FT UNSRI Gelar Seminar Nasional Dengan Mengundang Narasumber, Berikut Beberapa Hal Disampaikan Untuk Kegiatan Ini

 

Palembang. Berita Suara Rakyat.

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE yang diwakili oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng menghadiri acara Seminar Nasional Applicable Innovation of Engeenering and Science Research (AVORE16) Universitas Sriwijaya (UNSRI) dalam hal ini dilaksanakan oleh Fakultas Teknik (FT) UNSRI bertempat di ballroom Arya Duta Hotel Palembang, Kamis (24/10/2024).

 

Dalam seminar ini sendiri dihadiri oleh Rektor UNSRI Prof Dr Taufiq Marwa, S.E., M.Si, Dekan FT UNSRI Dr Ir Bhakti Yudho Suprapto, S.T., M.T., IPM, narasumber dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumsel yakni Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Sumsel Dr Ariansyah Batubara, S.T., M.T, Peneliti Energi Baru Terbarukan Dr Ir David Bahrin, M.T, Ketua PII Wilayah Provinsi Sumsel Prof Dr Ir H Anis Saggaff, MSCE., IPU., MKU., ASEAN.Eng., APEC.Eng, dan undangan lainnya.

 

Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel melalui Kepala Disperkim Sumsel Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng, di mana kita hadir disini mewakili daripada Penjabat Gubernur Sumsel untuk menghadiri kegiatan seminar nasional Applicable Innovation of Engeenering and Science Research (AVORe 16).

 

Adapun Seminar Nasional ini sendiri mengambil tema “Akselerasi dan eskalasi penelitian dan pengabdian masyarakat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan menuju net zero emission 2060.

 

“Provinsi Sumsel memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional, cadangan minyak bumi di provinsi ini mencapai 660,2 juta barrel, dengan gas bumi sebesar 8.659,8 Billion Cubic Feet (BCF) serta potensi energy baru terbarukan mencapai 21.032 MW,” ujarnya.

 

Kemudian, potensi ini menjadikan Sumsel sebagai lumbung energi yang menghasilkan manfaat bagi pembangunan nasional dan daerah Sumsel khususnya, namun menjadi tantangan untuk dikelola secara profesional.

 

Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Daerah Provinsi Sumsel Nomor 4 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Sumsel Tahun 2020 – 2050, pengembangan dan pemanfaatan energy baru terbarukan pada akhir tahun 2023 telah mencapai 24,18 persen energy baru terbarukan dari bauran energi di Provinsi Sumsel.

“Melalui peta jalan menuju Menuju Net Zero Emission 2060, maka “pos” yang paling dekat adalah target Nationally Determined Contributions (NDC) tahun 2030 yaitu target penurunan emisi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan penurunan hingga 43,20 persen dengan bantuan internasional,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, Pemprov Sumsel dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumsel tahun 2025-2045 menetapkan indikator pembangunan berupa persentase penurunan emisi gas rumah kaca secara kumulatif pada tahun 2025 sebesar 18,5 persen dan 41,98 persen pada tahun 2045.

 

Perjalanan untuk mencapai tujuannya itu peralihan dari energy fosil menuju energy baru terbarukan ini bukan hal mudah, diperlukan kerjasama multi sektoral dari berbagai pihak.

“Kepastian hukum, perencanaan pembangunan yang selaras dan berkesinambungan, dukungan keuangan dan teknologi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di semua jenjang menuntut peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, Dunia Pendidikan dan masyarakat umum untuk melaksanakan aksi mitigasi dana adaptasi,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, keterlibatan lintas sektoral yang salah satunya adalah akademisi, sangat memberikan dampak terhadap pencapaian target net zero emission pada tahun 2060. Penelitian-penelitian dan inovasi sangat diperlukan dalam rangka pengembangan teknologi yang kelak membantu akselerasi pencapaian bauran energy sektor energy baru terbarukan dapat tercapai.

 

“Semoga Seminar Nasional ini menjadi pemacu semangat kita untuk menemukan langkah strategis baik di sisi perencanaan hingga penetapan kebijakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel dan kalangan akademis khususnya mahasiswa-mahasiswa selaku generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan di masa yang akan datang,” ucapnya.

 

Menurut Dekan FT UNSRI Dr Ir Bhakti Yudho Suprapto, S.T., M.T., IPM, adanya inovasi, kolaborasi baik yang dilakukan oleh peneliti yang ada di kampus, dan juga industri, terutama juga dalam pemerintah, jadi Tripartit. Sedangkan untuk narasumbernya ada dari Kementerian  ESDM, Perusahaan Listrik Negara Indonesia Power, akademisi, dan juga pemerintah yakni dari Dinas ESDM Provinsi Sumsel.

 

Ilmu yang didapat adalah kan target pemerintah Republik Indonesia sekarang ini salah satunya adalah Energi, yang pastinya Energi, yakni Energi Baru Terbarukan itu yang di dapatkan. Energi di Sumsel sebenarnya cukup banyak, cukup kuat, terutama seperti di daerah Muara Enim, daerah Lahat itu banyak sekali energi-energi, dan ini lagi Sumsel khususnya lagi mengembangkan itu.

 

“Kita berharap dengan adanya seminar ini jadi masukan pemerintah daerah provinsi Sumsel untuk mengembangkan energi ke depannya, terutama energi baru dan terbarukan,” imbuhnya.

 

Masih disampaikannya, kepada adik-adik mahasiswa pesannya dengan adanya kegiatan seperti ini kami harap kedepannya mereka akan lebih care dengan energi itu, kemudian lebih mau meningkatkan kembali kompetensinya di bidang ke energian. Dimana yang melatarbelakangi kegiatan ini sebenarnya krisis energi, yang mana selama ini melanda di dunia itu salah satunya.

 

Jadi adanya dengan perubahan iklim dan segala macamnya itu, dan itulah yang kita buat. Kan energi fosil sebentar lagi mau habis, kita harus mencari sumber-sumber energi baru, itulah energi baru dan terbarukan. Seperti PLTS, Bio eternal, angin, gelombang laut itu termasuk juga dan air.

 

“Untuk mahasiswa kita sendiri sebenarnya sudah banyak, program studi itu sudah ada mata kuliah-mata kuliah tentang energi baru, dan konvensi energi sudah ada, sudah mulai, dan untuk praktek dilapangan sendiri, kita misalnya ada penelitiannya, ada praktek-prakteknya, dan pelatihan-pelatihannya,” bebernya. (Anton)

 

Pos terkait