Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Penjabat (PJ) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Drs Agus Fathoni dengan didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu), dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel Ir H Basyaruddin Akmad, hari ini melaksanakan peninjauan Pasar terkait penanggulangan inflasi di provinsi Sumsel yakni di Pasar Palimo (KM5) dan Pasar Lemabang Palembang.
Adapun selain didampingi itu, turut hadir yakni Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt.,M.SI.,M.M, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumsel Ir H Amiruddin, M.Si, Pelaksana Tugas Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumsel Aris Saputra, dan para OPD di jajaran provinsi Sumsel.
Dikatakan PJ Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fathoni, M.Si, jadi kita langsung cek pasar, alhamdulillah secara umum harga-harga stabil, bahkan harga daging turun, sedangkan harga telur tetap atau stabil, namun ada kenaikan diharga beras.
Di mana beras memang beberapa hari ini sudah naik, dan ini terus kita lakukan upaya langka-langkah di antaranya yakni operasi pasar.
“Kemudian juga dari Bulog, yakni program Bulog untuk menjual beras dari Bulog juga terus, ini tadi stok dari Bulog masih ada,” ujarnya.
Kemudian, jadi stok aman, dari sisi stok aman sampai dengan Desember 2023, jadi ini menggembirakan kita, walaupun harga naik, tapi stok aman.
Operasi pasar pasti, nanti kita juga akan melakukan langkah-langkah yang lain, termasuk koordinasi dengan Perum Bulog, bisa juga dengan memberikan subsidi itu juga bisa kita berikan, termasuk juga bantuan sosial (bansos) itu yang bisa kita lakukan.
“Masukan dari pedagang tadi, terutama untuk beras agar stok di pasarnya di perbanyak, dengan stok yang banyak mudah-mudahan beras juga bisa turun,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, selain itu juga kita terus melakukan operasi pasar, sehingga di pasaran akan banyak stok. Strateginya sendiri yakni memperbanyak mengucurkan beras di sana, memberikan subsidi, dan juga memberikan Bansos.
Untuk beras SPHP dari Perum Bulog cukup tadi masih banyak, saya cek di toko-toko masih ada, dan permintaan memang cukup tinggi. Di beberapa tempat tadi begitu datang langsung habis, datang langsung habis, tapi ini di sebagian di sini masih ada.
“Antara dua pasar tadi untuk perbandingan harganya sendiri, kalau beras misalnya tadi dari harga Rp 13.000, naik menjadi Rp 14.000 sampai dengan Rp 15.000, ada kenaikan sedikit,” katanya.
Masih dilanjutkannya, saya sudah diskusi juga dengan PJ Walikota Palembang, penataan pasar juga akan dilakukan, dan tentu bertahap, nanti akan dilihat prioritasnya. Saran saya kita harus hemat pangan, tidak boros, kemudian seperti anjuran dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) juga tidak mengandalkan beras.
Jadi kita juga bisa dengan sumber-sumber lain, seperti singkong, sumber karbohidrat yang lain juga ada, jadi ini antara lain untuk mengatasi kenaikan harga beras yang memang terjadi di mana.
“Himbauan kepada para pedagang agar terus mengontrol harga-harga ini, mencari stok yang cukup, memberikan pelayanan yang terbaik, dan mudah-mudahan ini bisa segera teratasi untuk harga beras,” imbuhnya. (Anton)