Palembang. Berita Suara Rakyat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H menghadiri acara pembukaan Leader as Coach Goes to Palembang Batch dengan mengambil tema “Membangun praktik kepemimpinan yang efektif, humanis, dan solutif berbasis coaching”, Rabu (30/4/2024).
Turut mendampingi Sekda Sumsel yakni Kepala Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi Sumsel H Ismail Fahmi, S.IP., M.Si, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Toni Kurniawan, S.S., M.M, Perwakilan Kepala Biro Organisasi Provinsi Sumsel, Perwakilan Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel, dan undangan lainnya. Dimana kegiatan ini dipusatkan di Cafe Indoor Swarna Dwipa Hotel Palembang.
Dikatakan Sekda Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, di mana dirinya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Leader as Coach Goes to Palembang Bacth 3 ini yang dilaksanakan di palembang.
Di mana kegiatan ini sangat penting untuk membangun sekaligus mempererat kerjasama dan kolaborasi antar bidang khususnya di jajaran Pemprov Sumsel.
“Saya apresiasi kegiatan ini, secara pribadi saya ingin ikut kegiatan ini, namun karena saya masih banyak agenda yang harus dijalankan, dan saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat,” ujarnya.
Kemudian, kegiatan ini sendiri bisa untuk meningkatkan dan menunjang kualitas kinerja sumber daya manusia (SDM) di pemprov Sumsel di bidang kepemimpinan, maka kemampuan tim perlu dibangun dengan baik.
Peran seorang pemimpin dalam Organisasi sangat dipengaruhi oleh kapasitas diri dan cara memimpin. Kita mengenal 4 (empat) peran kepemimpinan, yaitu peran kepemimpinan dalam pengambilan suatu keputusan.
“Peran kepemimpinan dalam pengendalian konflik manajemen, peran kepemimpinan dalam membangun pola pikir SDM yang terus berubah.
Peran kepemimpinan dalam tanggung jawab mencapai tujuan organisasi,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, di mana kita juga mengenal 4 (empat) jenis kepemimpinan, yaitu otoriter yaitu berkuasa penuh, Demokratis yaitu memberikan kesempatan dan menyampaikan aspirasi pada timnya, Delegatif yaitu memberikan tanggungjawab kepada staf, Transformasional yaitu bersemangat melakukan perubahan menuju perbaikan, dan Transaksional yaitu memberikan Reward and Punishment.
Sementara itu seorang pemimpin wajib memiliki skill antara lain kemampuan berkomunikasi, bisa menginspirasi anggota, mendelegasikan tugas secara efektif, menghargai orang lain; dan cepat tanggap. Dan pertanyaannya sekarang dengan situasi dan kondisi yang terus berubah, pemimpin yang bagaimana yang kita perlukan saat ini?.
“Menurut penelitian pemimpin yang ideal itu adalah seorang coach, bukan boss. Seorang coach harus banyak mendengar, dan tidak banyak mengarahkan. Karena coaching sejatinya adalah ilmu mendengarkan dan menggerakkan orang-orang disekitar kita,” katanya.
Masih dilanjutkannya, untuk itulah pada hari ini Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui PT. Komunitas Coaching untuk Negeri memfasilitasi program training Leader as Coach dari komunitas coaching untuk negeri dilingkungan Pemprov Sumsel.
“Harapan kami semoga kegiatan ini dapat diikuti dengan baik dan dapat memberikan manfaat khususnya dalam hal kepemimpinan, meningkatkan kapasitas diri pribadi untuk mampu mengubah mindset, memiliki motivasi tinggi dan memaksimalkan potensi diri untuk kepentingan organisasinya ke arah yang lebih baik,” ucapnya. (ANTON)