Penjabat Gubernur Sumsel Dan PGRI Sampaikan Ini Terkait Kegiatan Sumsel Teacher Fest 2024

 

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si., GRCE menghadiri serta sekaligus menjadi narasumber diacara Sumsel Teacher Fest Tahun 2024 bertempat di Grand Ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin (10/6/2024).

 

Turut hadir di dalam acara tersebut Kepala Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel yang diwakili oleh Pelaksana Harian Disdik Provinsi Sumsel Sutoko, Kepala Pelaksana Harian (PLH) Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Dr Darmayanti, S.E., M.M, Kepala Biro (Karo) Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel Tony Kurniawan, S.S., M.M,

 

Selain itu juga turut dihadiri dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) baik dari Provinsi Sumsel ataupun Kota Palembang, para kepala sekolah baik di Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Menengah Atas, dan para guru yang ada di SMA, SMK dan sebagainya.

 

Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si., GRCE, hari ini kita tadi baru saja menyaksikan Festival Guru Sumsel Tahun 2024, diikuti sebanyak ribuan guru di seluruh provinsi Sumsel. Ini menunjukkan bahwa guru-guru di Sumsel punya keinginan untuk belajar, untuk meningkatkan kapasitas, dan menambah ilmu.

 

Di mana ini merupakan modal yang sangat kuat, untuk bisa memajukan pendidikan di provinsi Sumsel, dan salah satu modal utama untuk memajukan pendidikan adalah kualitas guru. Maka guru harus mempunyai kapasitas, mempunyai ilmu yang banyak, dan mempunyai cara yang tepat dalam mendidik anak-anak muridnya.

 

“Mempunyai akhlak yang baik, mempunyai karakter yang kuat, dan juga motivasi, dari berbagai penelitian, dari berbagai pengalaman, pendidikan saja tidak cukup. Belum tentu orang yang punya pendidikan tinggi itu akan sukses, tetapi pendidikan karakter itu juga sangat penting,” ujarnya.

 

Kemudian, oleh karena itu mari para guru kita juga harus ikut bertanggung jawab membentuk karakter, membentuk akhlak anak-anak kita sebagai modal nanti untuk bisa terjun ke masyarakat serta terjun ke dunia nyata.

Selain ilmu pengetahuan, pendidikan karakter, dan akhlak juga yang tidak kalah penting adalah keteladanan. Jadi guru selama ini menjadi teladan serta contoh dalam setiap tindakan, perilaku, cara  berpikir dan cara bersikap anaknya.

 

“Karena yang sehari-hari dilihat oleh anak-anak kita, di lihat oleh siswa-siswi kita sehari-hari adalah guru di sekolah, dan oleh karena itu mau tidak mau guru harus juga menjadi tauladan,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, pendidikan-pendidikan ini terus kita kembangkan, pendidikan dengan kemajuan teknologi, dengan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, dengan tauladan yang terus ditunjukkan dengan pembentukan akhlak dan karakter inilah menjadi modal untuk menjadi manusia-manusia yang akan sukses.

 

Orang yang sukses bukan hanya ditentukan oleh orang-orang yang hebat saja tidak cukup, orang yang hebat tentu akan sukses, orang yang tidak hebat tidak akan sukses. Orang yang sukses adalah orang yang mempunyai kelebihan, mempunyai banyak kemampuan yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain.

 

“Maka kita harus mencetak anak-anak kita menjadi anak-anak yang terbaik, anak-anak yang mempunyai potensi, mempunyai banyak ke cakapan, serta mempunyai banyak kelebihan. Maka menurut

 

Menurut Sekretaris Jenderal PGRI Kota Palembang sekaligus Anggota Dewan Pendidikan Kota Palembang Drs. H. Herman Wijaya, M.Si, di mana kegiatan yang diselenggarakan tadi sangat bagus sekali, biasanya setiap seminar pasti akan menambah wawasan dan pengetahuan, dan apalagi judul kegiatan tadi adalah guru berprestasi, millineal, serta berwawasan.

 

Di mana itu dilaksanakan secara nasional oleh Dinas Pendidikan yang mana isinya tadi adalah bagaimana kita mencapai sesuatu kesuksesan melalui beberapa hal, yang pertama adalah harus sabar, ikhlas, dan bersyukur.

 

“Jadi sangat baik sekali apabila hal-hal ini kita terapkan kepada anak didik kita, pertama anak-anak yang SMA yang sebentar lagi akan masuk perguruan tinggi. Mudah-mudahan dengan dasar syukur, sabar dan ikhlas, mereka akan menjadi anak-anak yang berakhlak dan berbudi pekerti,” ucapnya.

 

Masih dilanjutkannya, karena sekarang ini terus terang saja akhlak budi pekerti ini sudah menurun, beda dengan zaman dahulu, entah siapa yang salah, apakah salah kurikulumnya, atau salah gurunya, yang jelas apa yang terjadi sekarang itu adalah dampak dari kemajuan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan.

 

Kalau dahulu orang belum banyak kenal namanya Internet, belum mengenal handphone, tapi sekarang sudah ada itu semua yang saya sebutkan tadi, dan itu pasti akan ada dampaknya baik positif ataupun negatif.

 

“Salah satunya mungkin menurunnya akhlak budi pekerti karena masuknya teknologi yang dari luar tadi, dan untuk itulah seminar yang diselenggarakan tadi itu merupakan salah satu cara untuk mengimbangi teknologi yang masuk ke kita,” imbuhnya.(Anton)

 

Pos terkait