OKI. Berita Suara Rakyat. Com
Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Prof Dr H Syahrul Yasin Limpo, S.H.,M.Si.,M.H dengan didampingi dari pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru hari ini melakukan panen perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Turut hadir mendampingi Gubernur Sumsel H Herman Deru yakni Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel DR H Ahmad Rizali, M.A, Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Agus Darwa, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumsel HR Bambang Pramono, dan para OPD yang ada di provinsi Sumsel.
Adapun kegiatan ini sendiri dipusatkan di kebun kelapa sawit Desa Bumi Harapan Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) provinsi Sumsel, Senin (17/7/2023).
Dikatakan Menteri Pertanian RI Prof Dr H Syahrul Yasin Limpo, dimana yang jelas bahwa saya hari ini bersama Gubernur Sumsel ke kabupaten OKI mencoba memastikan pesan Presiden Republik Indonesia, pesan Negara, bahwa sawit harus menjadi bagian-bagian yang harus diakselerasi secara teori oleh seluruh para Gubernur, Bupati, dan Walikota pada daerah-daerah untuk menanam sawit.
“Kenapa demikian, karena sawit itu adalah masa depan bangsa, sawit itu menjanjikan masa depan dan kesejahteraan rakyat yang lebih baik, dan sawit adalah komoditi pertanian yang menjadi militan kepentingan-kepentingan dunia,” ujarnya.
Kemudian, oleh karena itu saya berterima kasih kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Bupati OKI Iskandar yang telah melakukan upaya yang sangat keras, langkah pemerintah dengan program pemerintah mengakselerasi sawit bersama tentu perusahaan-perusahaan besar. Dimana disini ada perusahaan Wilmar dan Sampoerna Argo yang meng hayo-hayo rakyat atau masyarakat dengan baik.
“Penerapan berikutnya adalah kami berharap kami berteriak di OKI ini dan di Sumsel penanaman akan kita tingkatkan PSR nya, replanting sawitnya akan kita tingkatkan,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, biar bagaimana sawit kita yang sudah diatas 15 sampai 25 tahun pasti purchase nya akan turun. Oleh karena itu, berbagai langkah untuk melakukan replanting adalah jalan yang paling pasti yang harus kita lakukan. Sekarang ini beberapa fikiran-fikiran baru, agar rakyat mau bersama-sama pemerintah menunggu 2,5 tahun untuk menjadi bagian-bagian, dimana intervensi Presiden RI meminta bahwa petani selalu diuntungkan.
“Tidak boleh kita suruh tebang saja, ganti dengan replanting, tetapi apa yang mereka tunggu selama lebih 2 tahun menunggu perkebunannya jadi. Dan ini menjadi bagian-bagian pekerjaan rumah saya bersama Gubernur Sumsel untuk membicarakan kedepan seperti apa,” katanya.
Masih dilanjutkannya, tentu alasan salah satu intervensi adalah penanaman komoditi melalui pertanian jangka pendek atau 100 hari, lebih sana tentu saja petani-petani sawit kita bisa mendapatkan pendapatan sambil menunggu sawitnya usang. Ada hal yang luar biasa ditempat ini adalah penerapan alsintan Taksin, dan ini juga salah satu dari terobosan Gubernur Sumsel dan Bupati OKI di Sumsel ini bisa menerobos itu.
“Selalu saja bicara tentang pupuk subsidi, padahal pupuk subsidi itu ada batasnya, tetapi karena komoditi pertanian kita komoditi ekonomi, sebenarnya kalau kita hitung management costnya, harusnya ini tidak menjadi masalah, dan pupuk sangat penting, tapi tidak tergantung dengan pupuk subsidi,” ucapnya.
Begitu juga disampaikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, pertama kita ucapkan terima atas program-program yang sangat berpihak kepada petani dari Kementerian Pertanian RI. Dan provinsi Sumsel adalah sebagai titik fokus dalam peremajaan sawit ini wajar. Karena Sumsel adalah wilayah yang kebun sawitnya lebih kurang 1,4 juta hektar. Dan tentu rakyat banyak bergantung nafkah hidupnya dari perkebunan sawit ini
“Tapi ini sudah berangsur tua, kalau sudah tua tentu akan berkurang produktifitas. Dengan hadirnya Menteri Pertanian RI memastikan bahwa saat tahun 2020 dulu ditanam perdana disini, awal-awal jadi Menteri ternyata saat ini sudah berbuah,” imbuhnya.
Ditambahkannya, tadi sudah kita tunjukkan demontrasi kan panen perdananya, ini karena semangat petani pastinya atas bimbingan dari Kementerian Pertanian RI sampai dengan level penyuluh dibawa yang membuat petani terus bersemangat. Dan Menteri Pertanian RI memberikan Pekerjaan Rumah kepada kita, kepada Sumsel, kepada Bupati khususnya Bupati OKI bagaimana bisa membuat inovasi baru.
“Bahwa sawit itu jangan hanya menjadi makanan, jangan hanya jadi bahan bakar, tapi juga menjadi obat. Ini mudah-mudahan akan ada solusi melalu tenaga-tenaga terampil yang ada di Sumsel, dan tantangan dari Menteri Pertanian RI akan kita sambut,” bebernya.(Yanti)