Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan menggelar Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di Hotel Sintesa Peninsula Palembang, Kamis (21/08/2025). Kegiatan ini dibuka Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan serta diikuti 117 peserta yang terdiri dari Kabag Tata Usaha, Kepala Bidang dan Pembimas Kanwil, Kakankemenag Kabupaten/Kota, Kasi Pendidikan Madrasah se-Sumsel, serta Kepala Madrasah Negeri se-Sumsel. Hadir sebagai narasumber antara lain Tenaga Ahli Menteri Agama RI Dr. H. Bunyamin M. Yapid LC, MH.
Tenaga Ahli Menteri Agama dalam paparannya menjelaskan, kurikulum berbasis cinta merupakan murni gagasan Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. Menurut Bunyamin, toleransi, moderasi, atau hubungan relasi manusia dengan seluruh alam haruslah berbasis cinta. Dengan mengembangkan dan membentuk generasi yang memiliki cinta, relasi antar sesama manusia serta antara manusia dan lingkungan akan semakin baik.
“Dengan pendidikan berbasis cinta, insya Allah lahir generasi-generasi muda yang humanis, inklusif, moderat, dan toleran. Masa depan bangsa Indonesia puluhan hingga ratusan tahun kedepan sangat tergantung pendidikan yang didapat generasi muda saat ini. Insya Allah dengan kurikulum berbasis cinta ini, wajah bangsa Indonesia di masa mendatang semakin cerah,” jelas Bunyamin.
Dia menjelaskan, ada lima nilai utama yang menjadi basis dalam kurikulum cinta, yaitu cinta kepada Tuhan yang Maha Esa, cinta kepada diri dan sesama, cinta kepada ilmu pengetahuan, cinta kepada lingkungan, serta cinta kepada bangsa dan negara. “Saya minta para guru mengajar dengan penuh hub atau kasih sayang. Tanamkan kepada siswa agar saling menghargai, menghormati, dan menyebar kasih sayang. Saya kira kasih sayang ini adalah ajaran semua agama,” ujar Bunyamin lagi.
Pada kesempatan itu, dia juga mengajak seluruh ASN Kemenag Sumsel untuk bersama-sama berjuang merawat kebhinekaan, menjaga Indonesia yang digambarkan sebagai lukisan Tuhan. “Pak Menag sering menggambarkan bahwa Indonesia dengan keberagamannya merupakan lukisan Tuhan. Lukisan itu akan indah bila banyak warna dan corak. Sebagai warga Kementerian Agama, mari perbanyak bicara persamaan, bukan menyoroti perbedaan. Mari hiasi dunia maya dan media sosial kita dengan menyebarkan berita dan konten-konten positif,” pungkas Bunyamin.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan mengucapkan terima kasih atas kesediaan Tenaga Ahli Menteri Agama memberi pembekalan Kurikulum Berbasis Cinta dalam kegiatan ini. Syafitri menegaskan komitmen Kemenag Sumsel untuk mengaplikasikan kurikulum berbasis cinta pada lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag Sumsel.
“Kurikulum berbasis cinta adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pentingnya cinta, empati, dan kasih sayang dalam proses belajar dan mengajar. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan hubungan yang positif antara guru dan siswa, serta antara siswa dan lingkungan sekitar. Dengan bimbingan dari Bapak Menteri Agama dan Bapak Tenaga Ahli, insya Allah kita siap menerapkan secara optimal di Sumsel,” tegas Syafitri. (Yanti/ril)