Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H dengan didampingi Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu) dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel menghadiri acara rapat koordinasi pelaksanaan program kerja Team Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi, kabupaten/kota se Sumsel tahun 2025 bertempat di auditorium Bina Praja Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (13/2/2025).
Dikatakan Sekda Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, tadi kita rapat TPID Provinsi, Kabupaten/Kota hadir semua tadi, dalam rangka refresh dengan program-program termasuk evaluasi kegiatan di tahun sebelumnya yakni tahun 2024 dan dalam rangka juga menyusun program TPID masing-masing untuk tahun 2025.
Pada intinya kita informasi untuk bagaimana inflasi di Provinsi Sumsel tetap terkendala dan terjaga. Sejauh ini kan kita dengan program-program yang ada, seperti gerakan pangan murah, kemudian juga ada gerakan Sumsel Mandiri Pangan baik itu yang ke sekolah maupun ke perkantoran.
“Dan sudah berjalan selama ini di pedesaan dan program-program lainnya yang dilaksanakan itu yang selama ini telah dilakukan intervensinya dari baik itu dari kabupaten/kota maupun dari provinsi,” ujarnya.
Kemudian, selama ini ada pada saat Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE telah membentuk yang namanya Sekber, Sekretariat Bersama, disana ada beberapa instansi vertikal. Dari bentuk dalam rangka monitoring dan juga kita mengingatkan kita kepada masing-maisng UPTD kabupaten/kota untuk menyampaikan pelaporannya programnya.
Selain itu juga, terkait dengan kinerja, dan kaitannya juga dengan adanya penilaian dari pusat dalam bentuk TPID Award. Kalau kita lihat sekarang kita memberikan atensi untuk pemantauan harga-harga ini, komoditas yang biasa menjadi penyumbang inflasi.
“Karena ini juga mau memasuki bulan suci ramadhan, mungkin juga nanti akan ada Hari Besar Agama lainnya, misalnya Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya ada sedikit berpengaruh lah harga-harga dipasaran,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, kalau ada penyumbang sekarang dari hasil evaluasi atau pelaporan di bulan Januari 2025 kemarin itu harga cabai misalnya ada peningkatan, biasa itu. Kalau puasa juga mungkin ada pergerakan mungkin masalah harga bahan pokok lainnya.
Dimana untuk pertanian juga terus diperhatikan, baik dari sisi yang lainnya juga yang terus didorong sehingga hasil pertanian juga sebagai penopang yang kita di Sumsel beras terutama, mungkin juga terus kita dorong, dengan program-program yang ada seperti oplah dan lain sebagainya.
“Kita terus himbau, dan terus dijalankan sambil di monitor program-programnya, dan kita harapkan bisa dijalankan di sekolah-sekolah, sekarang pada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA),” katanya.(Anton)