Beberapa Tanggapan Disampaikan Terkait Beberapa Waktu Lalu Dengan Adanya Video Viral DJ Di dalam Suatu Acara Di Poltekpar Palembang

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) Sandiaga Salahuddin Uno hari ini melaksanakan kunjungan ke kota pempek (Palembang) dalam rangkaian kegiatan Netas (Nemuin Komunitas) dengan puluhan komunitas yang ada di kota Palembang.

 

Adapun kegiatan ini sendiri mengambil tema Peran Komunitas dalam Menjaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tahun 2024” bertempat di Gedung D Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Sabtu (30/12/2023).

 

Turut hadir dalam kegiatan ini dari perwakilan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu) dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel Dr H Aufa Syahrizal, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Provinsi Sumsel Herlan Asfiudin, Ketua Asosiasi Pengusaha Kue dan Kuliner (ASPENKU) Sumsel Yus Elisa atau yang lebih akrab dikenal Bunda Rayya, dan undangan lainnya.

 

Dikatakan Kemenparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno, terkait dengan ada kejadian beberapa waktu lalu di kampus Poltekpar Palembang ini yang sempat viral videonya di sosial media terkai adanya DJ yang seksi dengan musik keras didalam suatu acara yang diselenggarakan di gadung Poltekpar Palembang, di sini saya jelaskan bahwa di mana itu kesimpulannya adalah tidak ada yang dilanggar dan hasil itu juga saya sampaikan di sini tolong disosialisasikan dengan baik.

 

Sebagai bagian daripada penopang sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, kita juga harus mampu mengajarkan siswa-siswi kita dan semua civitas akademika Poltekpar Palembang untuk berkomunikasi dengan baik.

 

“Sampaikan apa yang melandasi kegiatan tersebut, dan apa saja yang harus kita edukasikan kepada siswa-siswa dan sosialisasikan kepada masyarakat,” ujarnya.

 

Menurut Ketua ASPENKU Sumsel Yus Elisa atau yang lebih akrab dikenal Bunda Rayya, memang sudah ada hal yang memang itu tidak melanggar kampus ini, dan memang dunia pariwisata penuh dengan kegembiraan, bukan berarti diperbolehkan.

 

Tapi ini memang sudah ada prosedurnya kenapa bisa terjadi, dan yang mengambil video juga tadi bercerita di ambil di buat atau di setting, pas DJ nya kelihatan seksi dan sebagainya, tapi sebenarnya itu sudah ada pengawasan dari kampus.

 

“Sepertinya itu dari DJ nya kali, dari kampusnya memang tidak mungkin sembarangan, pasti ada yang diterapkan, dan ada peraturan-peraturan yang ditempuh,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, tapi itu bukan dari DJ, bukan dari siapa, yang pasti itu sudah disetting, kita tidak menyalahkan DJ tidak, itu lebih berlari ke konten, bukan DJ yang salah, kita tidak tahu siapa itu, dan itu merupakan bagian dari konten.

 

Untuk itu kita tidak tahu, tapi memang tidak ke mungkin kampus itu membenarkan hal yang tidak benar itu kuncinya, yang pasti itu konten orang yang dibuat di rekayasa sedemikian mungkin untuk di kampus ini.

 

“Tapi di sini saya yakin, sama seperti saya dengan mereka ini, tidak mungkin membenarkan hal yang tidak benar pastinya, dalam bentuk apa pun, tidak mungkin itu, dosen, dekan, dan sebagainya itu mungkin itu membiarkan begitu saja,” katanya. (Anton)

 

Pos terkait