Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (TPH) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghadiri kegiatan High Level Meeting and Capacity Building (HLMCB) yang diikuti sebanyak 18 kabupaten/kota se Sumsel yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemprov Sumsel.
Adapun kegiatan ini adalah kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dengan Team Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Sumsel, demikian diutarakan Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel HR Bambang Pramono.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Sumsel HR Bambang Pramono, kebutuhan konsumsi ditingkat daerah bakal sama, dan juga masalah konsumsi, makanya itu rana nya berada di Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel. Untuk kebutuhan beras kita saat ini masih surplus sampai dengan bulan April 2023 ini kita membukukan hampir 542 ribu ton beras,” ujarnya.
“Pada triwulan pertama ini dari target produksi kita 1,6 juta ton mudah-mudahan separuh bisa terpenuhi suppron satu, yakni bulan Januari, February, Maret, dan April,” ujarnya.
Kemudian, memang secara bertahap Gubernur Sumsel H Herman Deru pada ditahun 2020 yakni di bulan Desember 1000 penyuluh. Bahkan pada tahun 2021 Gubernur Sumsel H Herman Deru mengangkat kembali sebanyak 947 penyuluh jadi hampir 2000 penyuluh. Dimana pada tahun 2022 ini di tahun 2023 memang Gubernur Sumsel H Herman Deru sudah merencanakan akan memberikan kendaraan operasional.
“Tetapi ini juga tergantung dari ketersediaan anggaran, dan kebutuhan di lapangan. Jadi mungkin nanti akan kita pilih tidak semua, kita lihat dari medan dan kebutuhan,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, tetapi sepanjang 2 tahun ini Gubernur Sumsel H Herman Deru sudah memberikan apresiasi. Adapun bentuk apresiasi kepada penyuluh-penyuluh yang berkinerja baik dan berprestasi itu memang ditahun 2021 memang diberikan kendaraan sepeda motor. Mudah-mudahan ini dapat secara maksimal di kembangkan pada tahun 2023 dan 2024 ini karena penyuluhnya sudah terpenuhi.
“Dimana 1 Desa 1 Penyuluh tinggal lagi memberi fasilitasi, sebenarnya fasilitasi kendaraan roda dua itu memang sudah diberikan oleh Gubernur Sumsel diawal saat keberangkatan Tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP),” katanya.
Masih dilanjutkannya, makanya Gubernur Sumsel H Herman Deru mengajak instusi lain itu mendorong atau memberdayakan PPEP, salah satunya adalah Bank Sumatera Selatan Bangka Belitung (Sumsel Babel). Dimana dari Bank Sumsel Babel ini menggunakan tenaga PPEP sebagai agen Laku Pandai, sehingga apabila PPEP itu dapat memberikan fasilitasi, dan mengedukasi masyarakat untuk dapat mengakses perbankan.
“Misalkan kebutuhan finance nya, kebutuhan pembiayaannya, penjualannya, dan sebagainya, maka PPEP sebagai tenaga Laku Pandai itu mendapatkan insentif dari Bank Sumsel Babel,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, tidak hanya Bank Sumsel Babel PPEP juga itu membantu Badan Pusat Statistik (BPS) jadi mereka sebagai mitranya BPS. Dimana tugas mereka adalah mencatat data-data produksi, data panen, luas panen, dan data-data serangan yang ada didaerah yakni sensus pertanian.
“Jadi dengan harapan PPEP yang memang sudah diberikan standar gaji dari Pemerintah Provinsi Sumsel itu mendapat tambahan Bank Sumsel Babel, dan mendapat tambahan dari BPS, sehingga mereka mampu mengadakan kendaraannya sendiri,” bebernya.
Ditambahkannya, jadi pada saat perekrutan ditahun 2020 itu salah satu syarat yang diminta kepada tenaga PPEP itu adalah yang mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) C, mempunyai kemampuan membawa kendaraan roda dua, memiliki handphone mampu mengoperasikan android dan mengerti ilmu teknologi. Dalam rangka persiapan untuk panen raya, jadi memang panen raya puncaknya itu kan sudah berlangsung dari bulan Maret sampai dengan April ini.
“Jadi di setiap kabupaten sudah mulai melakukan panen raya yang menjadi stok daripada pangan beras di provinsi Sumsel, dan tadi sudah saya sampaikan produksi beras kita ditahun 2022 itu hampir 1,7 juta ton beras,” jelasnya. (Anton)