Cerita Chairul S Matdiah Gugat Presiden Megawati ke PTUN: Shok Gugatan Dikabulkan, Pingsan, Berujung Operasi Jantung

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

H Chairul S Matdiah, SH, MHKes, pernah menggugat Presiden RI ke-6 Megawati Soekarno Putri ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, 2003 silam. Gugatan itu berkenaan dengan penundaan pelantikan Ir Syahrial Oesman, MM, sebagai Gubernur Sumsel Periode 2003-2008.

 

Gugatan dilakukan karena Presiden bernama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri, tidak segera melantik pasangan Syahrial Oesman-Mahyudin yang terpilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2003.

 

“Setelah terpilih sebagai Gubernur Sumsel, Syahrial Oesman tak kunjung dilantik. Pelantikan ditunda selama dua bulan,” ujar Chairul, Senin (10/3/2025).

 

Sebelumnya, Pasangan Syahrial Oesman-Mahyudin mengalahkan pasangan Rosihan Arsyad-Rajab Semendawai dengan angka dramatis, selisih satu suara.

Syahrial-Mahyudin dapat 38 suara dan Rosihan-Rajab 37 suara, sedangkan pasangan lain Hary Sohar-Marzuki Ali tidak mendapat suara. Jumlah Anggota DPRD Sumsel 75 orang.

 

“Saya lalu menggugat Presiden Megawati ke PTUN di Jakarta. Dari hasil putusan sela (putusan sebelum hakim memutus perkaranya-red) pasangan Syahrial Oesman-Mahyudin harus segera dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel. Putusan sela itu harus dijalankan,” kata Chairul.

 

Setelah dinyatakan menang, Syahrial Oesman-Mahyudin belum juga dilantik. Baru setelah dua bulan setelah dinyatakan menang, Chairul mendapat kabar dari Asisten 1 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel Abdul Shobur, bahwa pelantikan akan dilakukan pada Jumat, pukul 10.00 WIB.

 

“Setelah menang dua bulan saya ditelepon pak Abdul Shobur menyatakan bahwa Syahrial Oesman-Mahyudin akan dilantik hari Jumat pukul 10.00 WIB. Mendapat kabar itu, saya langsung shok bahagia, tidak menyangka gugatan dikabulkan,” kata Chairul.

 

“Karena terlalu senang jantung saya berdetak kencang, lalu saya terkena serangan jantung. Saya pingsan, lalu dibawa Ir Irwan Effendi (kakak angkat Chairul S Matdiah) ke RSMH Palembang. Saya bahkan menjalani operasi jantung pemasangan ring 2. Saya dirawat satu bulan di RSMH Palembang,” tambahnya.

 

Karena dirawat di RSMH Palembang, Chairul tidak dapat menghadiri acara pelantikan Syahrial Oesman-Mahyudin. Setelah pelantikan, Chairul mendapat kejutan. Syahrial membesuknya ke RSMH Palembang, dengan mengajak jajaran Kepala Dinas.

 

“Pak Syahrial datang setelah Salat Jumat, setelah selesai pelantikan, mengajak kepala dinas. Syahrial lalu menanggung semua biaya pengobatan saya di rumah sakit. Setelah saya sembuh, saya dijadikan Staf Ahli dan Pengacara Pemprov Sumsel,” katanya.

 

Keberhasilan mengalahkan Presiden RI di PTUN, membuat nama Chairul menjadi terkenal. Dia menjadi sasaran publikasi awak media. Namanya, menghiasi halaman media massa dan sering muncul di stasiun televisi.

 

Setali tiga uang, keran rezeki mengalir deras. Puluhan perusahaan besar mendekatinya, berniat memakai jasanya sebagai penasihat hukum. Tidak kurang dari 35 perusahaan menjadi kliennya, baik di Palembang maupun Jakarta. Diantaranya, Conoco Phillips dan Medco Energi.

 

“Banyak perusahaan dan klien memakai jasa saya sebagai pengacara karena beranggapan saya kenal dan dekat dengan Syahrial Oesman. Saya juga dikenal media karena berhasil mengalahkan Presiden RI Megawati Soekarno Putri,” ujar Chairul.

 

Penundaan pelantikan pasangan Syahrial Oesman-Mahyudin karena ketidakpuasan pasangan Rosihan Arsyad-Rajab Semendawai yang kalah satu suara. Mereka mempertanyakan keabsahan suara milik Jahari, Anggota DPRD Sumsel dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

 

“Menurut mereka suaranya tidak sah karena Jahari yang sakit masuk ke dalam bilik suara bersama anaknya, dia ditandu masuk ke dalam bilik suara. Menurut mereka, yang mencoblos adalah anaknya, bukan Jahari. Padahal yang mencoblos adalah Jahari, anaknya hanya membantu untuk mencoblos karena Jahari sedang sakit,” terang Chairul.

 

“Tidak terima mereka melapor ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri), lalu keluarlah keputusan untuk menunda pelantikan. Keputusan penundaan pelantikan itu yang saya gugat ke PTUN,” tegasnya.

 

Pilgub Sumsel 2003 memang dramatis. Sebanyak 15 Anggota DPRD Sumsel dari PDI Perjuangan dipecat dari keanggotaan dan diberhentikan dari Anggota DPRD Sumsel oleh PDIP Pusat. Pemecatan ini tentu terkait sikap mbalelo dari anggota dewan tersebut yang memilih calon gubernur di luar instruksi pusat.

 

“Anggota DPRD Sumsel dari PDI Perjuangan di bawah komando Nur Iswanto memilih Syahrial Oesman-Mahyudin, tidak memilih pasangan Rosihan Arsyad-Rajab Semendawai,” katanya.

 

Sementara Syahrial Oesman mengungkapkan bahwa Chairul S Matdiah adalah sosok yang komplit. Selain berkarier sebagai politisi dan anggota dewan, Chairul juga meniti karier sebagai wartawan dan pengacara.

 

Syahrial mengaku mengenal Chairul S Matdiah sejak tahun 2002 saat ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Chairul diperkenalkan oleh H Irwan Efendi, dan hubungan mereka berlanjut ketika menjadi Gubernur Sumsel Periode 2003-2008.

 

Syahrial mengingat Chairul sebagai sosok visioner (wawasan masa depan), salah satunya karena keberhasilannya dalam memenangkan gugatan gedung di Jalan Radio Dalam milik Pemerintah Daerah (Pemda) Sumsel yang dikuasai oleh Pemda DKI.

 

“Chairul itu orangnya harmonis, supel, mudah bergaul, selalu hormat dan santun kepada siapa saja. Loyalitasnya sangat tinggi, terutama terhadap orangtua dan sahabat-sahabatnya,” ungkap Syahrial.

 

Syahrial juga mengungkapkan bahwa Chairul pernah menjalani dua kali cangkok ginjal, pertama pada tahun 2007 di Singapura dan yang kedua pada tahun 2018 di Kamboja, lalu kembali dirawat di Singapura.

 

“Saya selalu hadir memberikan dukungan supaya adinda kami Chairul S Matdiah bisa cepat sembuh. Chairul itu pengacara hebat yang pantang menyerah dalam segala hal,” puji Syahrial.

 

“Saya datang pertama kali membesuk Chairul saat menjalani operasi saat menjadi Gubernur Sumsel, sementara yang kedua tidak lagi menjadi gubernur. Pada tahun 2007, setelah Chairul selesai menjalani pengobatan dan dinyatakan sehat, kami sama-sama menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Makah,” kata Syahrial.(Yanti/rilis)

 

Pos terkait