Menteri Pertanian RI, Gubernur Sumsel Dan Dinas Pertanian Dan TPH Sumsel Sampaikan Ini Terkait Persiapan Jelang Cuaca Ekstrem

 

Ogan Ilir. Berita Suara Rakyat. Com

 

Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Prof Dr H Syahrul Yasin Limpo, S.H.,M.Si.,M.H bersama dengan pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (TPH) Provinsi Sumsel HR Bambang Pramono menghadiri dan meninjau didalam acara peninjauan tanam padi perdana gerakan masyarakat Elnino yang dipusatkan di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Senin (7/8/2023).

 

Turut hadir didalam acara tersebut Wakil Bupati OI H Ardani, S.H.,M.H, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel H Achmad Rizwan, S.STP.,M.M, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumsel yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dishub Provinsi Sumsel H R Achmad Fansyuri, S.H.,M.T, Perwakilan dari Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumsel, Perwakilan dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel n, dan undangan lainnya.

 

Dikatakan Menteri Pertanian RI Prof Dr H Syahrul Yasin Limpo, S.H.,M.Si.,M.H, dimana pemprov Sumsel dalam hal ini Gubernur Sumsel membangun komitmen untuk mempersiapkan lahan-lahan dengan cukup besar dengan jumlah yang cukup besar kurang lebih 500 ribu hektar untuk menghadapi cuaca ektrem cuaca Elnino.

 

“Maka dengan itu kami memilih gerakan nasional untuk menghadapi cuaca Elnino yang salah satu  ujung tombak utama kami dan pemerintah sepakat adalah Sumsel,” ujarnya.

 

Kemudian, dimana Sumsel akan mempersiapkan lahan utama yang airnya masih kuat adalah lebih kurang 150 ribu hektar, dan kita berharap lahan ini akan menjadi lahan existing, lahan yang tetap, dan kemudian berteknologi teknis untuk selanjutnya bisa menjadi lumbung-lumbung bagi Sumsel bahkan untuk nasional kedepannya.

 

“Tentu saja arahan dari Presiden RI Ir H Joko Widodo dalam memberantas untuk mempersiapkan memang beras konkrit yang bisa dipakai kalau terjadi katakanlah ekstrem cuaca dan kemudian terjadi masalah dengan stock kita,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, neraca pangan kita baik, sangat kita yakin terpenuh, tapi kan karena ini ada ekstrem cuaca yang incredible. Walaupun kita sangat percaya diri, saya sudah antara data dan faktualisasi di semua provinsi sudah kita lakukan dan sangat clear, sangat baik tetapi kita tidak boleh percaya diri. Dimana Presiden RI tetap minta supaya ada cadangan yang cukup, oleh karena itu kita mencanangkan 500 ribu hektar itu hanya menghadapi cuaca Elnino.

“Dimana salah satu ancaman cuaca Elnino itu produktifitas kita akan menurun. Ini bulan Agustus kamu masih panen kurang 853 ribu hektar Agustus dan September 600 ribu hektar, tetapi kita tidak boleh percaya diri, bisa saja disebabkan kekeringan, dan tidak ada air di tempat-tempat tertentu,” katanya.

 

Menurut Gubernur Sumsel H Herman Deru, terima kasih kepada Menteri Pertanian RI dalam rangka antisipasi menghadapi cuaca Elnino ini sudah dua kalinya dalam satu bulan ini Menteri Pertanian RI meninjau ketempat kita, kesiapan provinsi Sumsel. Karena Provinsi Sumsel menjadi 1 dari 6 provinsi penyangga pangan nasional, dan kita siap apa yang diperintahkan Menteri Pertanian RI atas perintah Presiden RI.

 

“Kita akan menjadi provinsi yang tidak hanya nyaman untuk kekuatan pangan bagi warga didaerahnya, tapi juga menjadi penyangga pangan nasional,” ucapnya.

 

Masih dilanjutkannya, kita sudah menyepakati dan menyanggupi untuk stock 200 ribu ton jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh dampak dari cuaca Elnino ini. Untuk provinsi Sumsel likuiditas kita kan kemarin sudah diangka 2,9 juta ton, dan ini perintah dari Menteri Pertanian RI harus diatas 3 juta ton waktu kunjungan sebelumnya, dan kita sanggupi dengan peningkatan luas tanam dan luas panen.

 

“Kita sudah lihat sendiri ini disaat kegamangan menghadapi Elnino ini, dimana Sumsel masih juga tanam lagi, karena kita diberikan oleh Allah SWT sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa kelimpahan air, tinggal bagaimana kita mengatur teknisnya,” imbuhnya.

 

Begitu juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel HR Bambang Pramono dalam paparannya, dimana perlu diketahui bahwa provinsi Sumsel terdiri dari 17 kabupaten/kota, adapun luasan lahan dari 17 kabupaten/kota tersebut yakni 470.602 hektar. Disini dapat kami jelaskan kepada Menteri Pertanian RI, bahwa ciri khas Sumsel dari 470.602 hektar ini 72,9 persennya adalah lahan rawa.

 

“Lahan rawa terdiri dari dua tipologi yaitu lahan pasang surut dan lahan Lebak, dimana lahan Lebak itu mendominasi. Dimana lahan Lebak ini sangat dipengaruhi sekali oleh pasang surut air sungai, cekungan lahan yang ada dilahan-lahan yang ada di Sumsel,” bebernya.

 

Masih disampaikannya, jadi di musim Elnino sepert sekarang ini adalah 3 belahan Lebak, dimana Lebak dalam ini ciri khasnya 9 bulan dalam 1 tahun itu tidak tergenang, kalau Lebak tengahan itu 6 bulan dalam 1 tahun tergenang, sedangkan pematang 3 bulan dalam 1 tahun tergenang. Sedangkan untuk di kabupaten Ogan Ilir ini Lebak tengah luas 97 ribu saat ini sedang tanam.

 

“Makanya di bulan Mei 2023 dari Pemprov Sumsel dalam hal ini Gubernur Sumsel menyampaikan surat ke Menteri Pertanian RI di Elnino Sumsel bisa menambah luas tanam 141.388 hektar, dan dari Menteri Pertanian RI meminta ditambah untuk jumlahnya,” jelasnya. (Yanti)

 

Pos terkait