Rakyat Butuh Perubahan Bukan Sekedar Jargon

 

Oleh Muhammad Ali

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Senin 23 September yang lalu seluruh KPUD di Indonesia, baik KPUD Propinsi maupun KPUD Kabupaten dan Kota melakukan pengundian Nomor Urut Calon Peserta  yang akan mengikuti konstelasi Pilkada 27 Nopember 2024 yang akan datang.

 

Setelah tahapan proses pengundian nomor urut dan masing masing peserta telah mendapatkan nomor urut, maka tahapan selanjutnya adalah Tahapan Kampanye. Setiap pasangan calon kurang lebih 2 bulan bisa melakukan kampanye diberbagai tempat yang telah ditetapkan zona dan  waktunya oleh KPUD masing masing.

 

Pada saat moment kampanye inilah, masyarakat bisa melihat Visi, Misi dan Program serta Kualitas setiap pasangan calon yang pantas dan layak dipilih sebagai Pemimpin pada Pilkada 27 Nopember 2024 nanti.

 

Untuk memilih sosok pemimpin ada 2 kriteria yang  harus kita lihat dengan cermat, agar supaya Kita tidak salah dalam memilih pemimpin dimasa yang akan datang yaitu Etikabilitas dan Kualitas setiap calon. Bagi Pasangan Calon yang memiliki rekam jejak pada saat berkuasa banyak berbohong dan tidak memiliki prestasi serta tidak berbuat banyak untuk rakyat keluar dari persoalan seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, ekonomi dan terindikasinya calon tersebut korupsi, maka Calon Pemimpin tersebut tidak layak untuk dipilih kembali.

 

Pemimpin yang berkualitas adalah Pemimpin yang memiliki pengetahuan, visi misi dan program kerja yang jelas dan dibutuhkan rakyat saat ini maupun yang akan datang serta mampu mengeluarkan masyarakat dari persoalannya. Untuk menjalankan Visi Misi dan Program Kerja tersebut, maka calon calon tersebut harus mampu merealisasikan visi misi dan program kerjanya dimasyarakat saat memimpin jangan sampai sebatas jargon saja pada saat pilkada.

 

Kehadiran sosok pemimpin yang merakyat tentu sangat di harapkan oleh semua kalangan masyarakat. Karena seorang pemimpin yang amanah dan mau mengerti kondisi rakyatnya, akan bekerja dengan hati dan penuh tanggung jawab, tanpa memperdulikan tekanan dari orang-orang yang ingin mengambil keuntungan pribadi dan yang Kita lihat terjadi saat ini, para pemimpin sibuk memajukan keluarga dan kroninya serta membangun dinasti dan oligarki untuk mempertahankan kekuasaannya. Mereka tak peduli dengan penderitaan rakyat saat ini, seharusnya memberikan kemajuan bagi perkembangan daerah yang dia pimpin, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.

 

Saat ini, sangat sulit untuk mencari sosok pemimpin yang mau benar benar memperhatikan dan mendengarkan keluhan rakyatnya tanpa memandang siapa dia dan apa pekerjaannya. Kebanyakan para pemimpin di negeri ini, hanya mau mendengar apa yang diucapkan oleh mereka yang punya kedudukan atau mereka yang memiliki uang banyak…Busett

 

 

Palembang, 26 September 2024

Penulis

 

Muhammad Ali

Aktivis,Pemerhati Ekonomi dan Politik

 

Pos terkait