Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Penandatanganan kesepakatan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Republik Indonesia (Kakanwil Kemenag RI) Provinsi Sumsel dan Forum Pondok Pesantren (Forpess) Provinsi Sumsel tentang penyelenggaraan bantuan hibah pondok pesantren di provinsi Sumsel sebagai implementasi proyek perubahan peserta PKN TK II atas nama Dr Drs H Sunarto, M.Si.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan disela-sela kegiatan Tabligh Akbar Akhir Tahun 2024 dan Penyerahan Bonus Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tahun 2024 di Samarinda Kalimantan Timur yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE, dengan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda)Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, dengan disaksikan oleh ribuan jamaah yang hadir di Griya Agung Palembang, Rabu Malam (11/12/2024).
Dikatakan PLT Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Dr Drs H Sunarto, M.Si, bahwa didalam acara kemarin kita juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Sumsel dengan Kanwil Kemenag RI Provinsi Sumsel dan Forum Pondok Pesantren Provinsi Sumsel.
“Adapun isinya sndiri tentang penyelenggaraan bantuan hibah pondok pesantren di provinsi Sumsel. Dimana Penjabat Gubernur Sumsel sendiri berkedudukan di Jalan Kapten A Rivai yang diangkat berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 70/P Tahun 2024 tanggal 21 Juni 2024, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemprov Sumsel selanjutnya di sebut Pihak Kesatu,” ujarnya.
Kemudian, Kanwil Kemenag RI Provinsi Sumsel sendiri berkedudukan di Jalan Ade Irma Nasution Nomor 8 Sungai Pangeran Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang Provinsi Sumsel, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kanwil Kemenag RI Provinsi Sumsel, selanjutnya di sebut Pihak Kedua.
“Dengan harapan telah dilakukannya Penandatanganan Kesepakatam Bersama yang dituangkan dalam bentuk MoU ini maka akan saling menguntungkan antara kedua belah pihak, baik dari Pemprov Sumsel sendiri ataupun dari pihak Kanwil Kemenag RI Sumsel dan Forpess Sumsel,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, maksud dan tujuan bahwa agar Kanwil Kemenag dan Forpess Sumsel membantu Pemprov Sumsel didalam penyaluran bantuan hibah terutama untuk memberikan data-data pondok pesantren yang ada di provinsi Sumsel karena keterbatasan kami.
“Karena pondok pesantren itu ada di Kementerian Agama, dan Forum harus tahu, sehingga proposal-proposal yang masuk bisa dibantu lewat Forpess Sumsel, dan Kanwil Kemenag, karena kita sudah Peraturan Daerah Pondok Pesantren, dan ada Peraturan Gubernur tentang Pondok Pesantren,” katanya.
Masih dilanjutkannya, sehingga kita menyalurkan bantuan hibah terbantu oleh Kanwil Kemenag maupun Pondok Pesantren, dan kita harapkan pada para kiai, para ustad, dan para ustadzah, yang akan dapat bantuan hibah pondok pesantren kita harapkan untuk pro aktif dengan forum pondok-pondok pesantren yang di kabupaten/kota yang ada di Sumsel.
“Sehingga prosesnya tidak berbelit-belit, kita harapkan lebih transparan lagi, dan kita harapkan ke depan agar akuntable, sehingga bisa dipertanggung jawabkan, karena ini uang rakyat yang harus dipertanggung jawabkan,” ucapnya.
Masih dilanjutkannya, oleh karena itu inilah tujuan kita melaksanakn MoU atau kesepakatan bersama antara Pemprov Sumsel antara Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel dan Forpess Provinsi Sumsel. Di mana Pondok Pesantren yang ada di provinsi saat ini yang terdaftar di Kemenag ada 520 pondok pesantren, tapi untuk tahun ini kita bantu 452 pondok pesantren itu yang proposalnya memenuhi syarat.
“Karena kadang-kadang ada proposal yang tidak memenuhi syarat, oleh karena itu dengan adanya MoU bisa dibantu oleh Kakanwil Kemenag maupun oleh Forpess juga, dan mudah-mudahan untuk tahun depan juga akan kita diberikan bantuan juga,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, kita 492 untuk tahun ini, kita ada dua tahap, karena kemarin ada beberapa 132 pondok pesantren yang kelengkapannya ada beberapa antara rekening dengan NPWP berbeda sehingga untuk diperbaiki, tapi sebagian sudah di cairkan. Tapi ini yang transfer 132 menyusul, yang 300 san sudah di transfer ke pondok pesantren masing-masing, jadi kita lewat transfer.
“Jadi kita betul-betul kita salurkan untuk membantu betul, bahkan kami sudah bekerja, staf saya kadang Sabtu dan Minggu harus dilemburkan, karena harus banyak yang harus kita kerjakan, bahkan hari biasa juga lembur. Dimana kita memberikan hibah berupa uang, semoga tahun depan akan dinaikkan untuk setiap pondok pesantren, jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) membaik dan meningkat,” bebernya.(Anton)