K.H Mgs A Yayan Fauzan : Buka Kegiatan Marogan-Raihan Tahfidz Camp, Ini Hal-Hal Yang Disampaikannya Untuk Pengurus Dari Marogan Raihan Tahfidz Camp Ini

 

Indralaya. Berita Suara Rakyat. Com

 

Marogan Raihan Tahfidz Camp (MRTC) yang berada di perumahan Griya Sejahtera Desa Tanjung Pering Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hari ini melaksanakan kegiatan pembukaan Marogan-Raihan Tahfidz Camp.

 

Dimana pengurus Yayasan Pesantren Tahfidz Kiai  Marogan dan dalam hal ini bekerjasama dengan Yayasan Raihan Al Zikri Palembang, demikian diutarakan oleh Ketua Pengurus Besar Rumah Tahfidz Indonesia (PB RTI)/Nusantara sekaligus Pemimpin Yayasan Pondok Tahfidz Kiai Marogan K.H MGS A Fauzan Yayan, SQ.

 

Dikatakan Ketua PB RTI/Nusantara K.H MGS Ahmad Fauzan Yayan, SQ, dimana dari RTI/Nusantara ini mau menuju pelantikan, jadi mau bentuk kepengurusan dan di Ogan Ilir juga kami undang juga. Kumpul nanti disini dan insya Allah ini bisa jadi basecamp juga, kawan-kawan dari rumah tahfidz dari seputaran Indralaya dan Ogan Ilir.

 

“Kawan-kawan rumah Tahfidz dari Tanjung Batu, banyak itu saya undang, Tanjung Batu itu dari tahun 2012 san saya masuk kesana dahulu itu. 1 desa itu mungkin beberapa rumah tahfidz lebih dari satu,” ujarnya.

 

Kemudian, jadi Tanjung Batu itu 1 kecamatan itu banyaklah basisnya masjid atau mushollah. Dimana salah satunya ada yang memanfaatkan pasar untuk rumah tahfidz nya, dimana sudah ada 300 san untuk santrinya. Ini sangat luar biasa sekali dikelolanya, makanya ini disambut oleh Gubernur Sumsel dijadikan gerakan program 1 desa 1 rumah tahfidz.

 

 

“Adapun yang disini kami sudah ngobrol sama pengurus Yayasan Raihan, pertemuannya sangat singkat sekali, 1 sampai 2 bulan tapi karena saya sangat semangat ini mengurusi rumah-rumah tahfidz, dan tidak menyangka ketemu dengan Ustadz ini di Palembang,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, setelah saya diberi tahu tempat ini langsung saya survey, karena kalau rumah lagi biasanya saya serahkan sama dengan ustadz-ustadz yang lain. Ini tempatnya sudah ada, tinggal gedung ini masing-masing ada 20 kamar didalamnya, dan kamar mandinya juga banyak, bagaimana pada saat itu saya bilang bagaimana kalau dijadikan Tahfidz Camp saja.

 

“Tahfidz Camp itu hafal Al-Qur’an yang lebih intensif, dilakukan secara insentif dimulai dari shubuh hingga sampai jam 22.00 WIB membaca Al-Qur’an secara terus menerus, sebulan saja disini sekembali dari sini langsung hafal Al-Qur’an,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, pokoknya yang penting mereka mau mengaji, itu saja kita bersyukur kalau ada yang mau menghafal kan Al-Qur’an 30 Juz. Kalau dia mau kita bayari, karena kita sendiri tidak sempat lagi untuk mengaji, ada orang yang mau mengaji, kalau bisa kita bayari dia, itu saking senangnya kita. Kalau misal ada ustadz-ustadz dari rumah tahfidz bawa saja kesini.

 

“Sebulan saja paling lama, sebulan ganti orang, tidak usah lama-lama. Tapi kalau dia sekolahnya Tahfidz lebih insentif insya Allah banyak manfaatnya. Dimana yang tinggal disini yang saya taruh memang yang masih muda-muda orangnya,” ucapnya.

 

Masih diungkapkannya, dimana ustadz-ustadzah ini akan tinggal disini selama 1 bulan, mereka ingin mengajarkan dan mengembangkan metode Jariyah, Jari Jariyah ada metode baca tulis Al-Qur’an yang relatif singkat juga. Kalau yang belum bisa mengaji bisa tinggal disini, kan banyak yang umur 50 tahun keatas banyak yang belum bisa mengaji. Karena gerakan buta aksara Al-Quran bebas buta aksara Al-Qur’an munculnya metode iqro itu tahun 80 an.

 

“Dimana pada tahun 80 an mulai ada Taman Kanak Al-Qur’an dan Taman Pendidikan Al-Qur’an TKA/TPA. Berarti kalau sekarang ini mungkin diusia 4p tahun kebawah banyak yang bisa mengaji, dan 50 tahun keatas saya kira masih banyak yang belum bisa baca Al-Qur’an,” imbuhnya.

 

Masih disampaikannya, ustadz, ustadzahnya dari rumah-rumah tahfidz nanti bisa belajar sama beliau, karena beliau mau memasyarakatkan ini di Sumsel, kalau bisa menyebar metode ini di Sumsel. Dimana nge camp disini Sabtu dan Minggu, metodenya itu 2 jam bisa, 20 jam terbiasa, dan 200 jam itu lancar. Jadi kalau 200 jam itu sehari 10 jam, berarti 20 hari, itu menamatkan buku itu di jamin bisa ngaji, bisa baca Al-Qur’an. Kalau mau seperti itu menginap disini supaya bisa belajar dan hafal Al-Qur’an.

 

“Santrinya ada juga, supaya ini bisa langsung mulai, saya ini tidak mau menunda-nunda lagi, kalau belajar atau kegiatan itu di kejut-kejutkan saja. Kalau mau menunggu sempurna kapan, jadi saya menyambut baik, dimana disini ada gedungnya,” bebernya.

 

Begitu juga ditambahkan Kepala Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Agussalim didalam sambutannya mengatakan, saya atas nama pribadi, pemerintah kabupaten Ogan Ilir, dan masyarakat Desa Tanjung Pering mengucapkan selamat dan sukses atas telah dibukanya kegiatan pembukaan Marogan-Raihan Tahfidz Camp.serta ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Yayasan Raihan Tahfidz Camp ini.

 

“Semoga dengan adanya Raihan Tahfidz Camp ini bisa menimbulkan semangat bagi para anak remaja yang ada untuk bisa mempelajari dan membaca Al-Qur’an secara cepat dan bisa menghafal Al-Qur’an 30 Juz, dan kami siap membantu apa yang bisa kita bantu kedepannya,”  jelasnya. (Anton)

 

 

Pos terkait