Plaju. Berita Suara Rakyat. Com
Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju dalam mendorong program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan kembali diakui pemerintah daerah. Melalui inisiatif program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Musiparian & Eceng Gondok Research and Creative Center (ERCC) lewat kelompok mitra binaannya, Anak-anak Kreatif untuk Bangsa (Ankubas), berhasil meraih Penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi Sumatra Selatan tahun 2025. Penghargaan ini atas kontribusinya dalam inovasi pengelolaan eceng gondok menjadi produk ramah lingkungan bernilai ekonomi.
Didirikan pada tahun 2022, Ankubas merupakan komunitas sosial yang beranggotakan warga di sekitar daerah aliran anak Sungai Musi, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju, Kota Palembang.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT KPI Siti Fauzia mengatakan dukungan terhadap kelompok Ankubas merupakan bagian dari upaya Kilang Pertamina Plaju dalam mewujudkan masyarakat mandiri yang peduli lingkungan.
“Ankubas merupakan contoh nyata keberhasilan sinergi antara masyarakat dan industri dalam mengelola potensi lokal secara berkelanjutan. Pemanfaatan eceng gondok yang semula dianggap gulma menjadi produk bernilai ekonomi menjadi inovasi yang sangat positif,” katanya pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Selasa (11/11/2025).
Raihan penghargaan ini bagi kelompok Ankubas ini sebagai bukti bahwa pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi secara bersamaan.
“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan program TJSL yang berdampak langsung terhadap masyarakat dan lingkungan. Ankubas adalah representasi dari semangat kolaborasi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” jelas Fauzia.
Sementara, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, menyebut penghargaan yang diberikan kepada lembaga dan komunitas masyarakat ini sebagai pemantik kesadaran bagi masyarakat yang lebih luas untuk turut menjaga lingkungan.
“Saya harap di hari peringatan lingkungan sedunia ini pemberian penghargaan-penghargaan ini bukan hanya sebagai simbol. Tetapi ada tanggung jawab moril yang besar bagi para penerimanya untuk dapat diimplementasikan di lapangan, mengajak semua lembaga dan perorangan yang dipimpin di wilayah masing-masing,” ujarnya.
*Pemantik Semangat Berinovasi*
Ketua Kelompok Ankubas, Rekso Triono, menambahkan penghargaan Kalpataru ini sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya Ankubas dalam mengubah limbah alam menjadi produk bermanfaat, sekaligus menginspirasi masyarakat sekitar untuk ikut serta melestarikan Sungai Musi.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan memberdayakan warga sekitar. Kami bersyukur atas dukungan Pertamina yang selama ini selalu mendampingi dan membantu kami mengembangkan ide menjadi kenyataan,” kata Rekso.
Sekadar informasi tambahan, mulanya Rekso bersama anggota kelompok Ankubas hanya ingin membersihkan sungai agar tidak tertutup eceng gondok karena dikhawatirkan menyebabkan banjir.
Dari sana pula muncul ide untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Rupanya eceng gondok yang dikumpulkan bisa dijadikan bahan kerajinan serta pewangi alami.
Di bawah kepemimpinan Rekso, Ankubas memproduksi Ankubas Scents, pewangi ruangan alami berbasis eceng gondok yang dicampur minyak nilam.
Sebagai mitra binaan sejak tiga tahun terakhir, Ankubas mendapatkan pendampingan intensif mencakup pelatihan kewirausahaan, peningkatan kualitas produk, desain kemasan, hingga fasilitasi akses ke pasar yang lebih luas.
“Kami berterima kasih kepada Kilang Pertamina Plaju karena sejak awal dibentuk Ankubas, kami sangat diperhatikan dan didampingi untuk terus berkembang,” tutup Reksotriono.
(Yanti/ril)











