Korban Tewas Tenggelam di Desa Tanjung Agung Barat Berhasil Dievakuasi Binpotmar TNI AL Rantau Bayur

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Seorang korban kecelakaan air di Desa Tanjung Agung Barat, Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), berhasil dievakuasi setelah operasi pencarian selama satu hari oleh Tim SAR gabungan, (18/4).

 

Korban diketahui sebagai Mahisa binti Masri (68), petani warga Dusun II setempat, yang diduga tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya terbalik di Sungai Lematang.

 

Menurut laporan Pos Pembinaan Potensi Maritim (Binpotmar) TNI AL Rantau Bayur, Mahisa berangkat ke kebun di seberang dusun menggunakan perahu pada Kamis (17/4) pukul 10.00 WIB. Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, warga menemukan perahu korban dalam keadaan terbalik di sekitar 100 meter belakang TB Wijaya Trans 229. Tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut.

 

Keluarga baru menyadari Mahisa belum pulang pada pukul 19.00 WIB dan langsung melakukan pencarian mandiri. Karena tidak ditemukan, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Pos Binpotmar Rantau Bayur.

 

Pada Jumat (18/4) pukul 07.00 WIB, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos Binpotmar TNI AL Rantau Bayur, Polair Sei Lematang, Basarnas Palembang, BPBD MUBA, serta warga dan keluarga korban, mulai melakukan pencarian. Sarana yang digunakan meliputi speed boat 40 PK dan 60 PK, ruber boat, serta perahu warga.

 

Pencarian difokuskan di area sekitar lokasi temuan perahu terbalik dan diperluas hingga radius 25 mil ke arah hilir sungai. Pukul 16.10 WIB, warga Desa Pagar Bulan, Kecamatan Rantau Bayur, melaporkan temuan sesosok mayat perempuan tersangkut di bong (WC rakit) tepi sungai. Tim SAR bersama keluarga korban langsung bergerak untuk mengevakuasi jenazah ke rumah duka pada pukul 16.30 WIB.

 

Korban tewas telah dikonfirmasi sebagai Mahisa binti Masri (68). Koordinator SAR menyatakan operasi berakhir pukul 19.40 WIB dalam kondisi aman dan lancar.

 

Kejadian ini mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada saat beraktivitas di perairan, terutama bagi nelayan atau petani yang menggunakan transportasi tradisional.(Yanti/rilis)

 

Pos terkait