumsel bebrapa waktu lalu salah satu konsepnya yaitu dengan bantuan dari Coorporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di provinsi Sumsel.

 

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Sumsel ke 78 tahun 2024 ini, alhamdulillah yang terakhir progres laporan ke kami terhadap penggunaan CSR dari BUMN/BUMD yang ada di provinsi Sumatera Selatan sudah berjalan dengan baik.

 

Dimana 78 unit dahulu target kita itu semua sudah berjalan dengan baik, semua sudah progres dan sebagian sudah termanfaatkan oleh masyarakat yang memang membutuhkan terhadap bedah rumah ini, demikian diutarakan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan Ir Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng,

 

Dikatakan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan Ir Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng, rencananya besok kita tanggal 3 Juni 2024 ada  peresmian salah satu CSR dari BUMD kita yakni dari Bank Sumsel Babel dan JAMKRIDA sudah selesai, mudah-mudahan besok pada tanggal 3 Juni 2024 bisa diresmikan oleh Penjabat Gubernur Sumsel.

 

Pada saat kegiatan itu juga ada nota kesepahaman, penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah provinsi Sumsel dengan Pangdam II Sriwijaya terhadap percepatan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di provinsi Sumsel

 

“Ini kami sangat menyambut baik peran serta TNI di dalam program RTLH di provinsi Sumsel, jadi harapan kami dengan banyaknya dukungan-dukungan dari stakeholder lainnya, akan semakin sedikit rumah tidak layak huni yang ada di provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.

 

Kemudian, untuk persiapan terakhir sudah hari ini saya cek mudah-mudahan minggu sudah seratus persen selesai, jadi Senin kita tinggal acara seremonialnya saja dan acara itu berada di kawasan masyarakat MBR, yang memang di kawasan kumuh yang ditetapkan di provinsi Sumsel.

 

Jadi mudah-mudahan acara ini juga dapat menggugahlah baik BUMN, BUMD, Pengusaha yang berkelebihan dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di provinsi Sumatera Selatan yang punya hunian yang kurang layak itu pada intinya.

 

“Rencana seremonial kita itu berada di gang Kaleng di Plaju Ilir di Kecamatan Plaju kota Palembang di sana lokasinya. Jadi tersebar, jadi ada yang di Ulu dan ada yang di Ilir, tergantung terhadap CSR yang diberikan oleh BUMN, BUMD yang ada di provinsi Sumsel itu,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, jadi kita tidak mengikat karena pada intinya memang yang kita verifikasi bahwa memang secara provinsi Sumsel yang memang butuh untuk mendapatkan hunian yang layak, jadi seperti itu. Terakhir up date kami dengan Balai Perumahan itu yang pastinya setiap tahun ada penurunan, yakni penurunan-penurunan terhadap RTLH di provinsi Sumsel.

 

Jadi Penjabat Gubernur Sumsel memberikan arahan kepada saya, yakni DISPERKIM kalau bisa karena kita berada pada kawasan masyarakat MBR, bisa tidak ada kegiatan sosial lainnya. Jadi kami minta kepada Dinas Kesehatan, Dinas Sosial untuk ikut juga di acara yang di maksud.

 

“Dinas Kesehatan pada intinya memberikan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat di sekitar acara, dan Dinas Sosial mungkin membagikan sembako di beberapa titik masyarakat yang memang berhak menerima itu,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, jadi memang benar, makanya kalau rapat-rapat dari pemerintah pusat ingin kolaborasi penanganan kawasan kumuh ini di antaranya RTLH, Sanitasi, perbaikan jalan permukiman  termasuk persampahan dan lain-lain. Makanya saya berkeinginan agar ini dapat berkolaborasi antar seluruh instansi atau stakeholder yang berkepentingan.

 

Kenapa ada sanitasi, nanti kalau rumahnya bagus, tiba-tiba sanitasinya buruk kan bisa menyebabkan lingkungan tidak sehat. Makanya di sana pemerintah memancing masyarakat dan pemerintah juga memberikan langsung alat sanitasi berupa kloset.

 

“Mungkin masih ada kloset yang kita bilang itu kloset cemplung kalau kita di kampung itu kita bilang, mudah-mudahan itu tidak ada lagi untuk hari ini, makanya kita berikan alat sanitasi yakni kloset yang berstandar,” ucapnya.(Anton)

 

Pos terkait