Stok Beras Hingga 400 Ton Masih Aman Sampai 4 Bulan Kedepan, Ini Tanggapan Dari Asisten II Sumsel

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini diwakili oleh Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel melakukan peninjauan di 3 lokasi komoditi beras di provinsi Sumsel.
Adapun dalam peninjauan ini sendiri ada 3 lokasi dikunjungi yakni pabrik PT Belitang Panen Raya produksi beras RAJA, CV Lintas Indo Comoditi Mandiri (LICM) pabrik beras Selancar, dan PT Buyung Putra Pangan produksi beras TOPI KOKI, Senin (3/4/2023).
Dimana Asisten II Setda Sumsel didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Drs H Ahmad Rizali, M A, Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel H Afrian Joni, S.E.,M.M, Indra Kuspriyadi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel (Kepala Tim KEKDA), Kepala Bidang Pemasaran, Pengolahan Hasil dan Penyuluhan Pertanian (PPHPP) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumsel Darwan Agus, S.P.,M.M, dan unsur lainnya.
Dikatakan Asisten II Setda Sumsel H Darma Budhy, dimana hari ini kita bersama dengan team satuan tugas pangan melaksanakan peninjauan di 3 lokasi pabrik beras di provinsi Sumsel. Dimana yang pertama kita meninjau pabrik beras RAJA, kedua kita meninjau pabrik Selancar, dan terakhir kita meninjau pabrik TOPI KOKI.
Dimana panen raya berdasarkan laporan tadi bahwa stock pupuk itu kurang lebih ada 11.700 ton untuk 4 bulan ini masyarakat aman, sampai lewat lebaran juga aman, dan untuk harga masih terkendala.
“Hanya saja yang terjadi peningkatan untuk di tingkat petani dan pengepul, dimana itu biasa karena hukum ekonomi. Dan kami bersama team berdasarkan kondisi pada saat ini saya kira tidak terlalu signifikan terhadap laju inflasi saat ini,” ujarnya.
Kemudian, untuk provinsi Sumsel cukup, tapi ada sebagian tadi dikirim juga ke Jakarta, namun yang prioritas tetap wilayah Sumsel. Bentuk pengawasan kita sebagai team satuan tugas pangan, kami akan melakukan monitoring ini secara berkala sesuai perintah dari Kemendagri RI,” ungkapnya.
Dimana kalau itu dalam satu minggu turun kelapangan, 2 atau 3 hari  untuk memantau kondisi pergerakan harga. Dimana untuk harga ecerannya sendiri kalau disini 11.100 medium, dan premium 11.500 sampai 12.100.
“Dimana masih dibawah harga HET masih jauh, dan mudah-mudahan ini masih sampai kepada hari raya Idiil Fitri nanti. Sedangkan untuk operasi pasar tetap akan kita lakukan, itu hanya untuk bulog dan pedagang saja,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, dimana pada kunjungan yang kedua di jalan Mayjen Yusuf Singedekane Kecamatan Kertapati kota Palembang, yang ditinjau disana beras merek Selancar, namun kondisi gudang lebih kecil kapasitas tidak sebanyak yang pertama tadi.
Dimana persediaan dasar laporan mereka hanya menerima beras yang berasal dari Jalur, Belitang, dan Lampung yakni Way Kanan. Kapasitas produksi lebih sedikit kurang lebih 8 sampai 10 ton untuk stok yang tersedia.
“Dibandingkan dengan pabrik yang pertama lebih sedikit, sedangkan harga yang dipatok hampir sama, jadi mereka mengambil dari petani 9.000 dan mereka jual untuk premium dari harga 11.000 sampai 12.000,” katanya.
Masih dilanjutkannya, sedangkan untuk dititik ketiga yakni di gudang PT Buyung lebih banyak stok beras yang di siapkan itu ada 3 lokasi penyimpanannya. Karena merek yang diproduksi oleh mereka yakni Arjuna, Topi Koki, dan Belida. Dimana satu hari kurang lebih 200 ton yang didistribusikan melalui 3 gudang tersebut.
Dimana untuk harganya sendiri sama juga yakni 11.000 sampai 12.000 untuk yang Premium. Selain itu juga menjual beras Ramos yang didatangkan dari Jakarta, kemudian di produksi dengan kemasan mereka.
“Untuk distribusi seluruh wilayah Sumsel, dan sebagian juga di daerah Jambi dan Lampung. Sebetulnya ini ada adalah instruksi dari Gubernur Sumsel dalam rangka untuk menjaga tingkat inflasi di wilayah Sumsel,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, dimana yang diakibatkan  dan ditimbulkan oleh bahan baku beras, jadi kita lakukan ini sesuai dengan kondisi lapangan. Kalau memang bermasalah mungkin intensitas monitoring lebih banyak lagi.
Tapi setelah kita tinjau tadi untuk yang kita dapatkan itu pertama stok cukup bahkan lebih dan diperkirakan cukup ini bisa untuk waktu 4 bulan dengan distribusi perhari ada yang 200 sampai 400 ton.
“Memang terjadi peningkatan harga namun peningkatan harga itu terjadi di tingkat petani dengan pengepul akibat daripada persiapan pengepul dalam rangka antisipasi panen raya,” bebernya.
Menurut Supervisor PT Belitang Panen Raya Hajar Agung Tri gunawan, dimana untuk disini sendiri masuk dari  daerah Jalur Kabupaten Banyuasin, kita sendiri ada 2 pabrik. Untuk dari daerah Jalur paling musim panen sebanyak 100 ton – 400 ton.
Terkadang juga sepi, mereka kadang yang namanya penjual mencari harga tertinggi. Di pembelian kita kepada petani yakni 9.800 kilogram dan ada 10.200 per kilogram.
“Kalau kita beli sama jual terkadang tidak ada yang namanya premium atau medium kepada petani, tetapi kita yang menjual harus menentukan premium dan medium,” ucapnya. (Yanti)

Pos terkait