Chairul S Matdiah bersama Ishak Mekki saat menjabat Wakil Gubernur Sumsel Periode 2013-2018.
Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Every person comes as a lesson, every lesson changes a person.Pepatah itu menyebutkan, setiap orang yang hadir dalam hidup kita memberikan kesan serta pelajaran untuk mengubah seseorang.
Kondisi ini juga dirasakan Chairul S Matdiah. Sebelum meraih kesuksesan, ada lima sosok inspiratif yang memotivasi untuk mengejar impian dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Sosok pertama adalah kakak angkat Ir H Irwan Effendi & istri dr Abla Irwan, THT. Dia adalah orang yang setia mendampingi saat Chairul divonis dokter mengalami infeksi penyakit ginjal pada tahun 2005.
“Irwan Effendi adalah sosok pertama yang berjasa dalam hidup saya. Irwan selalu mendampingi saya saat sakit dan menjalani pengobatan,” kata Chairul.
Selama menjadi proses pengobatan, Irwan selalu mendampingi, baik saat berobat di dalam maupun luar negeri. Tahun 2003 saat harus dipasang ring oleh Profesor dr Ali Gani di Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Kemudian dibawa ke Elizabeth Hospital Singapura tahun 2005 karena divonis infeksi ginjal.
Sempat dibawa ke Rumah Sakit Primaya Pusat Gereja Indonesia Cikini atau Rumah Sakit Cikini Tahun 2005, tapi tidak sembuh, lalu dibawa ke Mount Elizabeth Hospital Singapura berobat dengan dokter ahli ginjal dr Lye Wai Choong Tahun 2007 dan Koer Nam We ahli urologi.
Setelah kondisinya membaik, Chairul kembali mengalami sakit jantung dibawa ke Rumah Sakit Medistra 2013 dipasang ring 3 lagi oleh prof Dr dr Teguh Santoso. Tahun 2018 menjalani operasi cangkok ginjal yang kedua di Kamboja. Selesai cangkok ginjal, menyewa pesawat pribadi menuju Singapura untuk dirawat di Mount Elizabeth Hospital selama satu bulan.
“Tidak hanya menemani, Irwan Effendi rela mengeluarkan uang pribadi ratusan juta untuk biaya obat-obatan,” kata Chairul.
Orang kedua yang berjasa adalah Ir H Ishak Mekki, MM, dan istri Hj Tartila Ishak, SH. Pasangan suami istri ini selalu hadir saat suka maupun duka.
“Pak Ishak dan Ibu Tartila sangat baik, selalu hadir saat orangtua saya sakit, orangtua dan mertua meninggal dan saat anak menikah. Acara apa pun mereka hadir,” katanya.
“Saat adik saya H Aguspianto meninggal di RSMH Palembang semua biaya ditanggung pak Ishak Mekki, hampir Rp100 juta. Saya tahu betul, dana itu hasil Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) selama menjadi Wakil Gubernur Sumsel, baru diambil untuk biaya rumah sakit,” tambahnya.
Saat maju pertama kali menjadi Anggota DPRD Sumsel Periode 2014-2019, Ishak Mekki juga memberikan uang tunai Rp150 juta untuk biaya kampanye.
“Uang itu saya pakai untuk biaya kampanye, dalam pikiran saya harus jadi, uang itu saya habiskan untuk keperluan sosialisasi dan kampanye.
Ishak Mekki juga berjasa dalam menjadikannya Wakil Ketua DPRD Sumsel Periode 2014-2019. Ishak Mekki merekomendasikan namanya kepada Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Syarief Hasan.
“Akhirnya nama saya direstui Ketua DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, karena pak Ishak Mekki yang minta saya menjadi Wakil Ketua DPRD Sumsel. Saat itu, saya bersaing dengan Ahmad Yani, namun saya yang dipilih atas permintaan Ishak Mekki,” kata Chairul.
“Waktu Ishak Mekki menjadi Calon Gubernur Sumsel Tahun 2013, saya mendampinginya ke manapun Ishak Mekki berangkat,” tambahnya.
Orang ketiga yang berjasa adalah Ir H Syahrial Oesman, MM, dan istri Hj Maphilinda Syahrial Oesman. Syahrial pernah membesuk saat ia menjalani operasi pemasangan ring 2 jantung di RSMH Palembang Tahun 2003.
Syahrial juga memberikan support kepda Chairul saat menjalani cangkok ginjal tahun 2007 di Singapura dan yang kedua pada tahun 2018 di Kamboja.
“Tahun 2007 Syahrial datang bersama sejumlah pengusaha ke Singapura. Syahrial mengajak mereka membantu saya, banyak yang kasih uang, dollar semua, jumlahnya banyak,” kata Chairul tertawa.
Orang lain yang berjasa adalah Gubernur Sumsel H Herman Deru dan H Bambang Hariyanto, SH, MH dan istri Hj Dodok.
“Herman Deru sudah kenal 40 tahun lalu, sahabat di dunia politik, sementara Bambang adalah senior saya. Guru di dunia hukum, saya banyak belajar tentang hukum dan dunia pengacara,” katanya.
“Saya tidak bisa melupakan jasa kelima orang ini, mereka sayang sama saya, selalu berpesan kepada saya untuk menjaga kesehatan. Kalau terjadi apa-apa kepada mereka, saya siap pasang badan,” tegasnya.
Dizaman Syarial Oesman Chairul S Matdiah diperhitungkan sebagai advokat. Pengacara dengan banyak kasus yang ditangani. Bammbang Hariyanto yang mengajak menjadi pengacara. (Yanti)