PT Bukit Asam (Tbk) Kabupaten Muara Enim Dapat Kemitraan Award Dari DPMPTSP Sumsel, Ini Beberapa Hal Yang Disampaikan Didalam Giat Ini

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) provinsi Sumsel memberikan apresiasi berupa “Kemitraan Award” kepada pelaku usaha besar, usaha mikro kecil menengah, dan DPMPTSP kabupaten/kota di Sumsel tahun 2023 yang dilaksanakan di Ballroom The Alts Hotel Palembang, Rabu (30/8/2023).

 

Turut hadir didalam acara tersebut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, Kepala DPMPTSP Sumsel H Lusapta Yudha Kurnia, S.E.,M.M, Perwakilan dari General Manager PT Bukit Asam (Tbk) Tanjung Enim AVP Perencanaan Pengadaan PT Bukit Asam (Tbk) Yanuar Efri Madan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Ega Fitrinawati, dan undangan lainnya.

 

Dikatakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, dimana arah kebijakan pembangunan Nasional yang akan dilakukan di antaranya adalah mendukung langkah pemulihan ekonomi sejalan dengan prioritas nasional, melalui pembangunan aksesibilitas dan konektivitas kawasan sentra pertumbuhan ekonomi, dukungan insentif kepada daerah untuk menarik investasi, perbaikan sistem pelayanan investasi serta dukungan terhadap UMKM.

 

“Kemitraan UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar merupakan suatu upaya yang penting bagi peningkatan daya saing UMKM. Oleh karena itu, kemitraan kedua pihak tersebut harus terus dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan hingga dapat berdaya saing di pasar global,” ujarnya.

 

Kemudian, kemitraan UMKM dengan usaha besar ini ditujukan agar UMKM bisa masuk dalam rantai produksi sehingga dapat meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, dan meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif. Pemprov Sumsel saat ini sangat mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM.

 

“Untuk itu Pemprov Sumsel menyampaikan apresiasi dan penghargaan sebagai wujud terimakasih pemerintah daerah (Pemda) kepada Pelaku Usaha Besar dan UMKM yang telah mendukung program kemitraan dan juga kepada DPMPTSP Kab/Kota dimana sebagai pembina pelaku usaha besar dan UMKM dalam melaksanakan kegiatan kemitraan,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, terwujudnya kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar tentu menjadi kabar baik bagi upaya peningkatan kelas UMKM di Tanah Air, khususnya di Sumsel, terlebih di tengah situasi pasca pandemi saat ini.

Saya menghargai dan sangat mendukung upaya BKPM melalui DPMPTSP Provinsi Sumsel yang melakukan percepatan proses investasi, mulai dari mempermudah perizinan dan memfasilitasi investor sebaik mungkin agar investasi dari dalam dan luar negeri bisa tumbuh pesat.

 

 

“Melalui kegiatan ini, saya berharap kiranya dapat memberikan motivasi kepada pelaku usaha besar UMKM dan DPMPTSP Kab/Kota untuk lebih giat mendukung kegiatan kemitraan dan kita semua yang hadir disini dapat memegang komitmen untuk mendorong pelaksanaan program kemitraan ini,” katanya.

 

Menurut General Manager PT Bukit Asam (TBK) Tanjung Enim yang diwakili oleh AVP Perencanaan Pengadaan PT Bukit Asam (Tbk) Yanuar Efri Madan, kami sangat bangga mendapatkan penghargaan kemitraan dari DPMPTSP provinsi Sumsel, ya memang kemitraan ini atau pembinaan terhadap umkm itu memang sudah menjadi tanggung jawab dari PT Bukit Asam. Dimana dari DPMPTSP Sumsel memberikan kepada PT Bukit Asam (Tbk) kabupaten Muara Enim sebagai kategori pelaku usaha besar.

 

“Dimana atas partisipasi dan peran aktif dalam kemitraan usaha besar dan UMKM diprovinsi Sumsel. Dimana selama ini juga kami sudah merangkul teman-teman umkm supaya bisa kalau dari Pemprov Sumsel yakni Asisten I Setda Provinsi Sumsel bisa naik kelas,” ucapnya.

 

 

Masih dilanjutkannya, dimana tujuan kami seperti itu, supaya umkm ini bisa bersaing ketingkat yang lebih tinggi, bukan hanya bermain di tingkat PT Bukit Asam (Tbk) tapi dia bisa ekspansi ke perusahaan-perusahaan lain, bisa diluar PT Batu Bara (Tbk) ataupun diluar Sumsel. Kalau untuk binaan di PT Bukit Asam, kalau umkm itu data yang kita sampaikan itu ada sekitar 400 UMKM yang berada di ring satu di PT Bukit Asam (Tbk) kalau untuk ring 1 itu berada dikabupaten Muara Enim.

 

Tapi jika se Sumsel itu sekitar ribuan UMKM, itu lebih banyak lagi. Untuk UMKM itu sendiri terdiri dari bengkel-bengkel yang menjual Sparepart, jasa boga, di khususkan untuk di ring satu. Kenapa kita khususkan di ring satu, tidak boleh dari orang luar, tujuannya agar di ring satu itu  mereka bisa berkembang,” imbuhnya.

 

Masih diungkapkannya, bentuk pembinaan dari PT Bukit Asam kepada umkm sendiri itu banyak, salah satunya adalah training, dan diskusi bersama. Ada juga pembinaan secara khusus, misalkan kita panggil, kita ajari, dan kita didik secara khusus, supaya dia bisa bergerak bagaimana bermitra dengan PT Bukit Asam (Tbk). Seperti di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ada padi UMKM, kalau perusahaan lokal itu masih banyak gagap teknologi (gaptek), maka kita panggil dan kita ajari bersama.

 

“Supaya mereka bisa tersebut, kita belajar juga melalui padi UMKM itu ke mitra kita untuk melatih dia menggunakan aplikasi tersebut. Untuk usia binaan umkm yang merupakan binaan daripada PT Bukit Asam (Tbk) sendiri ada yang sudah diatas 10 tahun, dimana dia punya bengkel buat sparepart disana,” bebernya.

 

Masih disampaikannya, adapun kriteria atau syarat untuk menjadi UMKM binaan PT Bukit Asam itu yakni yang pasti mereka berdomisili di ring satu PT Bukit Asam (Tbk). Dimana dalam satu tahun sekali kita adakan gathering untuk pembinaan, dan terus kalau pembinaan-pembinaan yang diskusi- diskusi itu bisa sebulan sekali ketemu. Memang kalau untuk sarannya adalah bagaimana kita itu perusahan berusaha merangkul usaha-usaha kecil yang ada disekitar kita.

 

“Jadi kita harus benar-benar peduli dengan UMKM yang ada di Sumsel supaya bisa bangkit dan maju. Dimana itu kami contohkan dengan membeli di warung-warung untuk kebutuhan sehari-hari seperti gula dan kopi, kami tidak mengambil secara grosiran, tetapi kita ambil melalui warung-warung kecil, supaya warung yang ada disekitar kita bis berkembang dan tumbuh lagi,” jelasnya.(Anton)

 

Pos terkait