Jakarta. Berita Suara Rakyat. Com
Tokoh Sumatera Selatan (Sumsel), Ridwan Mukti, memberi saran kepada bakal calon Gubernur Sumsel Heri Amalindo, untuk memilih pasangan bakal calon Wakil Gubernur, yang berasal dari daerah Komering atau Ogan.
Ridwan Mukti berpandangan bahwa Heri Amalindo dalam memilih bakal calon wakil Gubernur yang akan diajak dalam kontestasi nanti, mampu menjadi pasangan yang dapat saling mengisi kekurangan dan kelebihan untuk membangun Sumsel kedepan.
“Pilkada ini merupakan hajat seluruh masyarakat Sumsel. Jadi saya menyarankan dalam memilih pasangan harus dilihat komplementasinya. Pasangan harus bisa saling melengkapi,” ujar mantan Bupati Musi Rawas dua periode ini, Jumat 19 April 2024.
Lebih lanjut Ridwan menjelaskan, Heri Amalindo mempunyai basis pendukung kuat di wilayah Musi Raya, Muara Enim Raya dan Besemah, akan lebih baik jika pasangannya berasal dari daerah Komering atau Ogan. Hal ini akan menjadi kekuatan tersendiri.
“Ini baru proses dan saya ingin mengawal proses ini dari awal. Saya berharap nanti Heri Amalindo dan pasangan akan menjadi pasangan yang tangguh, siap tempur dalam memenangkan Pilgub Sumsel kedepan,” ucap Ridwan Mukti.
Mantan Gubernur Bengkulu ini menambahkan, pihaknya berharap Heri Amalindo terus bersemangat dalam membangun komunikasi politik dan membangun jaringan. Dua hal tersebut menjadi pondasi awal dalam menghadapi kontestasi.
“Pemilihan ini nanti bukan hanya sekedar memilih Heri Amalindo dan pasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel saja, melainkan pemilihan yang mampu membawa kemajuan bagi Sumatera Selatan kedepan,” lanjutnya.
Sebelumnya, banyak beredar di media sosial, desain poster dan baliho Heri Amalindo sebagai bakal calon Gubernur Sumsel akan menggandeng Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo sebagai bakal calon Wakil Gubernur dengan singkatan HAPAL.
Beredarnya desain poster dan baliho pasangan HAPAL ini, mendapat tanggapan dari Ketua Rumah Bersama Heri Amalindo, Firdaus Hasbullah. Pihaknya menjelaskan, hal ini lebih kepada keinginan relawan dan arus bawah yang menginginkan perjodohan ini terjadi.
“Meskipun ini belum bisa dikatakan pasti karena kedua belah pihak belum ada perjanjian tertulis. Tapi sampai hari ini komunikasi masih terus berlanjut. Apalagi keduanya merupakan sama-sama Bupati aktif dua periode di wilayah masing-masing ‘ jelas Firdaus. (Yanti/ril)