Back Log Perumahan Di Kota Palembang Masih Tinggi, Ada Beberapa Hal Disampaikan DPD Pengembang Indonesia Sumsel

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Kalau untuk back log perumahan di kota Palembang memang lagi tinggi kurang lebih sekitar 30.000 unit pada saat ini, kalau menurut kita yang jelas intinya adalah kita terus bersinergi bersama asosiasi perumahan yang ada di sumsel khusus nya di kota Palembang dan bersama pemerintah kota (Pemkot), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan seluruh Stakeholder yang berkaitan.

 

Intinya kita bersama-sama membantu masyarakat untuk dapat memiliki rumah dan untuk bersama-sama menanggulangi atau menangani back log perumahan tersebut.

 

Dan kita juga terus berkolaborasi bersama-sama dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia, ataupun DPD-DPD yang lainnya bahkan bukan hanya di kota Palembang saja, tapi di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pun kita terus menggerakkan percepatan pembangunan sektor properti, demikian diutarakan Ketua DPD Pengembang Indonesia Provinsi Sumsel Reza Fernandi, S.H.

 

Dikatakan Ketua DPD Pengembang Indonesia Sumsel Reza Fernandi, S.H, dimana kita di sini selaku Pengembang harus kira tingkatkan lagi pembangunan agar bisa terus membantu masyarakat untuk memiliki perumahan.

 

Di mana penyebab utama terjadinya back log pertama sulit untuk mencari tanah lahan /lokasi yang strategis dan juga harga tanah yang semakin lama semakin mahal.

 

“Selain itu juga tingkat Pengangguran yang masih tinggi, kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya pemahamannya atau edukasi ke masyarakat mengenai rumah subsidi,” ujarnya.

 

Kemudian, pokoknya disini kami dari DPD Pengembang Indonesia,  juga punya program yang namanya Down Payment (DP) atau uang muka murah dan ada yang tanpa DP dan memiliki  angsuran ringan.

 

Salah satu program kita dari Pengembang Indonesia sendiri mempunya Tagline 1 Hektar 1 Kecamatan program ini yang terus kita realisasikan.

 

“Dan selain itu kita juga bersinergi sama perbankan-perbankan yang ada untuk merealisasikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, terkait dengan rumah tidak layak huni (RTLH) itu kan mungkin kita juga ada program juga yang namanya bedah rumah ke depannya, dan itu insya allah akan ada, dan ini lagi kami kaji bersama sama anggota kami.

 

Kita juga yang jelas intinya kita insya Allah support lah untuk kegiatan-kegiatan yang ada di Pemkot Palembang khususnya. Dan juga kita juga sama-sama gotong-royong lah antara asosiasi, serta beberapa asosiasi untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 

“Contohnya salah satunya adalah pemasangan lampu jalan, ada beberapa juga dari anggota kami yang ikut serta kemarin pemasangan lampu jalan di daerah Tanjung Barangan,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, alhamdulillah beberapa anggota kami juga ikut serta disana, dan insya Allah untuk didaerah-daerah lain mungkin bisa kita upayakan untuk pemasangan lampu jalan tersebut dan terus berkolaborasi bersama.

 

Terkait back log tadi yang jelas kalau dari perbankan itu fleksibel, karena perbankan itu sangat membantu masyarakat, terutama ya kita sebagai developer, terus bersinergi bersama perbankan.

 

“Sebenarnya perbankan itu secara kriteria itu mereka sudah mengasih kelonggaran-kelonggaran untuk masyarakat dengan cara memiliki rumah,” ucapnya.

 

Masih disampaikannya, tapi alhamdulillah semakin lama semakin tahun peningkatan-peningkatan untuk daya beli rumah itu terus naik.

 

Apalagi saat ini posisinya perekonomian di Indonesia juga ini semakin membaik, sehingga dari segi properti ini ikut terus naik semoga dengan adanya kolaborasi ini minimal kita bisa mengurangi back log yang ada pada saat,” imbuhnya.(Anton)

 

 

Pos terkait