Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
SMK Penerbangan Sriwijaya terus memantapkan posisinya sebagai sekolah vokasi unggulan di Sumatera Selatan dengan menerapkan kurikulum berbasis industri guna menjawab kebutuhan dunia kerja penerbangan dan pariwisata.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Wiwin Sartika, S.Pd.Gr, menjelaskan bahwa sekolah menerapkan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Merdeka, namun secara khusus ditambahkan capaian pembelajaran yang disesuaikan dengan standar industri.
“Kurikulum kita sama seperti sekolah-sekolah di bawah provinsi Sumsel, namun spesialnya setiap mata pelajaran kejuruan kami tambahkan capaian pembelajaran sesuai kebutuhan industri,” jelasnya.
Program studi di SMK Penerbangan Sriwijaya meliputi:Kepariwisataan (Usaha Layanan Wisata), Teknologi Pesawat Udara (Airframe & Power Plant), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Avionic
Wiwin mencontohkan, pada kompetensi Airframe Power Plant (Permesinan Pesawat Udara) siswa mendapat materi tambahan di luar kurikulum nasional, seperti maintenance park practice dan dinamika kerja mesin pesawat (dystonic engine) yang memang dibutuhkan industri.
Sementara untuk jurusan Usaha Layanan Wisata, sekolah menyisipkan materi tambahan seperti airport Aviation Knowledge, Bagasi, hingga Kepramugarian, yang menjadi tuntutan bandara dan maskapai penerbangan.
“Tujuan kami, ketika lulus anak-anak sudah memiliki bekal kompetensi yang tepat untuk bekerja di industri sesuai jurusannya,” tambahnya.
SMK Penerbangan Sriwijaya menjalin kerja sama luas dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), di antaranya:PPI Politeknik Penerbangan Indonesia, GMF Garuda Maintenance Facility, Jakarta, Batam Aero Technic, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, PT Dirgantara Bandung, Sekolah Tinggi Dirgantara Yogyakarta
Berkat pemagangan dalam Kurikulum Merdeka, lulusan sekolah banyak terserap di dunia kerja, seperti: Batam Aero Technic, JMF Soekarno-Hatta, Maskapai di Bandara SMB II Palembang, Maskapai di Jakarta Soekarno-Hatta dan Medan Kualanamu
Bahkan sebagian lulusan memilih jalur TNI karena basic sekolah yang semi militer dan pembentukan fisik yang baik.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, M. Rafly Pratama, S.Sos, menuturkan bahwa total siswa saat ini mencapai sekitar 267 siswa dari kelas X hingga XII.
Kegiatan belajar berlangsung Senin–Sabtu pukul 06.45–13.20, diawali apel pagi dan salat Zuhur berjamaah.
Untuk kegiatan pembentukan karakter, sekolah menerapkan kegiatan:
Ekstrakurikuler Ketarunaan (Kamis) – dibina langsung oleh Kapten Yayan dari TNI AU,Hadroh (Jumat) sebagai pembinaan keagamaan, Pramuka wajib (Sabtu) untuk pembinaan disiplin dan tanggung jawab
“Sekolah kita memang semi militer tetapi tidak lepas dari latar belakang agama. Guru adalah orang tua kedua, jadi tidak ada rasa benci kepada anak didik,” tegas Rafly.
SMK Penerbangan Sriwijaya juga konsisten meraih prestasi lomba, baik LTBB tingkat provinsi, pariwisata, maupun lomba keislaman seperti pidato dan ceramah Bahasa Arab dan Inggris.
Waka Humas Bagus Purnama Satria, S.Tr.Par, menyampaikan bahwa bidang humas berperan memperluas kerja sama industri, publikasi informasi sekolah, dan peningkatan jumlah peserta didik.
“Target kami menambah jumlah pendaftar dan memperluas kerja sama, baik nasional maupun internasional, demi masa depan karir siswa,” ujarnya.
Bagus berharap lulusan SMK Penerbangan Sriwijaya dapat melanjutkan ke perguruan tinggi maupun langsung bekerja sesuai bidangnya.
Dengan kurikulum berbasis industri, kedisiplinan semi militer, dan pembinaan karakter religi, SMK Penerbangan Sriwijaya menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan terampil, siap kerja, dan berkarakter.
(Deva)











