Sumsel Diperkirakan Akan Dilanda Kemarau, Ini Diungkapkan Oleh BPBD Sumsel

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Bulan Juni tahun 2024 ini diperkirakan akan masuk musim kemarau, siap-siap untuk siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dimana saat ini provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memasuki musim panca roba (peralihan musim), untuk itu potensi hujan tetap ada baik kapasitas rendah maupun tinggi.

 

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Bidang (Korbid) Obeservasi dan Informasi Stasiun Metrologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Veronika Sinta Andayani kepada media.

 

Dikatakannya, saat ini masih pancaroba  dan belum masuk musim kemarau, namun sudah mendekati awal musim kemarau.

 

Kondisi cuaca cenderung tidak menentu. Dimana panas dan tiba mendung hingga hujan. Pekan lalu, Rata2 suhu udara maksimum tiga hari terakhir antara 33 hingga 34 C atau cuaca terik.

 

“Dengan suhu maksimum di siang hari mengalami peningkatan bisa disebabkan karena potensi hujan yang menurun sehingga pertumbuhan awan berkurang, tutupan awan minim,” ujar Veronika.

 

Kemudian, menurut Veronika, di mana bisa menyebabkan radiasi matahari langsung memancar ke permukaan yg panasnya dapat meningkatkan suhu udara, dan kemarin sempat cuaca panas dan kemudian hujan, begitu pantauan kita.

 

Menurut saya, kira-kira sebagian besar wilayah Sumsel di dasarian ke 2 (sekitar tgl 10 – 20) bulan Juni ini diprakirakan akan memasuki awal musim kemarau.

 

“Namun perlu dicatat bahwa potensi hujan masih tetap ada namun sudah mulai menurun dari intensiatasnya maupun jumlah hari terjadinya,” ungkap Korbid Obeservasi dan Informasi Stasiun Metrologi SMB II Palembang ini.

 

 

Sementara itu, menurut Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, dimana BPBD Provinsi Sumsel bersama Badan Meteorologi (BMKG) dan instansi terkait mengelar rapat persiapan Rapat Koordinasi (Rakor) Karhutla 2024.

 

Dari hasil rapat tersebut diketahui bawah musim kemarau terjadi pada  Juni sehingga siaga karhutla pun akan dilakukan pada Juni.

 

“Dan berdasarkan data dan prediksi dari BMKG bahwa Indonesia termasuk provinsi Sumsel masih masuk kategori Elnino, dimana El Nino terjadi pada awal Juni – Agustus,” katanya.

 

Dilanjutkannya, jadi tadi disampaikan kemarau mulai Juni- Agustus, maka kami akan siaga Karhula mulai Juni 2024. Namun begitu, pihaknya juga terus memantau setiap daerah karena peningkatan status ini harus juga memperhatikan beberapa indikator di dua daerah rawan karhulta seperti peningkan titik hotspot dan atau lainnya.

 

Untuk menaikkan status siaga, setidaknya harus ada 2 daerah yang telah terjadi Karhutla, dan indikator lain, BMKG sudah menyampaikan laporan jika musim kemarau telah tiba sehingga bisa berdampak pada Karhutla.

 

“Saat ini belum, masih ada hujan di Sumsel, dan meski begitu kesiapsiagaan penanganan Karhutla harus selalu kita lakukan agar bisa diantisipasi lebih dini dan cepat,” ucapnya.

 

Masih disampaikannya, ya kalau dari BMKG tadi itu kemarau mulai Juni hingga Agustus, tapi kita sendiri sudah melakukan persiapan sejak akhir April nanti karena antisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dilakukan lebih awal.

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel hingga saat ini belum menaikkan status siaga Karhutla, mengingat hampir seluruh wilayah masih alami hujan intensitas ringan-lebat, dan saat ini jumlah hot spot yang terlihat baru mencapai belasan.

 

“Kondisi Sumsel berbeda dengan Riau yang sudah menaikkan statusnya menjadi siaga. Daerah pesisirnya sudah jarang hujan meskipun di wilayah lain masih ada (hujan), dan Sumsel ini berbeda, dimana saat ini masih turun hujan di hampir seluruh wilayah,” imbuhnya. (Anton)

 

Pos terkait