Direktorat Project Infrastruktur PT KPI Lakukan Penanaman Bibit Mangrove, Ini Hal Yang Disampaikan Asisten I Setda Sumsel

 

Banyuasin. Berita Suara Rakyat. Com

Penanaman bibit mangrove dalam rangka implementasi Environmental, Social And Governance (ESG) Project Sumatera yang diselenggarakan oleh Direktorat Project Infrastruktur Perusahaan Terbatas (PT) Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang dilakukan langsung oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini mewakili daripada Pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel yakni Gubernur Sumsel H Herman Deru.

 

 

Dimana kita hari ini dapat mengikuti acara “Implementasi Program Environmental, Social And Governance (ESG) Project Sumatera Dengan Agenda Penanaman Bibit Mangrove di Desa Sungsang IV Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin provinsi Sumsel.

 

 

Tumbuhan mangrove adalah tumbuhan pantai yang tumbuh subur pada wilayah tropis dan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi lingkungan, antara lain sebagai habitat dan tempat berlindung bagi banyak organisme ekonomis penting, mencegah intrusi air laut ke daratan, serta melindungi pantai dari kejadian abrasi.

 

 

“Layanan ekosistem mangrove ini akan efektif, terutama ditentukan oleh faktor yang sangat penting yaitu luasan dan ketebalan mangrove yang memadai,” ujar Asisten I Setda Sumsel.

 

Asisten I Setda Provinsi Sumsel Drs Edward Candra, M.H dimana Provinsi Sumsel adalah salah satu provinsi yang memiliki mangrove yang cukup luas yaitu 171.628 ha (Peta Mangrove Nasional, 2021) atau 28 persen dari total luas Mangrove di Sumatera.

 

 

Sumsel juga merupakan Provinsi dengan kawasan Hutan Lindung dan Kawasan Konservasi di wilayah pesisir yang luas yaitu, kurang lebih 346 ribu hektare, termasuk bagian dari Taman Nasional Berbak Sembilang yang ditetapkan sebagai Kawasan Ramsar pertama di Indonesia karena memiliki nilai ekologi yang penting secara internasional.

 

 

“Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mempunyai komitmen yangyang sangat besar terhadap upaya-upaya perlindungan ekosistem mangrove,” ungkapnya.

 

 

Kejadian abrasi yang terus terjadi sangat meresahkan masyarakat karena tempat tinggal mereka tergerus oleh abrasi, yaitu proses pengikisan pantai oleh energi gelombang dan arus laut yang dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut, seperti berkurangnya hutan mangrove sebagai pelindung alami pantai.

 

 

Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat sehingga memanfaatkan ekosistem hutan mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang tidak lestari.

 

 

“Oleh karena itu, hal prioritas yang mendesak untuk dilakukan adalah penyadaran masyarakat akan pentingnya sumber daya pesisir, khususnya ekosistem mangrove, bagi kehidupan mereka melalui serangkaian kegiatan penyuluhan dan pelatihan,” kata Edward Candra.

 

 

Dalam hal kegiatan konservasi, termasuk rehabilitasi hutan mangrove, keberhasilan/kegagalan program tersebut sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat. Pengelolaan berbasis masyarakat perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi ekosistem hutan mangrove, yang selanjutnya juga dapat digunakan sebagai destinasi wisata mangrove.

 

 

Adapun tujuan dari kegiatan hari ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggung jawab, serta meningkatkan pengetahuan dan penerapan kearifan lokal tentang konservasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional yang berinisiatif mengadakan acara ini, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

 

“Saya atas nama Pemprov Sumsel mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, sehingga melalui Penanaman Bibit Mangrove di Desa Sungsang IV ini dapat mengatasi atau meminimalisasi kerusakan lingkungan,” imbuhnya. (Yanti)

 

Pos terkait