Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Lebih dari 20 ribu pelari asal Sumatera Selatan (Sumsel) dan berbagai daerah di Indonesia ikut meramaikan event Sumsel Run 2024 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Sumsel, bertempat di Plaza Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sabtu (30/11/2024) pagi.
Event Sumsel Run 2024 kali ini melombakan kategori 10 K, 5 K dan 2,5 K dilepas oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., M.S.E diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Drs H Edward Candra MH sekitar pukul 05.30 Wib dengan rute Start dan Finish di dalam kawasan JSC.
“Kegiatan Sumsel Run 2024 merupakan event yang luar biasa. Event ini sebagai ajang menuju Sumsel Bugar. Mari ikuti kegiatan ini secara riang gembira dan penuh semangat,” ucap Edward saat melepas peserta di garis start.
Setelah melalui perjuangan melintasi track yang cukup melelahkan dari masing-masing kategori akhirnya didapat sejumlah pemenang yang hadiahnya diberikan langsung oleh Pj Gubernur Elen Setiadi.
Untuk kategori 10 K Putra, juara pertama diraih Immanuel pelari asal Jakarta, sementara juara kedua dan juara ketiga diraih pelari Sumatera Utara.
Adapun kategori 10 K Putri, juara pertama diraih Dwi Tiens pelari asal Jambi, juara kedua diraih pelari asal Kalimantan Timur atas nama Neuriana dan juara ketiga oleh Anjasari Dewi pelari asal Jawa Barat.
Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah sebesar 25 juta rupiah untuk juara pertama, juara kedua memperoleh hadiah senilai 15 juta rupiah dan juara ketiga mendapatkan 10 juta rupiah.
Sementara grand price 1 unit sepeda motor dari Bank Sumsel Babel (BSB) diraih oleh pelari cilik M Rifki Farel.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sumsel, H. Rudi Irawan, S.Sos., M.Si, mengatakan pada tiga tahun lalu ada agenda Dempo Run, namun pada tahun ini digelar Sumsel Run 2024 yang pesertanya tidak dipungut biaya alias gratis (Free).
“Sumsel Run ini dapat menggairahkan olahraga di kalangan masyarakat dan memasarkan olahraga untuk hidup sehat dan bugar ditambah lagi di sana juga ada unsur prestasi,” ungkap Rudi Irawan. (ril)