PALEMBANG | Museum Negeri Sumsel “Balaputra Dewa” bekerjasama dengan Forum Teater Sekolah (Fortas) Sumsel, pada Sabtu 26 November 2002, akan menggelar Worskhop Teater Sekolah di Sumsel. Pada acara ini, Fortas Sumsel akan melibatkan puluhan teater sekolah dan sanggar seni di Sumsel sebagai peserta pada acara itu.
Yosep Suterisno, SE, Ketua Fortas Sumsel menyebutkan, kegiatan yang akan digelar ini merupakan kepercayaan dari Museum Negeri Sumsel “Balaputra Dewa” kepada Fortas Sumsel sebagai mitra dalam pelaksanaan acara ini.
“Kegiatan ini merupakan satu diantara program Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa, dan Fortas Sumsel sebagai mitra dalam menggelar acara ini. Secara pribadi dan kelembagaan kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ini,” ujar jebolan Teater Leksi Palembang, Kamis (03/11/2022).
Lebih lanjut, Yosep menjelaskan, melalui acara ini ditargetkan akan melahirkan para praktisi seni teater di sekolah yang memahami dasar-dasar teater. Sebab menurut Yosep, hasil analisa Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Fortas Sumsel, ada sejumlah point penting yang harus menjadi perhatian semua, terutama minimnya pengetahuan dasar teater di kalangan pembina seni teater di sekolah.
Data yang diperoleh Fortas Sumel melalui Litbang, paling tidak ada 70% pembina seni teater di sekolah, belum secara detil mengetahui dan memahami dasar-dasar teater.
Hal itu terjadi, karena selama ini pembina seni teater di setiap sekolah belum atau tidak mendapat pembinaan khusus dari lembaga seni di Sumsel yang berkompeten. Bila kemudian ada lembaga seni yang melakukan pelatihan, sifatnya hanya sesaat, dalam waktu dua atau tiga hari.
“Setelah pelatihan, sebagian program yang sudah digelar tidak kemudian mengawal setiap sekolah dengan pendampingan. Oleh sebab itu, bersama Museum Balaputra Dewa, Fortas ke depan akan melakukan pendampingan pembinaan di setiap sekolah, baik di kelompoknya atau kepada pembina seninya, sehingga pengetahuan dasar teater yang diperoleh bisa dipahami secara bertahap,” tegasnya.
Pada acara ini, Fortas Sumsel akan menghadirkan para mentor atau narasumber yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya; Hasan, M.Sn, Magister Seni dari ISI Padang, yang aktif sebagai Dosen Universitas PGRI Palembang, Slamet Nugroho, S.Sn (Inug Dongeng), sarjana seni asal Yogyakarta, pendiri Rumah Dongeng Palembang, dan Imron Supriyadi, S. Ag, M. Hum, peraih Anugrah Batanghari dari Gubenrur Sumsel, sebagai penulis sastra terbaik di Sumsel 2019, yang juga dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Disisi lain, Yosep menambahkan kegiatan ini bagian dari persiapan dan perjalanan menuju Parade dan Anugerah Teater Sekolah se-Sumsel yang memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Selatan 2022.
Diharapkan, melalui workshop ini akan menjadi bekal bagi pegiat teater sekolah yang terlibat langsung, sekaligus mematangkan teori dan praktik pada pementasan dalam parade teater.
“Kalau boleh saya katakan, workshop ini kami sebut sebagai asupan gizi kreatifitas,. terutama dasar-dasar teater bagi pegiat teater sekolah. Makanya, kehadiran Fortas yang akan terus mendampingi teater sekolah, Insya Allah akan memberi warna dan nilai yang baik bagi keberlangsungan teater di sekolah, juga dapat dijadikan mediator bagi promosi positif bagi pariwisata di Sumsel,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa, H Chandra Amprayadi, SH mengatakan, kegiatan ini merupakan hal positif, terutama untuk mengenalkan lebih dekat bagi para pelajar di Sumsel terhadap Museum Balaputra Dewa.
Selain itu, melalui kegiatan ini menurut Chandra, kegiatan ini sebagai bukti Museum Balaputra Dewa dan Dinas Pariwisata Sumsel, telah membuka ruang seluas-luasnya bagi para seniman di Sumsel, khususnya bagi pelaku seni di sekolah se-Sumsel.
Tujuannya, menurut Chandra, agar seniman Sumsel dan pelaku seni di sekolah bisa termotivasi untuk menggali, mengembangkan kreatifitas berkesenian di Sumsel.
“Tinggal bagaimana seniman memanfaatkan dengan semaksimal mungkin, dengan fasilitas yang sudah kami siapkan. Peluang dan ruang kreatifitas ini jangan di sia-sia kan,” ujarnya.**