AI Di Bahas Dalam Euforia Fakultas Sospol Unsri, Berikut Disampaikan

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru, S.H., M.M dan Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang, S.H dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel Hj Mondyaboni, diwakili oleh Sekretaris Disdik Provinsi Sumsel Misral, S.Sn., M.Sn menghadiri sekaligus membuka acara kegiatan pembukaan Education Festival of Sociology In Sriwijaya (EUFORIA).

 

Adapun tema kegiatan ini yakni “AI dan inklusivitas Pendidikan di era digital” yang mana kegiatan ini sendiri dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Fakultas Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya (UNSRI) dan kegiatan ini sendiri dipusatkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa UNSRI, Kampus Palembang, Sabtu (15/11/2025).

 

Dikatakan Kepala Disdik Provinsi Sumsel melalui Sekretaris Disdik Provinsi Sumsel Misral, S.Sn., M.Sn, untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pembelajaran Artificial Intelligence (AI), kami juga beberapa waktu lalu telah melaksanakan juga pelatihan secara cepat.

 

Sehingga mendapat Record Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), karena pesertanya adalah sebanyak 25 ribu itu se Indonesia. Perkembangan teknologi khususnya kecerdasan buatan atau AI telah membawa perubahan besar diberbagai aspek kehidupan termasuk di dunia pendidikan.

 

“IA bukan lagi sekedar wacana masa depan, ia hadir hari ini bekerjasama untuk kita mengubah cara belajar, cara mengajar, cara berfikir, bahkan cara kita mengambil keputusan,” ujarnya.

 

Kemudian, dalam konteks pendidikan di provinsi Sumsel perkembangan ini harus kita sikapi dengan bijak. Kita boleh tertinggal, tetapi juga tidak boleh menutup mata terhadap tantangannya.

Inklusivitas harus menjadi prinsip utama, jangan sampai teknologi justru memperlebar kesenjangan, antara yang mampu mengakses dan yang tidak.

 

“Antara sekolah di kota, dan di pelosok, antara mereka yang mendapatkan fasilitas dan mereka yang tertinggal,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, oleh karena itu, pemprov Sumsel terus mendorong, pertama pemanfaatan AI yang  ramah dan mudah di akses oleh seluruh peserta didik, guru, dan mahasiswa. Pemuatan kapasitas guru dan tenaga pendidik agar mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.

 

Pembangunan infrastruktur digital yang merata di seluruh kabupaten/kota, serta kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti UNSRI untuk melakukan riset dan inovasi pendidikan.

 

“Acara Euforia ini menunjukkan bahwa UNSRI, tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga  menjadi pusat pemikiran, diskusi kritis, serta  inovatif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat provinsi Sumsel,” ungkapnya.

 

Masih dilanjutkannya, saya mengapresiasi kegiatan ini, karena dapat mendorong mahasiswa  dan mahasiswi menjadi lebih peka terhadap perubahan sosial, mengajak generasi muda, dengan adanya AI bukan sebagai ancaman tetapi sebagai alat.

 

Dimana sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat digital yang sangat dibutuhkan pada era kompetisi global sekarang ini.

 

“Dan saya percaya, melalui antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih cerdas, lebih adaptif, dan lebih inklusif bagi semua,” ucapnya.

 

(Anton)

 

Pos terkait