LAZISMU Bersama KADIN Sumsel Gelar MoU, Ini Pesan Disampaikan Asisten I Setda Sumsel Dan Ketua LAZISMU Sumsel

 

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel Dr Drs H AFathoni, M.Si yang diwakili oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H menghadiri serta membuka langsung kegiatan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) yang diselenggarakan oleh LAZISMU Provinsi Sumsel.

 

Turut hadir di dalam Pembukaan Rakernas tersebut Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof Hilman Latif, Ph.D yang juga merupakan Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umroh), Ketua LAZISMU Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) H. Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H, Ketua LAZISMU Sumsel Haris Jumadi, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sumsel H. Affandi Udji, dan undangan lainnya.

 

 

Dikatakan PJ Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, di mana saya mewakili daripada PJ Gubernur Sumsel untuk datang serta membuka secara langsung kegiatan Pembukaan Rakernas LAZISMU, yang mana Rakernas ini sendiri mengambil tema Penguatan Inovasi Sosial Untuk Pencapaian System Development Charges (SDC’s).

 

“Berdasarkan data BPS yang dirilis tanggal 17 Juli 2023, Persentase penduduk miskin pada bulan Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022,” ujarnya.

 

Kemudian, meski demikian, persoalan kemiskinan masih menjadi sorotan serta menjadi beban dari seluruh jajaran pemerintah mulai dari kabupaten, provinsi hingga pusat dikarenakan persoalan kemiskinan ini yang paling mudah mengganggu integrasi. Dan kehadiran LAZISMU sebagai lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat.

 

“Dengan melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya, tentunya menjadi partner pemerintah dalam mengentaskan persoalan kemiskinan tersebut,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, di mana kami bangga kepada LAZISMU dengan perolehan berbagai prestasi dan penghargaan nasional sebagai lembaga pengelola zakat yang akuntabel, tepat sasaran dan memiliki ragam inovasi pengelolaan zakat secara efektif. Kami mengapresiasi dan menyambut baik atas penyelenggaraan Rakernas ini dengan harapan Rakernas dapat menghasilkan putusan-putusan yang strategis dan memberi perspektif baru.

“Di mana negara Indonesia sebagai Negara penduduk muslim terbesar di dunia dapat menjadi contoh bahwa dana dari umat bisa kembali ke umat melalui zakat, infak, dan sadakah dan berujung kepada pertumbuhan perekonomian Negara,” katanya.

 

Ketua LAZISMU Sumsel Haris Jumad, di mana LAZISMU ini adalah lembaga Amil Zakat, lembaga penghimpunan zakat, infaq dan shadakah profesional yang teregistrasi, jadi dan kita merupakan lembaga infaq, shadaqah yang termasuk yang terpercaya dinasional. Kita termasuk tiga besar yang ada di nasional dengan pencapaian, visi dan misi pelaporan yang terintegritas. Jadi menurut di Indonesia kita sudah ada Undang-undang Lembaga Zakat.

 

“Jadi lembaga inilah yang merupakan lembaga yang kompeten yang dipercaya oleh pemerintah untuk menghimpun dana masyarakat. Jadi kalau kita masyarakat sekarang karena Indonesia ini merupakan negara dengan tingkat kedermawanan yang tinggi itu banyak sekali penghimpunan-penghimpunan yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat,” ucapnya.

 

Masih dilanjutkannya, tapi tidak sedikit juga terjadi mohon maaf saja penipuan, yang dia menghimpun dana dengan rekening sendiri, atau membuat lembaga sendiri yang tidak bertanggung jawab, lebih baik penghimpunan ataupun penyalurannya, sehingga Undang-undang ini akan melindungi masyarakat itu. Kami hadir untuk ke masyarakat menjadi lembaga terpercaya yang nantinya masyarakat kita harapkan berzakat ke saluran yang benar.

 

“Lembaga yang berintegritas dan teregistrasi nasional ini tidak banyak, dan apa perbedaan dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kalau kita bilang BAZNAS itu flat merahnya, kita adalah swastanya, kita secara mandiri dan kebetulan yang menginisiasi kita itu adalah Muhammadiyah, tapi secara penghimpunan tidak hanya warga Muhammadiyah saja tapi yang lain juga bisa,” imbuhnya.

 

Masih disampaikannya, di mana saya sendiri merupakan ketua LAZISMU untuk periode 2022-2027, dan untuk di LAZISMU sendiri ada yang namanya relawan, jadi relawan itu siapa saja bisa menjadi relawan, di mana itu nanti akan pendidikan dan latihan Dan pada kesempatan ini juga di dalam Rakernas ini kita lakukan kerja sama dengan KADIN Sumsel, di mana kita bentuk kerja sama itu kita tuangkan dengan Memorandum of Understanding (MoU).

 

“Adapun tujuan dari MoU itu merupakan untuk membuka pintu yang namanya adalah program pengusaha sadar zakat. Bahwa Sumsel merupakan provinsi nomor 5 terkaya di Indonesia, tapi kenapa penghimpunan zakat  kita masih terendah dari provinsi lain, itu yang harus kita benari,” bebernya. (Anton)

 

Pos terkait