Di Dalam Bekerja Kita Harus Memiliki 3 Prinsip Yang Harus Dimiliki, Ini Pesan Moril Yang Disampaikan

 

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si menghadiri secara langsung kegiatan penutupan pelatihan peningkatan kapasitas desa dan pengurus kelembagaan desa dan pelatihan aparatur desa (dasar) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sumsel.

 

Turut hadir di dalam kegiatan ini Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PMD Provinsi Sumsel H M Senen Har, Kepala Biro (Karo) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt.,MSI.,M.M, para kepala desa yang ada di provinsi Sumsel dan undangan lainnya. Dan kegiatan ini sendiri dipusatkan di Ballroom Sintesa Peninsula Hotel Palembang, Rabu (15/11/2023).

 

Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si dalam sambutannya mengatakan disini saya hadir untuk menghadiri kegiatan penutupan pelatihan peningkatan kapasitas desa dan pengurus kelembagaan desa dan pelatihan aparatur desa (dasar) yang diselenggarakan oleh Dinas PMD Provinsi Sumsel. Kita bekerja itu prinsip ada 3, yaitu kerja itu yang paling pertama harus benar, ikuti aturan, itu yang akan menyelamatkan kita.

 

“Di mana saya dengar banyak yang takut menggunakan uang, kenapa takut menggunakan uang, karena takut tidak paham aturan. Dan kalau aturannya paham, laksanakan sesuai dengan aturan, tidak akan pernah ada masalah,” ujarnya.

 

Kemudian, jadi prinsip bekerja itu satu adalah benar, kedua yakni perhatikan kebaikan, etika, tata krama, sopan santun, dan juga perhatikan keindahan ini prinsip dalam bekerja. Oleh karena itu, biar bapak/ibu menjadi orang-orang yang bakal sukses ke depan, selain ibu/bapak sudah menjadi orang-orang yang hebat, juga harus mampu menciptakan generasi-generasi yang hebat di desa kita. Orang yang hebat itu apa, orang yang pintar, dan orang yang pintar itu apa, orang yang mempunyai banyak ilmu dan pengetahuan.

 

“Makanya bisa dibuat perpustakaan-perpustakaan, bisa dibuat internet, kemudian di sana diarahkan bagaimana bisa menggunakan media sosial (Medsos) yang baik, orang yang pintar itu ilmunya banyak dan pengetahuannya banyak,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, harus diciptakan gemar membaca, harus dibudayakan itu, kemudian desa juga bisa mewajibkan misalnya untuk wajib belajar dari jam 19.00 WIB sampai jam 21.00 WIB itu inovasi yang bagus, dan lakukanlah terobosan-terobosan seperti itu. Atau wajib mengaji sore misalnya itu bisa, jadi anak-anak kita, generasi-generasi kita harus menjadi orang-orang yang pintar, dan orang yang banyak ilmu pengetahuan juga harus menciptakan orang-orang yang cerdas yang bisa menggunakan ilmunya.

“Selain itu juga, kita juga harus menciptakan anak-anak generasi kita, dan kita sendiri menjadi orang yang kreatif yang bisa melakukan sesuatu dengan cara-cara yang berbeda tidak cara-cara biasa, dan juga menciptakan inovasi-inovasi, dan sebagainya,” katanya.

 

Menurut Plt Dinas PMD Provinsi Sumsel H M Senen Har, jadi memang pelatihan ini adalah sebagai dukung pemprov Sumsel terhadap program P3PD, di pelatihan ini kita harapkan dapat meningkatkan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Kelembagaan Desa. Makanya dalam pelatihan ini kita mengundang kepala desanya dengan ibu kepala desa atau istri kepala desa.

 

“Dengan harapan dengan pelatihan ini kepala desanya bisa menyelenggarakan daripada  pemerintahan desa, dan ibu kepala desa sebagai ketua tim penggerak PKK bisa menggerakkan 10 program PKK posyandu, dalam rangka upaya untuk menurunkan stunting dan menurunkan angka kemiskinan,” imbuhnya.

 

Masih dilanjutkannya, maka diharapkan ke depan dengan pelatihan ini, bahwa Aparatur Pemerintah Desa memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas belanja desa, dan kualitas perencanaan pembangunan desa. Sedangkan untuk pesertanya sendiri yang kita undang lebih kurang 400 orang, tapi yang hadir ada 370 orang.

 

“Sedangkan yang tidak hadir mungkin karena ada alasan yang lain, sehingga mereka tidak bisa hadir, dan sebagainya, paling tidak yang hadir sudah memenuhi target yang kita inginkan, dan kegiatannya sendiri sudah dilaksanakan selama 3 hari yakni tanggal 13 – 15 November 2023,” bebernya.

 

Masih disampaikannya, di mana pada kegiatan 3 hari kemarin kita isi dengan pemberian materi kepada peserta. Di mana yang mana materi-materinya itu adalah pemateri-pemateri yaitu pelatih-pelatih yang sudah di TOT oleh Kementerian Desa Republik Indonesia (Kemendes RI) dengan melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Masyarakat Desa.

 

“Sedangkan output dari kegiatan ini yang kita harapkan ada 2 hal, yang pertama adalah kita ingin meningkatkan kualitas belanja desa, dan yang kedua adalah bagaimana kita ingin meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa yang memang benar-benar sebagai prioritas untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya. (Anton)

 

Pos terkait