Ahmad Rizali dan Daeng Supri Yanto Resmi Jadi Pengurus Pusat Cabor SAVATE, Optimis Kembangkan Olahraga di Sumsel

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Kabar gembira datang dari dunia olahraga Sumatera Selatan (Sumsel). Dua tokoh penting, Ahmad Rizali dan Daeng Supri Yanto, resmi didapuk menjadi pengurus pusat cabang olahraga (cabor) bela diri SAVATE. Ahmad Rizali dipercaya sebagai Wakil Ketua, sementara Daeng Supri Yanto akan mengisi posisi anggota bidang hukum.

 

Penunjukan ini disambut baik oleh berbagai pihak, terutama pengurus provinsi (Pengprov) SAVATE Sumsel yang baru saja terbentuk. Dengan bergabungnya Ahmad Rizali dan Daeng Supri Yanto di jajaran pengurus pusat, diharapkan dapat memberikan angin segar bagi pengembangan olahraga SAVATE di Sumsel.

 

Ketua Umum SAVATE, Ir. Eko Puji Raharjo, menyampaikan rasa bangganya atas bergabungnya kedua tokoh tersebut. “Kami sangat senang dan merasa terhormat dengan kehadiran Bapak Ahmad Rizali dan Bapak Daeng Supri Yanto di kepengurusan pusat. Kehadiran beliau berdua tentu akan memberikan energi positif bagi perkembangan SAVATE di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan,” ujarnya.

 

Ahmad Rizali menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah yang diberikan. “Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan olahraga SAVATE di Indonesia. Sumsel memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan olahraga ini, dan saya yakin dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, kita bisa meraih prestasi yang membanggakan,” kata Ahmad Rizali.

 

Daeng Supri Yanto, yang dikenal sebagai seorang ahli hukum, juga menyampaikan komitmennya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi SAVATE. “Saya akan fokus pada aspek hukum dan regulasi yang berkaitan dengan olahraga SAVATE. Dengan kepastian hukum yang jelas, diharapkan olahraga ini dapat berkembang dengan baik dan terhindar dari masalah-masalah yang tidak diinginkan,” tuturnya.

 

Pengprov SAVATE Sumsel sendiri baru saja terbentuk dan tengah menyusun program-program kerja untuk mengenalkan dan mengembangkan olahraga ini di seluruh wilayah Sumsel. Dengan dukungan dari pengurus pusat dan semangat dari para pengurus daerah, diharapkan SAVATE dapat menjadi salah satu cabang olahraga yang populer dan berprestasi di Sumsel.

 

Sekedar untuk di ketahui Savate, yang juga dikenal sebagai Boxe Française atau “tinju Prancis”, adalah seni bela diri yang unik dan berasal dari Prancis. Namanya, “Savate,” berarti “sepatu tua” dalam bahasa Prancis. Nama ini menjadi identitasnya karena olahraga ini merupakan satu-satunya seni bela diri yang memperbolehkan petarungnya memakai sepatu saat latihan dan bertanding.

​Secara umum, Savate adalah gabungan dari beberapa teknik, yaitu:

​Teknik Tinju Barat: Menggunakan pukulan tangan seperti jab, cross, uppercut, dan hook.

​Teknik Tendangan: Menggunakan tendangan kaki yang elegan dan bertenaga, mirip dengan beberapa tendangan di Taekwondo, tapi tanpa serangan lutut atau siku.

​Sejarah dan Perkembangannya

​Savate awalnya muncul sebagai bentuk pertarungan jalanan di Prancis pada abad ke-19. Namun, dua tokoh penting, Michel Casseux dan Charles Lecour, kemudian meregulasinya menjadi olahraga terstruktur. Mereka melarang teknik-teknik berbahaya seperti menanduk kepala atau mencolok mata, menjadikannya seni bela diri yang lebih aman dan terhormat.

​Tingkat dan Kompetisi

​Dalam Savate, ada tingkatan yang ditandai dengan warna sarung tangan, mulai dari tingkat pemula hingga profesional.

​Sarung Tangan Biru (pemula)

​Sarung Tangan Hijau

​Sarung Tangan Merah

​Sarung Tangan Putih

​Sarung Tangan Kuning

​Sarung Tangan Perak (Tingkat I, II, dan III – level tertinggi)

​Kompetisi Savate modern dibagi menjadi tiga level:

​Assault: Fokus pada teknik dan melarang serangan berlebihan.

​Pre-Combat: Lebih intens dari Assault, tetapi masih dengan beberapa aturan pelindung.

​Combat: Level paling intens dan brutal, di mana petarung hanya diperbolehkan memakai pelindung kemaluan dan gigi.

​Savate juga telah dipertandingkan dalam ajang internasional dan pernah menjadi bagian dari Olimpiade Musim Panas 1924 di Paris. Saat ini, olahraga ini terus berkembang dan berupaya untuk menjadi bagian dari Asian Games dan Olimpiade di masa mendatang.(Yanti/ril)

Pos terkait