Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Guna menyerap aspirasi dalam bidang pendidikan, anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Daerah Pemilihan (Dapil) 1 meliputi Kecamatan Ilir Barat I, Ilir Barat II, Bukit Kecil, Gandus, Kertapati, Seberang Ulu 1, Seberang Ulu II dan Plaju menggelar Reses Tahap III Tahun Anggaran 2025 di SMA Islam Az-Zahra Palembang, Selasa (26/8/2025).
Reses ini dipimpin oleh Koordinator reses Chairul S. Matdiah, S.H., M.H. (Demokrat) didampingi oleh lima anggota DPRD Sumsel lainnya, yakni Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos. (Golkar), Firmansyah Hakim, S.H. (NasDem), Ir. Romiana Hidayati (PDIP), Muhammad Toha, S.Ag. (PKS), dan Abdullah Taufik, S.E., M.M. (Gerindra).
Koordinator reses Chairul S. Matdiah, S.H., M.H mengatakan, kegiatan reses merupakan agenda rutin DPRD untuk menyerap aspirasi secara langsung. Ia mengajak para guru dan siswa menyampaikan aspirasinya secara jelas.
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas sambutan di SMA Islam Az-Zahra Palembang yang sangat baik dan luar biasa. Kami hadir untuk menyerap aspirasi, jadi berikanlah masukan dan sarannya,” ujarnya.
Lebih lanjut Chairul menuturkan, melalui kegiatan reses ini pihaknya ingin menjelaskan kepada siswa di SMA Islam Az-Zahra Palembang mengenai tugas dari DPRD yakni legislasi (membentuk peraturan daerah), anggaran (membahas dan menyetujui APBD), dan pengawasan (mengawasi pelaksanaan perda dan APBD) yang dijalankan sebagai bagian dari fungsi-fungsi utama untuk mewakili dan melayani kepentingan rakyat di daerah.
“Kami senang disini siswanya sangat antusias bertanya. Begitupula dengan guru yang aktif memberikan pertanyaan kepada kami. Apapun aspirasi yang disampaikan tentu akan kami bawa ke rapat paripurna,” katanya.
Sementara itu, Abdullah Taufik, S.E., M.M mengatakan, saat reses disini ada siswa yang menanyakan tentang program Makan Bergizi Gratis (MBG) apakah ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta.
“Tadi sudah saya jelaskan terkait MBG itu adalah program dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Jadi program ini akan diberikan kepada sekolah negeri dan swasta. Jadi tidak ada perbedaan MBG sekolah negeri dan swasta. Nanti tinggal menunggu gilirannya. Insya Allah segera direalisasikan secara bertahap,” tuturnya.
Taufik menjelaskan, saat ini dapur MBG masih berjumlah 37 dapur. Sedangkan dibutuhkan 137 dapur MBG. Dimana setiap dapur bisa menampung 3 ribu siswa.
“Secara periodik setiap bulan selalu bertambah. Insya Allah bulan depan bertambah lagi. Sehingga lebih banyak lagi sekolah yang mendapatkan program MBG ini,” bebernya.
Lebih lanjut Taufik menjelaskan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045.
“Program ini diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM),” tandasnya.(Yanti)