Rumah Tahfidz Sumsel Bersama Dengan Rumah Tahfidz Kiai Marogan Gelar Halal Bihalal, Ini Disampaikan Oleh Pimpinan Rumah Tahfidz Kiai Marogan

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Rumah Tahfidz Sumatera Selatan bekerjasama dengan Rumah Tahfidz Kiai Marogan Palembang hari ini melaksanakan Halal Bihalal. Halal Bihalal ini sendiri dipusatkan di Pondok Rumah Tahfidz Kiai Marogan Talang Betutu Palembang, Senin (15/5/2023).

 

Adapun tema yang diambil pada Halal Bihalal ini yakni “Membumikan Al-Quran, Melangitkan Manusia”, dan Halal Bihalal ini sendiri bersama dengan Penggagas Rumah Tahfidz Indonesia dan Mancanegara K H Yusuf Mansyur.

 

Adapun dari Penggagas Rumah Tahfidz Indonesia dan Mancanegara diwakili oleh Puteri Sulungnya yakni Wilda Salamah Ulya Mansyur, dan Pimpinan Rumah Tahfidz Kiai Marogan Palembang KH Mgs Ahmad Fauzan Yayan, S.Q, Dewan Pembina Masjid Kiai Marogan Palembang Ahmad Fauzi, dan undangan lainnya.

 

Dikatakan Pimpinan Rumah Tahfidz Kiai Marogan Talang Betutu Palembang KH Mgs Ahmad Fauzan Yayan, S.Q, kalau saya ada saya kirim saya bantu, ke Lubuk Linggau, ke Prabumulih, ke Empat Lawang saya kirim ustadz dan ustadzah yang dia sudah hafal Quran bisa menyebar.

 

“Kalau tidak ada dari Palembang, maka kita cari dari Banten, dari Jawa, dari Lombok, dan dari mana-mana yang ingin ngajar, mengabdi, serta mengamalkan ilmunya di kota Palembang,” ujarnya.

Kemudian, tapi kalau sekarang insya Allah sudah  banyak di provinsi Sumsel ini para hafidz dan hafidzah. Kenapa demikian, karena pergerakkan rumah tahfidz ini sudah berjalan dari tahun 2010, dan sekarang tahun 2023, sehingga sudah 13 tahun tidak terasa.

 

“Rumah tahfidz itu pesantren mini berbasis masjid itu definisinya, kenapa kalau mau buat pesantren urusan-urusan muda ini, ya mau bangun masjid dahulu,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, setelah habis bangun masjid mau  bangun lagi rumahnya untuk asrama santrinya, selain itu juga bangun lagi sekolahnya dan lain-lain banyak yang mau dipersiapkan untuk itu semua. Tadinya rumah tahfidz bisa langsung buka, karena pesantren maka harus dipersiapkan untuk seluruhnya, dan membutuhkan banyak biaya didalamnya.

 

“Kalau dahulu di Masjid Kiai Marogan, asal mau mengaji langsung mulai di masjid itulah, karena kata KH Yusuf Mansyur rumah tahfidz itu pesantren mini berbasis masjid,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, dimana pada waktu buka dahulu saya mengajukan ke KH Yusuf Mansyur, sudah kita mulai, mulai dahulu, jalan dahulu, jangan nanti dulu, dan jangan kita menunggu, segera dikerjakan jika untuk kebaikan. Dimana ini merupakan perkumpulan rumah tahfidz se Sumsel, ustadz dan ustadzahnya sudah lama serta rindu ingin berkumpul.

 

“Maka lewat halal bihalal habis hari raya Idiil Fitri 1444 Hijriyah/2033 Masehi ini, kami ini merajut silaturahim lagi,” imbuhnya.

 

Masih disampaikannya, rupanya pas sudah berjalan, disambut banyak oleh masyarakat, masjid-masjid, ada mushollah, ada rumah, ada  kontrakan, bermacam-macam rumah tahfidz untuk bentuknya. Sekarang sejak tahun 2018 dapat tanah wakaf disini laju kita bangun, makanya tapi semangat kita pesantren Kiai Marogan ini kita sudah wakafkan, mau kita jadikan semacam tempat rumah singgah dari daerah.

 

“Sehingga bisa menyatukan lagi kekuatan dari rumah-rumah Tahfidz, jadi harapan kita melalui perkumpulan rumah tahfidz ini menghasilkan kegiatan yang lebih dinamis dan juga saling support diantara sesama rumah tahfidz tersebut,” bebernya.

 

Ditambahkannya, kita undang kawan-kawan rumah tahfidz se kota Palembang, selain itu juga ada dari luar kota juga ada, yakni dari Musi Banyuasin, Pagar Alam, dan lainnya. Dimana kita juga mengundang penceramah dari luar yakni Wilda Salamah Ulya Mansyur putrinya KH Yusuf Mansyur dari Tangerang, yang merupakan sebagai puteri dari KH Yusuf Mansyur yang sulung.

 

“Jadi beliau itu sebagai perempuan tapi sudah sukses ukurannya. Dimana ukurannya masih muda dan belia, masih 20 tahun tapi sudah mandiri, sudah bisa mengembangkan, dan sudah motivasi keliling rumah-rumah tahfidz,” bebernya. (Anton)

 

Pos terkait