Gubernur Herman Deru Hadiri Ngaben Massal, Dorong Kolaborasi Budaya untuk Kesejahteraan Masyarakat

OKI. Berita Suara Rakyat. Com

Prosesi Ngaben Massal (Fitra Yadnya) yang digelar di Desa Adat Dharma Yoga, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, menjadi ajang silaturahmi budaya yang mempererat harmoni antarkomunitas. Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata pelestarian budaya yang turut menjaga persatuan bangsa.

Acara yang dilangsungkan pada Senin (4/8/2025) itu dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi seperti Kapolda Sumsel, Kasdam II Sriwijaya, anggota DPRD Sumsel, dan Bupati OKI. Warga Bali dari berbagai daerah juga turut berpartisipasi dalam proses yang berlangsung khidmat tersebut.

“Tradisi Ngaben adalah peristiwa spiritual dan budaya yang memiliki nilai tinggi. Ini harus terus dilestarikan agar generasi muda mengenal dan mencintai warisan leluhur,” ujar Herman Deru dalam sambutannya.

Ia menyoroti bahwa keberhasilan penyelenggaraan acara ini menunjukkan kuatnya gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat Hindu, serta dukungan luar biasa dari para tokoh dan donatur.

Gubernur menyebut bahwa acara seperti ini memiliki daya tarik tersendiri yang bisa dikembangkan menjadi bagian dari pariwisata berbasis budaya dan spiritual di Sumsel.

“Ini bukan hanya tentang upacara keagamaan, tetapi juga tentang jati diri bangsa yang beragam. Sumsel patut berbangga atas toleransi dan keharmonisannya,” tegasnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk mendoakan para arwah yang menjalani prosesi agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus menjadikan momen ini sebagai refleksi spiritual bagi umat manusia.

Gubernur tak lupa memberi apresiasi pada masyarakat Bali di Sumsel yang dikenal memiliki etos kerja tinggi dan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

“Saya berharap warisan budaya ini tak hanya dilestarikan, tapi juga terus dikembangkan agar tetap hidup dalam kehidupan modern,” tambahnya.

Ketua Panitia Ngaben, Made Budianto, menjelaskan bahwa Ngaben Massal kali ini adalah yang kedua, dengan peserta dari berbagai provinsi. Ia berharap di masa depan, lokasi bisa lebih diperluas agar lebih banyak masyarakat bisa ikut.

Bupati OKI Muchendi Mahzarekki mengatakan, pihaknya tengah mengkaji kemungkinan menyediakan lahan khusus untuk ritual budaya seperti ini agar bisa menjadi agenda rutin kepariwisataan.

“OKI membuka diri untuk menjadi rumah bagi semua tradisi luhur bangsa. Keberagaman adalah kekuatan kita,” pungkasnya. (ril)

Pos terkait