Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Universitas Muhammadiyah Palembang dalam hal ini dari Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang menyelenggarakan Kuliah Umum dalam rangka pembukaan perkuliahan dan penyambutan mahasiswa baru (Maba) program pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang Tahun Akadmeik 2024/2025.
Adapun kegiatan ini sendiri mengambil tema “Membangun ketahanan kampus dalam mewujudkan bela negara di era golbalisasi, serta kegiatan ini sendiri mengundang sebagai narasumber yakin Wakil Asisten Teritorial Kasdam II Sriwijaya Letkol Infantri Erwinsyah Taufan, S.H., M.Si. Di mana kegiatan ini sendiri dilaksanakan beberapa hari yang lalu dipusatkan di gedung KH Faqih Usman Universitas Muhammadiyah Palembang.
Turut hadir di dalam kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof Dr Abid Djazuli, S.E., M.M, serta juga dihadiri Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Palembang Prof Dr Ir Kgs Roni, S.T., M.T., IP., ASEAN.Eng, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Eko Ariyanto, M.Chem.Eng, Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Ir Mukhtaruddin Muchsiri, MP, dan undangan lainnya.
Dikatakan Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Ir Mukhtaruddin Muchsiri, MP, jadi kuliah umum ini dilakukan bersamaan dengan kuliah perdana Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang, sehingga pada dasarnya kegiatan kuliah umum ini adalah secara rutin kita laksanakan sekaligus membuka kuliah perdana Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang.
Terkait dengan topik, sejatinya karena memang rutin kita ya selalu mengundang narasumber-narasumber yang relevan, dan kapabel. Relevan artinya dengan topik-topik kekinian tetapi kita memperhatikan program studi-program studi yang ada di Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang.
“Kita ada Program Studi (Prodi) Hukum, Prodi Manajemen, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Teknik Kimia, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Prodi Ilmu Pertanian, sehingga setiap tahun kita gilir kan,” ujarnya.
Kemudian, di mana kemarin itu kita mengambil tema tentang “Membangun ketahanan kampus dalam mewujudkan bela negara di era Globalisasi”, ini boleh di nisbatkan ke masalah hukum itu begitu, jadi produk hukum sebagai conveluenya, meskipun visinya adalah untuk semua. Jadi mahasiswa/mahasiswi baru Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang diberikan kuliah umum oleh Pangdam II Sriwijaya mengambil tema tentang pentingnya ketahanan kampus bagi bagian dari bela negara.
Karena hari ini saya kira nilai-nilai bela negara perlu di tumbuh kembangkan kembali, atau di teguh kokoh kan, sehingga memang kita ada rasa cinta kepada tanah air, cinta kepada negara, dan cinta untuk melakukan membela negara kita. Saya kira seperti itu tema yang kita usung terkait dengan kuliah umum yang baru saja kita selenggarakan beberapa waktu yang lalu
“Ini sebetulnya juga terkait dengan kapasitas tempat, di mana kapasitasnya maksimal 200 kursi, tetapi memang kita fokusnya kepada mahasiswa/mahasiswi baru, jadi mahasiswa/mahasiswi kita pada hari ini ada sebanyak 130 orang,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, selain itu juga ada dari unsur pimpinan, dosen-dosen undangan dari seluruh pimpinan Fakultas di Universitas Muhammadiyah Palembang, yakni hadir dekan, dan wakil dekan, ada juga BPH, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah kita undang semuanya, jadi memang kemarin itu lebih kurang ya 200 kursi itu terpenuh, orang sangat antusias dengan kuliah umum yang mengambil tema ini.
Sebetulnya yang kita sadari itu kan kita begitu tamat Sekolah Menegah Atas (SMA) lalu kuliah, kalau kita tidak aktif organisasi kita itu benar-benar tidak akan pernah melakukan upacara bendera, memperdengarkan, atau menyanyikan lagu Indonesia Raya, ya itu yang menjadi sokoguru-sokogurunya bela negara.
“Kemudian lagi apalagi di Pasca Sarjana, ya di Pasca Sarjana itu hampir benar-benar tidak pernah ikut-ikut upacara dan lain sebagainya, atau semacam itu. Oleh karena itu, kita memandang mahasiswa/mahasiswi ini memang perlu di life freshing kembali, disegarkan kembali, dan diingatkan kembali tentangnya pentingnya bela negara,” katanya.
Masih dilanjutkannya, saya tidak mengatakan bahwa nilai-nilai bela negara rendah itu tidak, tetapi menurut saya yang dahulu memang sudah ada kecintaan, apalagi siswa/siswi yang dahulu berlatarbelakang misalnya pramuka, mungkin juga pecinta alam, mungkin juga elemen-elemen aktivitas lain di sekolah menengah itu, dan begitu di kampus juga melanjutkan kepada nilai-nilai pemeliharaan nilai-nilai tersebut.
“Tetapi saya memandang bahwa mahasiswa/mahasiswi baik mahasiswa/mahasiswi Sarjana Strata Satu ataupun Pasca Sarjana perlu di segarkan kembali tentang pentingnya nilai-nilai bela negara. Benar, itu juga kemudian kita menyadari bahwa sekarang mata kuliah Pancasila sudah dihapuskan, tidak ada lagi mata kuliah Pancasila apalagi di tingkat Universitas,” ucapnya.
Masih disampaikannya, di SMA mungkin, saya tidak tahu masih ada atau tidak ada tapi satu ini, yang kedua sekarang diganti dengan kewarganegaraan, kemudian lagi Penataran P4 juga sudah lama ditiadakan. Jadi sepertinya, seperti saya itu kangen, dan menurut saya itu perlu adanya penataran P4 supaya Pancasila itu ya disegarkan kembali ingatannya, implikasinya, serta implementasinya, implementasi dan implikasinya.
Tentang pelaksanaan Pancasila secara moril konsekuen di kalangan mahasiswa, karena saya yakin Pancasila dasar negara itu adalah final dan harga mati, saya kira ini hendaknya ditanamkan oleh setiap anak bangsa dan warga negara. Oleh karena itu, terkait dengan itu bela negara itu adalah wujud dari kesetiaan kita untuk mengamalkan Pancasila di dalam.
“Kita membela negara, di dalam ini ada unsur persatuan Indonesia, ada jiwa keadilan, dan ke permusyawaratan, itu adalah bagian-bagian yang harus diimplementasikan menjadi sebuah upaya yang sudah menjadi impian untuk bela negara, dan menurut saya seperti itu,” imbuhnya. (Anton)