Kisah Ishak Mekki Mundur Calon Gubernur, Pilih Jadi Pasangan Alex Noerdin

Ishak Mekki didampingi istri (Hj Tartila) dan anak (H Muchendi Mahzarekki) membesuk Chairul S Matdiah usai menjalani operasi cangkok ginjal di Mount Elizabeth Hospital Singapur.

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Sebagai permainan yang dinamis, kontestasi politik memang tidak mudah ditebak. Perubahan demi perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu, strategi politik untuk memenangkan pertarungan umumnya juga dilakukan dalam kisaran jangka pendek. Tak ada kawan dan lawan yang abadi, karena apapun bisa terjadi. Ya, politik itu abu-abu. Tidak hitam, tidak pula putih.

 

Arus perubahan politik itu yang terjadi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2013. Ishak Mekki yang semula mencalonkan sebagai Calon Gubernur Sumsel Periode 2013-2018, harus mau menjadi ‘orang kedua’. Dia memilih menjadi wakil Alex Noerdin.

 

Padahal, sebelum berpasangan dengan Pelopor Sekolah & Berobat Gratis itu, Ishak Mekki sudah menyatakan akan maju sebagai Calon Gubernur Sumsel Periode 2013-2018. Sosialisasi ke-18 kabupaten/kota sudah dilakukan untuk menarik suara masyarakat.

 

Keputusan itu akhirnya berbuah manis. Pasangan Alex Noerdin-Ishak Mekki berhasil memenangi Pilgub Sumsel 2013. Berdasarkan, hasil rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel, pasangan nomor urut 4 itu memperoleh sebanyak 1.405.510 suara. Meskipun proses sempat berlanjut ke Mahkamah Konstitusi dan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

 

Pilgub Sumsel yang digelar pada 7 Juni 2013 diramaikan empat pasangan calon. Yakni, Eddy Santana Putra-Wiwiek Tatung, Alex Noerdin-Ishak Mekki, Herman Deru-Maphilinda, dan Iskandar Hasan-Hafis Tohir.

 

“Saya yakin tanpa saya jadi calon wakilnya pak Alex akan menang, tapi dengan saya dampingi maka akan tambah optimistis lagi kemenangannya,” ujar Ishak Mekki

saat mengembalikan berkas pencalonan ke KPU Sumsel di Jakabaring, Palembang, Kamis (14/3/2013).

 

Meski sudah berlalu, tapi ada cerita unik di balik keputusan Ishak Mekki memilih menjadi Wakil Gubernur Sumsel mendampingi Alex Noerdin. Cerita itu disampaikan H Chairul S Matdiah, SH, MHKes.

 

Chairul mengatakan, keputusan Ishak Mekki menerima untuk menjadi Wakil Gubernur Sumsel mendampingi Alex Noerdin atas saran dan arahan konsultan politik Junarto.

 

“Waktu itu saya bersama Ishak Mekki dan Mang Benu (Partai Demokrat) dari Jakarta, kehabisan tiket pesawat dan terpaksa tidur di Bandara Soekarno Hatta. Lalu kami didatangi oleh Junarto yang meminta Ishak Mekki agar mau menjadi wakil pak Alex Noerdin. Rupanya Junarto ini selain menjadi konsultan politik Ishak Mekki, juga konsultan politik Alex Noerdin,” ujar Chairul, Rabu (12/3/2025).

 

Sebelumnya, saat menjadi Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Tahun 2013, Ishak Mekki mendatangi Alex Noerdin untuk menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten OKI. Alex saat itu menjabat Gubernur Sumsel. Pertemuan itu dilakukan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

 

“Saat itu saya dikenalkan Ishak Mekki dengan Alex Noerdin, dan pak Alex mengetahui saya adalah pengacaranya Syahrial Oesman. Namun, semuanya mencair karena kedekatan saya dengan Ishak Mekki,” katanya.

 

“Pertemuan singkat itu menambah koneksi di dunia pengacara. Tujuh hari usai pertemuan, banyak perusahaan yang menghubungi saya untuk memakai jasa saya sebagai pengacara. Semua perusahaan itu koneksi pak Alex Noerdin,” tambahnya.

 

Tiga bulan kemudian, Ishak Mekki mendeklarasikan diri maju di Pilgub Sumsel sebagai Calon Gubernur Sumsel. Deklarasi itu ikut memengaruhi koneksi kliennya. Satu per satu perusahaan mulai mengundurkan diri, padahal sudah membayar jasa selama satu tahun.

 

“Saya kontak perusahaan tersebut mereka tidak memberikan jawaban jelas, hanya bilang kami setop memakai jasa saya sebagai pengacara,” katanya.

 

Selepas peristiwa itu, ia fokus mengampanyekan Ishak Mekki sebagai Calon Gubernur Sumsel di 18 kabupaten/kota. Namun, Junarto datang menemui Ishak Mekki.

 

“Junarto datang menemui kami di Hotel Haid Plaza Indonesia, Jakarta. Di pertemuan itu, Junarto bilang sudah menemu istri Ishak Mekki (Hj Tartila) dan anak-anaknya dan mereka memberi restu agar Ishak Mekki menjadi Wakil Gubernur Sumsel mendampingi Alex Noerdin. Dan akhirnya, Ishak Mekki setuju menjadi orang nomor dua di Provinsi Sumatera Selatan,” katanya.

 

Keputusan Ishak Mekki membuat dia sedih, karena mereka sudah berjuang menjadi orang nomor satu di Sumatera Selatan.

 

“Saya menangis kecewa karena sudah berjuang dan turun ke lapangan bersosialisasi ke masyarakat. Tapi saya dinasihati Ishak Mekki, sudah jalan kito,” kata Chairul mengulang nasihat yang diberikan Ishak Mekki.

 

Setelah Ishak Mekki menjadi Wakil Gubernur Sumsel, perusahaan yang sebelumnya memakai jasanya sebagai pengacara juga menghilang. Hanya CV Thambrin Brother yang kembali menjalin kerja sama.

 

Untungnya ada Gubernur Jakarta Fauzi Bowo yang membantunya. Berkat koneksi pria yang akrab disapa Foke itu, ada 10 perusahaan yang memakai jasanya sebagai pengacara.

 

“Setelah Foke tidak lagi menjadi gubernur, semua perusahaan itu berhenti. Sepertinya, pengacara memang harus dekat dengan kekuasaan,” kata Chairul.

 

Sosok Petarung Sejati

 

Sementara Ishak Mekki menilai

Chairul S Matdiah sebagai sosok yang ulet, jujur, dan pekerja keras.

 

“Hampir lima belas tahun saya mengenal sosok Chairul S. Matdiah. Beliau orang yang ulet, dan jujur dalam bekerja. Juga seorang pekerja keras dan petarung sejati,” ujar Ishak Mekki.

 

Dia mengungkapkan, sudah mengenal Chairul sejak menjadi wartawan yang bertugas di Sumatera Selatan (Sumsel). Kemudian, saat menjadi lawyer, aktivis hukum, dan saat menjadi seorang politis.

 

“Hubungan kami semakin dekat, semenjak beliau bergabung bersama Partai Demokrat, kemudian terpilih menjadi Anggota DPRD Sumsel. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumsel Periode 2014-2019, dan sampai sekarang tetap duduk di kursi DPRD Sumsel selama tiga periode berturut-turut,” katanya.

 

Chairul S Matdiah, sambung Ishak Mekki, sangat dekat dan mampu menjalin komunikasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sumsel, meskipun ada pergantian Forkompimda dan kepala daerah.

 

“Chairul S Matdiah sosok yang supel, mudah bergaul, setia dengan kawan, dan bisa mencarikan solusi jika dalam kesulitan. Di lingkungan keluarga, beliau juga mampu menjalin kerukunan dan membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah,” katanya. (Yanti/rilis)

Pos terkait