Gubernur Herman Deru: Karang Asem Festival Harus Jadi Agenda Berkelanjutan demi Budaya dan Ekonomi Sumsel

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Karang Asem Festival (KAF) 2025, sebuah ajang budaya yang kini masuk dalam kalender pariwisata nasional. Kepastian itu disampaikan Gubernur saat menerima audiensi panitia KAF di Griya Agung Palembang, Selasa (26/8/2025).

Pertemuan ini digelar dalam rangka silaturahmi sekaligus menyampaikan laporan persiapan akhir sebelum festival dimulai. KAF sendiri dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Muara Enim pada awal September mendatang.

“Alhamdulillah, kita bisa bersilaturahmi hari ini. Kami sangat mendukung penuh kegiatan ini,” ujar Herman Deru usai menerima laporan panitia.

Menurut Gubernur, keberhasilan festival ini bertahan hingga tahun keempat adalah bukti kuat bahwa acara tersebut memiliki daya tarik besar. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat serta profesionalisme penyelenggara yang konsisten.

“Kegiatan ini sangat menarik, mengangkat budaya lokal sekaligus menggerakkan perekonomian UMKM,” tegasnya.

Herman Deru berharap Karang Asem Festival dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan di masa mendatang. Ia juga menegaskan komitmennya untuk hadir pada acara pembukaan. “Saya akan upayakan hadir karena saya belum pernah menyaksikan langsung,” ujarnya penuh semangat.

Meski demikian, Gubernur mengingatkan pentingnya aspek keamanan, mengingat festival ini digelar pada malam hari. “Karena acaranya malam, keamanan untuk masyarakat harus ekstra,” pesannya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Muara Enim yang juga Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Andi Wijaya, menyampaikan bahwa acara pembukaan KAF akan digelar pada 3 September 2025. “Karang Asem Festival adalah event yang awalnya lahir dari inisiatif warga, dan kini menjadi agenda pariwisata nasional,” ungkapnya.

Ia menambahkan, festival ini menghadirkan pertunjukan budaya yang edukatif sekaligus menghibur. “Kami ingin menjaga tradisi sekaligus memberi nilai tambah ekonomi,” jelas Andi.

Selain atraksi budaya, KAF juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Tahun ini, festival melibatkan 104 stan UMKM yang sebagian besar berasal dari pelaku usaha lokal. “Tiket masuk hanya Rp10.000, pengunjung juga mendapat air mineral gratis,” katanya.

Audiensi di Griya Agung turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Hariyadi, Inisiator dan Sekretaris KAF Sunoto, serta Koordinator Tim Kreatif Ryan Putra Purnama. Mereka sepakat menjadikan KAF sebagai ikon pariwisata Sumsel. (ril)

Pos terkait