Sekda Provinsi Sumsel Sampaikan Ini Terkait Kegiatan Musrenbang yang Dilaksanakan Bappeda Provinsi Sumsel

 

Palembang. Berita Suara Rakyat.Com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si., GRCE yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Ir SA Supriono menghadiri serta membuka langsung kegiatan Badan Perencanaan Bangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumsel yang kegiatannya sendiri dpiutsakan di Ballroom Novotel Hotel Palembang.

 

Adapun Sekda Provinsi Sumsel hadiri ini sendiri dalam rangka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun 2024 dalam rangka Penyusunan RKPD Provinsi Sumsel Tahun 2025. Kegiatan ini sendiri turut hadir yakni Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel, Kepala Dinas Perumahaan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumsel, dan undangan lainnya.

 

Selain dihadiri jajaran dari pemprov Sumsel, juga dihadiri oleh para Bupati/Walikota yang ada di provinsi Sumsel, diantaranya Bupati Ogan Ilir (OI) Panca Wijaya Akbar, S.H, Walikota Pagaralam H Lusapta Yudha Kurnia, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) H Teddy Meilwansyah, S.STP., M.M., MPd, dan lainnya. Selain itu juga turut dampingi Sekda yakni Bappeda yang ada di 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel.

 

Dikatakan Sekda Provinsi Sumsel dalam sambutannya mengatakan Sebagaimana laporan Kepala Bappeda tadi, Musrenbang RKPD Provinsi Sumsel ini merupakan kegiatan penting yang dilakukan setiap tahun dalam rangka penyusunan Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumsel untuk satu tahun ke depan, sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pelaksanaan Musrenbang RKPD merupakan ruang diskusi secara langsung antar pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Kota serta berbagai stakeholder Pembangunan.

 

“Oleh karena itu, kegiatan ini tentunya harus kita ikuti secara serius, agar nantinya usulan yang akan dilaksanakan padatahun 2025 betul-betul telah sinkron dengan payung dokumen perencanaan daerah (RPJPD dan RPD) Sumsel, dan kebijakan nasional, tepat permasalahan, tepat sasaran, tepat lokasi, dan mengakomodir kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

 

Kemudian, dalam kesempatan yang baik ini, Saya akan menyampaikan secara ringkas kinerja pembangunan Sumsel, sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan pembangunan tahun lalu dan juga menjadi dasar dalam merancang berbagai program dan kebijakan di tahun mendatang, khususnya di tahun 2025.

 

Beberapa capaian indikator makro Sumsel diantaranya, yaitu pertumbuhan ekonomi Sumsel pada tahun 2023 mencapai 5,08 persen, menurun sebesar 0,15 persen dari capaian tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi ini menjadi yang tertinggi kedua se Sumatera setelah Kepulauan Riau. Capaian Sumsel ini berada diatas atau lebih baik dibanding nasional yang sebesar 5,05 persen.

 

“Tingkat kemiskinan provinsi Sumsel per September 2023 menurun menjadi 11,78% dan merupakan tingkat kemiskinan terendah sejak Provinsi Sumsel terbentuk. Akan tetapi, jika dibandingkan nasional, tingkat kemiskinan Sumsel masih di atas nasional yang sebesar 9,57 persen,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, Indeks Pembangunan Manusia tahun 2023 mencapai 73,18 dan merupakan tahun keenam status IPM kategori tinggi, meskipun masih di bawah nasional yang sebesar 74,39;Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari tahun ke tahun selalu lebih baik dari nasional. Pada tahun 2023, TPT menurun menjadi 4,11 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 4,63 persen.

 

Gini Rasio Tahun 2023 meningkat menjadi 0,339 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 0,330 dan lebih rendah dari nasional yang sebesar 0,388. Beberapa capaian indikator makro di atas, memang menunjukan tren yang membaik, walaupun kita sadari masih ada permasalahan ataupun isu mendasar yang harus kita benahi.

 

“Angka kemiskinan makro dan kemiskinan ekstrem yang masih di atas rata-rata Nasional, IPM yang juga masih berada di posisi kedua terendah di Pulau Sumatera, ketimpangan pendapatan antar wilayah masih cukup tinggi, isu kelestarian lingkungan hidup yang selalu dibayangi terjadinya karhutlah tiap tahunnya serta peningkatan kualitas tata Kelola pemerintahan,” katanya.

 

Menurut Walikota Pagaralam H Lusapta Yudha Kurnia, alhamdulillah nantinya kota Pagaralam akan kita laksanakan pembangunan yang berkelanjutan, pembangunan di mana meningkatkan sektor pertanian, sektor perkebunan, peningkatan sektor pariwisata, peningkatan sektor dari pada perdagangan dan jasa.

 

Dan nanti ke depannya memang kota Pagaralam akan ditambahkan lagi satu sektor yakni sektor pendidikan. Karena kota Pagaralam memang memiliki cuaca yang dan kota Pagaralam memang layak untuk menjadi kota Pendidikan dari provinsi Sumsel.

 

“Kalau terkait dengan stunting alhamdullilah saat ini kita berada di bawah 2 persen itu di bawah rata-rata nasional dan provinsi, dan untuk kemiskinan masyarakat ekstrem saat ini satu digit,” imbuhnya.

 

Masih disampaikannya, caranya sendiri kita lakukan dalam pemerataan untuk masyarakat miskin esktrim dari sektor ekonomi saat ini Alhamdulillah tahun ini stabil. Semua program prioritas pasti kita dahulukan tidak ada yang kita tunda-tunda dalam pengerjaannya.

 

Dimana akan kita lakukan secara paralel, sinergi, berkolaborasi dan komunikasi dan koordinasi sesuai dengan daripada program kerja yang ada di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang ada di jajaran pemerintah kota Pagaralam.

 

“Dan himbauan kita kepada para organisasi perangkat daerah (OPD), serta stakeholder yang ada di jajaran pemerintah kota Pagaralam tetap bekerja, semangat, maju, dan tetap harus saling bersinergi,” bebernya.(Anton)

 

Pos terkait